Deliserdang Memilih

Sempat Berpeluang Besar, Timo Dahlia Daulay Masih Kecewa dengan Hasil Seleksi Bawaslu Sumut

Timo menyebut bukan permasalahan soal namanya yang tidak terpilih, namun lebih kepada tidak ada satu orang pun perempuan yang dipilih.

|
Penulis: Indra Gunawan |
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR
Komisioner KPU Deliserdang, Timo Dahlia Daulay. 

TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG - Komisioner KPU Deliserdang, Timo Dahlia Daulay hingga saat ini masih merasa kecewa dengan hasil seleksi anggota Bawaslu Sumut untuk periode 2023-2028.

Timo menyebut bukan permasalahan soal namanya yang tidak terpilih, namun lebih kepada tidak ada satu orang pun perempuan yang dipilih.

Baca juga: Tak Lulus Bawaslu Sumut Periode 2023-2028, Erina Pertanyakan Tak Adanya Keterwakilan Perempuan

Baca juga: Masuk 14 Besar Seleksi Bawaslu Sumut, Ini Harapan Komisioner KPU Deliserdang Timo Dahlia Daulay

Padahal selama ini, Bawaslu lah yang disebut sering getol membicarakan soal keterwakilan 30 persen perempuan. 

"Sebagai manusia biasa tentunya saya kecewa. Kecewanya karena memang gak ada perempuannya. Siapapun yang terpilih sebagai perempuan kalau satu kan artinya cukup mengobatilah ya. Di situnya kita kecewanya karena ini tidak ada," ujar Timo Dahlia Daulay, Jumat (21/7/2023). 

Meski ada rasa kecewa, Komisioner KPU Deliserdang dua periode ini menyebut sudah siap menerima hasil seleksi Bawaslu Sumut.

Sebagai petarung harus bisa menerima apapun hasilnya. Karena ketika mengikuti seleksi, pasti ada yang kalah dan yang menang. 

"Sekarang ini gabungan semua aktivis perempuan Sumut juga sedang mempertanyakan kepada Bawaslu RI karena tidak ada perempuan. Aku juga kan bagian dari situ. Mereka sekarang ini berikan protes sama Bawaslu RI. Sesama perempuan kan memang harus saling mendukung," kata Timo. 

Timo yang menjadi Komisioner Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Deliserdang mengatakan, filosopinya masuk sebagai penyelenggara buah kerja dari aktivis perempuan.

Para aktivis perempuan sudah mengajak ia mengobrol karena berempati. 

"Bawaslu selama ini dalam hal pencalegkan saja selalu bilang untuk keterwakilan 30 persen perempuan. Bahkan sampai-sampai di Kabupaten Kota yang pendaftarnya kurang 30 persen untuk Panwascam diperpanjang. Nah sekarang tiba-tiba seperti ini (tidak ada perempuan yang terpilih), Kitakan gak bisa jawab karena kita peserta dan kontestan," ucap Timo. 

Timo tidak dapat berkomentar banyak ketika disinggung apakah dalam seleksi ini merasa ada ikut campur tangan  pemain langit.

Karena rasa penasaran inilah makanya nanti para aktivis perempuan akan mempertanyakan permasalahan yang terjadi kepada Bawaslu RI.

Ia merasa saat ini mendapat dukungan moril dari teman sesama aktivis perempuan

"(Apakah masih punya peluang?). Kita nggak bicara peluang, kita bicara soal kedepan ini bagaimana. Sekarang kan lagi seleksi Bawaslu Kabupaten Kota. Jangan sampai terulang kemudian karena sekarang inikan sedang berjalan, " sebutnya 

Ia berharap jangan sampai terulang lagi kejadian ada Komisioner Bawaslu di kabupaten kota yang tidak ada perempuannya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved