Prahara Rumah Tangga

Sakit Hati Sering Dimaki, Ayah Habisi Putrinya, Sempat Rudapaksa Sebelum Jadi Mayat Dalam Karung

Di tubuh pria botak tersebut terdapat banyak tato. Ia terlihat menggunakan celana pendek berwarna pink. Saat ditanya-tanya polisi adan awak media, Su

Kolase surya/didik mashudi/luthfi husnika
Identitas jasad wanita dalam karung di Kediri terungkap. Sulastri memperlihatkan foto bersama putrinya yang dihabisi ayah kandungnya di rumahnya Desa Bangle, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Minggu (9/7/2023) 

TRIBUN-MEDAN.com - Suprapto (53) ayah yang tega membunuh DLK (20) anak kandungnya sendiri di Kediri, Jawa Timur kini telah diamankan pihak kepolisian dan menjalani proses hukum.

Suprapto telah dihadirkan dalam konferensi pers yang digelar di Markas Polres Kediri, Senin (17/7/2023).

Di tubuh pria botak tersebut terdapat banyak tato. Ia terlihat menggunakan celana pendek berwarna pink.

Saat ditanya-tanya polisi adan awak media, Suprapto terlihat santai.

Kepala Satuan Reserse Kriminal ( Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kediri Ajun Komisaris Polisi (AKP) Rizkika Putra Atmadha mengatakan, motif tersangka karena sakit hati kerap dihina oleh korban

ayah-rudapaksa-putri1-tribunmedan
Polres Kediri, menghadirkan Suprapto, ayah yang membunuh anak kandungnya sendiri DKL (20), dalam konferensi pers yang digelar di Markas Polres Kediri, Senin (17/7/2023).

"Sakit hati karena sering dikata-katai sehingga muncul niatan tersangka," ujar AKP Rizkika dalam konferensi pers yang digelar di Markas Polres Kediri, Senin (17/7/2023).

Adapun tersangka pelaku yang dihadirkan dalam konferensi pers itu juga menyatakan rasa sakit hatinya karena sering dikecewakan.

"Saya sakit hati (dibilang) stress. Kalau saya nasihati juga enggak mendengarkan," ujar Suprapto dalam konpers itu.

Nasihat itu, Suprapto mencontohkan, salah satunya adalah saat dirinya melarang hubungan asmara korban dengan kekasihnya yang berasal dari desa setempat.

Menurutnya, hubungan itu melawan mitos desa setempat.

 
Jasad dalam karung yang dibuang di Pagu, Kediri, diidentifikasikan sebagai perempuan 20 tahun dari Ngadiluwih, Kediri. Keluarga korban yakin pembunuhnya adalah ayah kandung.
Jasad dalam karung yang dibuang di Pagu, Kediri, diidentifikasikan sebagai perempuan 20 tahun dari Ngadiluwih, Kediri. Keluarga korban yakin pembunuhnya adalah ayah kandung. (ist via TribunMataraman)

Sempat Diperkosa

Rizkika mengatakan, bermula saat Rabu (5/7/2023) sekitar pukul 21:00 WIB korban pulang dari tempatnya bekerja sebagai penjaga konter fotokopian lalu berganti baju di kamar rumah.

Tidak lama kemudian pelaku masuk kamar lalu menarik tangan korban.

Teriakan korban yang memberontak tak membuat pelaku berubah pikiran, ia malah mencekik dan juga membekap korban.

Pergumulan itu menyebabkan korban terjatuh dan kepalanya terantuk lantai hingga terluka.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved