Penganiayaan

Muhammad Sinaga dan Andika Diculik dari Rumah lalu Dibacoki, Ada 8 Preman, Ini Motifnya

Polisi telah menahan dua orang dari komplotan preman yang melakukan penculikan dan penganiayaan terhadap Muhamad Sinaga dan Andika. Ini motifnya.

TRIBUN MEDAN/HO
Korban penculikan puluhan preman di Sergai mengalami luka lebam usai diculik dari depan rumahnya yang ada di Lingkungan X, Kelurahan Tualang, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai 

TRIBUN-MEDAN. com, SERGAI - Polisi telah menahan dua orang dari komplotan preman yang melakukan penculikan dan penganiayaan terhadap dua warga lingkungan X, Kelurahan Tualang, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai.

Dua orang pelaku kini sudah ditahan Polsek Perbaungan atas adanya laporan keluarga. Kepada polisi mereka mengaku marah dan menculik Muhamad Alfatih Sinaga dan satu rekannya Andika Pratama dari dalam rumah pada Rabu (19/7/2023).

Kanit Reskrim Polsek Perbaungan Ipda Raja Kaya Haloho mengatakan masih menyelidiki motif para pelaku. Namun kata Raja dua pelaku yang sudah diamankan petugas merasa kesal karena mobilnya dilempar batu saat melintas.

"Kalau motif masih kita didalami, namun berdasarkan keterangan dua pelaku mereka kesal karena pas lewat rumah korban mobilnya ada yang melempar," kata Raja.

Meski begitu, polisi masih akan menggali lebih jauh insiden penganiayaan dan penculikan tersebut. Dia mengatakan polisi juga masih mengejar pelaku lainnya yang masih kabur.

"Pelaku ada kira kira 8 orang. Kalau kata pelaku mereka melakukan itu karena mobilnya dilempari korban saat lewat rumahnya. Namun kita masih penyelidikan," kata Raja.

Dari rekaman video CCTV, terlihat beberapa pelaku datang menggunakan sepeda motor dan dua mobil. Pelaku lalu memasuki rumah Muhamad Alfatih sambil membawa senjata tajam.

Sementara itu keluarga korban membantah adanya pelemparan batu tersebut. Fadilla Ainurahmi istri salah satu korban mengatakan, suaminya tak kenal dengan para pelaku. Menurut Fadilla suaminya juga tidak pernah melakukan pelemparan batu.

"Itu mereka salah sasaran dan suami tidak kenal dengan pelaku. Tidak ada yang melempar batu, penculik itu aja yang hanya mau buat keributan," kata Fadilla.

Fadilla berujar, para pelaku meringsek masuk ke dalam rumah dan membawa suaminya. Kejadian itu berlangsung Rabu (19/7/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.

"Mereka langsung masuk ramai ramai. Awal kan ada ribut ribut, ada teriak maling jadi suami saya sama temannya keluar. Tiba tiba para pelaku masuk ke dalam rumah kami mencari cari orang dan langsung membawa suami dan kawannya, pas saat itu suami saya di depan rumah langsung dimasukkan mobil," kata Fadilla.

Para pelaku membawa kedua korban ke daerah Lubuk Pakam. Dalam sebuah gudang puluhan pelaku menyekap lalu melakukan penganiayaan dan pembacokan.

Fadilla menyebut, suaminya Muhamad Alfatih disekap dan dianiaya para pelaku selama berjam jam.

Akibat peristiwa itu, kedua korban mengalami luka luka pada bagian wajah dan luka bacok di daerah punggung. Sekitar lima jam disekap, kedua korban kemudian diletakan para pelaku di depan pintu masuk tol Lubuk Pakam sekitar pukul 6 pagi.


(cr17/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved