Jembatan Rusak
Warga Tewas Akibat Jembatan Rusak, UPT Jalan dan Jembatan Ngaku Sudah Bolak-balik Lapor ke Provinsi
Akibat tak kunjung diperbaiki, jembatan rusak menelan korban jiwa. Seorang warga meninggal dunia saat melintas di lokasi tersebut
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,SERGAI - Kondisi jembatan Pondok Panjang di Desa Kayu Besar, Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Sergai sudah lama rusak parah.
Karena dibiarkan rusak parah, jembatan tersebut makan korban.
Seorang warga bernama Juniel Situmorang (27) warga Dusun Pondok Panjang, Desa Kayu Besar, Kecamatan Bandar Khalipah, Kabupaten Sergai tewas jatuh dari jembatan yang menghubungkan Kabupaten Sergai dan Kabupaten Batubara itu.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Tebingtinggi, Basri Harahap, dirinya sudah berulangkali melaporkan kondisi jembatan rusak ini ke Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara.
Baca juga: Pria Jatuh Tewas saat Menyeberang, Jembatan Rusak Parah Bertahun-tahun
"Iya sudah tau, kami juga sudah terus sampaikan ke atas kondisi jembatan yang rusak. Namun memang belum tau apa kendala mengapa tidak dilakukan eksekusi," kata Basri dihubungi Tribun, Jumat (21/7/2023).
Hasan mengatakan, perbaikan jembatan sudah dianggarkan dalam proyek multiyears Rp 2,7 triliun yang akan selesai dikerjakan paling lambat Desember mendatang.
"Iya memang itu sudah dianggarkan dari proyek dana Provinsi Sumut yang Rp 2,7 triliun itu. Paling lama Desember sudah selesai," kata Hasan.
Perencanaan dan desain pembangunan jembatan saat ini masih dilakukan. Hasan sebut, dalam waktu dekat pemerintah akan terlebih dahulu membangun jembatan alternatif sebelum membongkar jembatan yang telah rusak parah.
Baca juga: Kata Kades Kayu Besar Soal Warganya Jatuh dan Tewas saat Menyeberangi Jembatan Rusak di Sergai
"Itukan perencanaan dan desain jembatan lagi dikerjakan juga. Sekarang ini juga akan dibangun dulu jembatan alternatif jadi waktu jembatan itu dibongkar warga bisa lewat jalur lain," ujar Hasan.
Pasca kejadian warga meninggal pemerintah Desa dan warga sekitar bergotong royong memperbaiki jembatan.
Menggunakan barang pohon kelapa, alas jembatan yang rusak ditambal agar tak membahayakan pengendara.
"Untuk sementara waktu saat ini jembatan sudah ditempel batang pohon kelapa agar tidak membahayakan," kata Kepala Desa Pondok Panjang Oloan Sirait.
Baca juga: Banyak warga Terjun ke Sungai Akibat Jembatan Rusak Parah di Kabupaten Sergai
Oloan mengatakan, perbaikan alas jembatan yang rusak menggunakan batang pohon kelapa adalah upaya terakhir yang bisa mereka lakukan selama bertahun-tahun karena tak ada perbaikan pemerintah.
Namun sering kali batang pohon kelapa tidak bertahan lama karena muda rusak dan terbawa arus sungai. Untuk itu ia pun meminta agar pemerintah mempercepat perbaikan jembatan.
"Muda mudahan segera cepat dilakukan perbaikan oleh pemerintah," tutupnya. (cr17/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.