Berita Viral

SOSOK Hanim Koordinator Jual Beli Ginjal di Indonesia Jaringan Kamboja, Bertemu Mafia Miss Huang

Hanim ternyata koordinator untuk menampung pendonor ginjal dari Indonesia untuk ditampung di Kamboja. 

HO
Hanim ternyata koordinator untuk menampung pendonor ginjal dari Indonesia untuk ditampung di Kamboja.  

Namun, percobaan itu gagala karena persyaratannya rumit dan tidak mendapat persetujuan dari istri proses tersebut gagal dilakukan.

"Setelah saya gagal di sana, kemudian saya menunggu di rumahnya broker itu dengan dalih saya ngomong ke istri kerja proyek. Setelah satu tahun saya menunggu di situ," tuturnya.

Setahun kemudian pada Juli 2019 Hanim berangkat ke Kamboja dengan broker tersebut.

Ketika itu dia berangkat bersama tiga pendonor lainnya dan dipertemukan dengan seseorang bernama Miss Huang.

"Entah apakah dia orang China atau orang Indonesia saya kurang hafal. Pokoknya namanya Miss Huang yang mengatur di sana," ungkapnya.

Sebelum dilakukan tindakan transplantasi ginjal, Hanim dan tiga pendonor lainnya diminta melakukan serangkaian medical check up.

"Saya sama temen saya yang cewek lolos, yang satunya gagal," ucap Hanim.

Ginjal miliknya diketahuinya akan ditransplantasi untuk calon pasien yang berasal dari Indonesia.

Sedangkan rekannya, mendapat pasien asal Indonesia.

"Besoknya itu dilakukan operasi, setelah operasi masa penyembuhan sekitar 10 hari dan saya kembali ke Indonesia, saya istirahat di Indonesia sekitaran satu dua bulan. Waktu itu 2019 dibayar Rp 120 juta," jelasnya.

Hanim Jadi Koordinator Jual Beli Ginjal di Indonesia

Selanjutnya, Hanim menyebut dirinya diajak oleh broker tadi untuk dijadikan koordinator sindikat tersebut di Kamboja.

Dia bertugas mengkoordinir calon pendonor asal Indonesia yang akan menjual ginjalnnya selama berada di Kamboja.

Saat pertama kali terlibat dalam sindikat ini, Hanim mengaku membawa empat orang calon pendonor. Namun dua di antaranya dikembalikan ke Indonesia karena belum mendapat calon pasien.

"Setelah kami pulang lagi ke Indonesia, kemudian 3 mingguan saya memberangkatkan lagi sekitar 6 orang termasuk 2 orang yang disana. Begitu terus prosesnya dikirim ke Kamboja," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Warta kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved