TRIBUNWIKI
11 Pahlawan Nasional Ini Berasal dari Sumut, Sisingamangaraja XII hingga Tengku Amir Hamzah
DERETAN Pahlawan Nasional yang Berasal dari Sumut, Sisingamangaraja XII hingga Tengku Amir Hamzah
Amir Hamzah memimpin Kongres Indonesia Muda di Solo (1931)
Menurutnya, bahasa Melayu adalah bahasa yang molek, yang tertera jelas dalam suratnya kepada Armijn Pane pada bulan November 1932.
Bahasa Indonesia bagi Amir adalah simbol dari kemelayuan, kepahlawanan, dan juga keislaman.
Syair-syair Amir Hamzah adalah refleksi dari relijiusitas, kecintaan pada ibu pertiwi dan kegelisahan sebagai seorang pemuda Melayu.
Kumpulan sajak Amir Hamzah, Buah Rindu,Nyanyi Sunyi,Setanggi Timur,Terjemah Baghawat Gita.
Sebagaimana kerajaan Melayu lainnya, Langkat juga memiliki tradisi sastra yang kuat.
Lingkungan istana inilah yang pertama kali mengenalkan dunia sastra pada dirinya. Dalam lingkungan yang seperti itulah, kecintaan Amir terhadap sejarah, adat-istiadat dan kesusasteraan negerinya tumbuh.
Lingkungan Tanjungpura juga sangat mendukung perkembangan sastra Melayu, mengingat penduduknya kebanyakan berasal dari Siak, Kedah, Selangor, dan Pattani.
Menghasilkan 50 sajak asli, 77 sajak terjemahan, 18 prosa liris asli, 1 prosa liris terjemahan, 13 prosa asli dan 1 prosa terjemahan. Secara keseluruhan ada sekitar 160 karya Amir yang berhasil dicatat.
Penetapan: S. K. Presiden No. 106/TK/1975.
6. H. Adam Malik

Adam Malik lahir di Pematang Siantar, 22 Juli 1917 dan wafat di Bandung, 5 September 1984.
Adam Malik dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta.
Adam Malik pernah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, pada tahun 1971 dan terpilih sebagai orang Indonesia pertama yang menjadi Ketua Majelis Umum PBB ke-26.
Adam Malik pelopor terbentuknya ASEAN tahun 1967 dan pelopor berdirinya Kantor Berita Antara.
Untuk mengenang perjuangan beliau, dibangun sebuah museum di Jalan Diponegoro No. 29 Jakarta.
Penetapan: S. K. Presiden No. 107/TK/1998, bertanggal 6-11-1998.
7. Jenderal Besar TNI A. H. Nasution

Jenderal Besar TNI A. H. Nasution lahir di Kotanopan, 3 Desember 1918 dan wafat di Jakarta, 6 September 2000.
A.H. Nasution dimakamkan di TMP Kalibata Jakarta
Beliau merupakan salah satu tokoh yang menjadi sasaran dalam peristiwa Gerakan 30 September, namun yang menjadi korban adalah putrinya Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean.
Pada saat itu beliau menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan RI.
A.H. Nasution merupakan Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia.
Sebagai seorang pakar militer, AH Nasution sangat dikenal sebagai ahli perang gerilya.
Gagasan perang gerilya dituangkan dalam bukunya yang fenomenal, Fundamentals of Guerrilla Warfare.
Selain diterjemahkan ke berbagai bahasa asing, karya itu menjadi buku wajib akademi militer di sejumlah negara, termasuk sekolah elite militer dunia, West Point Amerika Serikat.
Jenderal Besar TNI A. H. Nasution juga merupakan Jenderal Besar TNI, Ahli Perang Gerrilya,Panglima Angkatan Perang.
Ketua MPRS, Menteri Pertahanan dan KSAD sebanyak 2 kali menjabat.
Penetapan: S. K.Presiden No. 073/TK/2002, bertanggal 6-11-2002.
8. Kiras Bangun (Garamata)

Kiras Bangun (Garamata) lahir di Kampung Batu Karang, Karo, 1852
Penetapan: S. K. Presiden No. 082/TK/2005, bertanggal 7-11-2005.
9. Tahi Bonar Simatupang (T. B. Simatupang)

T. B. Simatupang lahir di Sidikalang, 28 Januari 1920 dan wafat di Jakarta, 1 Januari 1990.
Pendidikan T. B. Simatupang yaitu HIS Pematang Siantar dan lulus pada 1934, MULO Tarutung 1937, dan AMS di Jakarta dan selesai pada 1940.
T. B. Simatupang diterima di Koninklije Militaire Academie (KMA) - akademi untuk anggota KNIL, di Bandung dan selesai pada 1942,
T. B. Simatupang dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat
T. B. Simatupang pernah menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Perang R. I. (1948-1949), Kepala Staf Angkatan Perang R. I. (1950-1954), dan Penasehat Militer di Departemen Pertahanan R. (1954-1959).
T. B. Simatupang kemudian mengundurkan diri dengan pangkat Letnan Jenderal dari dinas aktifnya di kemiliteran karena perbedaan prinsipnya dengan Presiden Soekarno.
Pelayanan Gereja dan aktif menyumbangkan pemikiran-pemikirannya tentang peranan Gereja di dalam masyarakat.
T. B. Simatupang merupakan Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Ketua Majelis Pertimbangan PGI, Ketua Dewan Gereja-gereja Asia, Ketua Dewan Gereja-gereja se-Dunia dan Ketua Yayasan Universitas Kristen Indonesia
T. B. Simatupang juga ketua Yayasan Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) dan pencetusnya
TB Simatupang dilahirkan dalam sebuah keluarga sederhana. Ayahnya Simon Mangaraja Soaduan Simatupang, terakhir bekerja sebagai pegawai kantor pos.
Penetapan : Keputusan Presiden No. 068/TK/2013, bertanggal 6-11-2013.
10. Letjen TNI (Purn.) Djamin Ginting

Letjen TNI (Purn.) Djamin Ginting lahir di Karo, 12 Januari 1921 dan wafat Ottawa, Kanada, 23 Oktober 1974.
Beliau tokoh dari Sumatera Utara dan pejuang kemerdekaan yang menentang pemerintahan Hindia Belanda, juga seorang petinggi TNI yang berhasil menumpas pemberontakan Nainggolan di Medan pada April 1958.
Penetapan: Keputusan Presiden No.115/TK/2014, bertanggal 6-11-2014.
11. Lafran Pane

Lafran Pane lahir di Sipirok, Padang Sidempuan 5 Februari 1992 dan wafat di Yogyakarta, 24 Januari 1991
Beliau dikenal sebagai tokoh pergerakan pemuda dan memprakarsai pembentukan Himpunan Mahasiswa Islam pada 5 Februari 1947.
Beliau juga menjadi salah satu tokoh utama penentang pergantian teknologi negara dari pancalisa menjadi komunisme. Sebagai pelopor pembentukan Ikatan Sarjana Muslimin Indonesia (ISMII) dan juga pelopor pembentukan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UGM untuk memenuhi kebutuhan guru pada pendidikan dasar dan menengah.
Penetapan : Surat Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/Tahun 2017, Tanggal 6 November 2017
(*/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.