MANUVER POLITIK Budiman Sudjatmiko, Dulu Galak Soal Peristiwa 98, Kini Minta Prabowo Tak Digunduli!

TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko saat tengah jadi sorotan gara-gara pertemuannya dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa (18/7/2023).

Tak hanya pemanggilannya oleh partai, publik menyoroti sikap Budiman yang kini melunak dengan Prabowo.

Berdasarkan pemberitaan Tribunnews, Budiman selama ini dikenal sebagai aktivis 1998 yang getol mengkritik pemerintah dan juga mendesak Prabowo.

Untuk diketahui bersama, Prabowo kala itu menjabat sebagai Komandan Kopassus yang namanya selalu disebut dalam aksi penghilangan aktivis 1998.

Semenjak bergabung dengan PDIP, Budiman pun kerap mengkritik Prabowo.

Dalam akun Twitternya pada 22 Mei 2019, Budiman secara terang-terangan menyebut Prabowo sebagai produk gagal.

Selama kampanye Pilpres 2019 pun Budiman kerap menyerang Prabowo.

Satu di antaranya saat mengomentari debat kedua Pilpres 2019.

Dalam sebuah acara televisi swasta, Budiman menilai Prabowo telah berubah, dari singa asia menjadi kucing anggora.

Hal ini lantaran dirinya merasa kecewa Prabowo tak memberikan perlawanan saat debat tersebut.

Namun empat tahun berselang, rupanya sikap Budiman kepada Prabowo melunak.

Terbukti dari kunjungan Budiman ke rumah Prabowo pada Selasa malam kemarin.

Dalam keterangan persnya, Budiman menilai Prabowo sebagai figur yang layak untuk jadi pemimpin di masa depan.

Tak sampai di situ, Budiman menyebut Prabowo mewakili cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengannya.

Tentu sikap ini berbeda dengan beberapa tahun lalu.

Budiman juga menyinggung soal perannya dengan Prabowo saat reformasi 1998 silam yang disebutnya sama-sama berkorban dengan risiko hidup dan mati sebagai aktivis dan prajurit TNI.

Kini dirinya dan Prabowo pun sepakat untuk tak lagi mengungkit masa lalu.

Budiman juga meminta agar masa lalu Prabowo tak lagi terus digunduli. (*)