Berita Viral

Pendukung Doni Amansyah Lapor ke BPIP, 11 Ormas Bela Paskibraka Sultra 2023 yang Diganti Anak Polisi

Mereka sepakat mengawal kasus viral dugaan pergantian nama Doni Amansyah sebagai anggota Paskibraka Nasional 2023.

HO
Doni mengungkapkan kronologi batal jadi anggota Paskibraka Nasional dari Sulawesi Tenggara dan digantikan dengan anak perwira polisi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pendukung Doni Amansyah lapor ke BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).

Sebanyak 11 ormas membela Paskibraka Sultra 2023 ini yang disebut-sebut diganti anak polisi.

Paskibraka 2023 asal Sulawesi Tenggara ( Sultra) Doni Amanysah yang sebelumnya heboh dikabarkan diganti anak polisi kini banjir dukungan.

Doni mengungkapkan kronologi batal jadi anggota Paskibraka Nasional dari Sulawesi Tenggara dan digantikan dengan anak perwira polisi.
Doni mengungkapkan kronologi batal jadi anggota Paskibraka Nasional dari Sulawesi Tenggara dan digantikan dengan anak perwira polisi. (HO)

Doni Amansyah kini dapat dukungan dari 11 organisasi masyarakat di Sulawesi Tenggara.

Mereka di antaranya adalah Poros Muda Sultra, POSAKI Sultra, HIPMAT Sultra, dan Tawon Sultra.

Belasan ormas ini kemudian bersatu dalam Konsorsium Sultra Peduli Doni Amansyah.

Mereka sepakat mengawal kasus viral dugaan pergantian nama Doni Amansyah sebagai anggota Paskibraka Nasional 2023.

Ketua Konsorsium Jefri Rembasa menegaskan, pihaknya akan mengawal kasus ini hingga Doni Amansya mendapatkan keadilan.

Baca juga: Babak Baru Paskibraka Diganti Berujung Saling Lapor, Doni Beber Bukti, Wiradinata Layangkan Somasi

"Kami dari teman-teman konsorsium sepakat untuk mengawal persoalan ini," tegasnya saat konferensi pers pada Sabtu (22/7/2023) dikutip dari Tribun Sultra.

Dukungan ini datang setelah pihak Doni Amansyah menyerahkan bukti-bukti yang dianggap janggal dalam polemik Paskibraka Sultra ini ke BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) di Jakarta.

Kuasa Hukum Doni, Andre Darmawan mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan bukti dokumen dan foto ke Kantor BPIP di Jakarta.

Kata dia, bukti itu untuk memperkuat Doni utusan Sultra sebagai Paskibraka Nasional 2023 yang diseleksi BPIP bersama panitia daerah.

"Kami sudah serahkan aduan kami ke BPIP. Dalam waktu dekat akan segera ditangani divisi yang menangani Paskibraka ini," kata Andre Darmawan pada Jumat (21/7/2023).

Orangtua Doni Amansa disomasi oleh orangtua Wiradinata Setya Persada yang merupakan siswa yang mendadak menggantikannya dari Sultra.
Orangtua Doni Amansa disomasi oleh orangtua Wiradinata Setya Persada yang merupakan siswa yang mendadak menggantikannya dari Sultra. (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Andre mengatakan, bukti itu sekaligus untuk menunjukan adanya dugaan kecurangan dilakukan Kesbangpol Sultra dan panitia daerah karena mengutus nama yang tidak sesuai dengan rekomendasi BPIP.

"Saya sudah sampaikan masalah ini sudah jadi polemik, dan BPIP harus bersikap cepat," ucap Andre Darmawan.

Ia menguraikan bukti yang diserahkan berupa dokumen keberatan dari pihak Doni Amansyah terhadap hasil seleksi.

Baca juga: Orangtua Doni Amansa Disomasi Imbas Polemik Paskibraka, Dituntut Minta Maaf atau Dipidana

Bukti foto dan dokumen lain yang mendukung Doni sebagai calon Paskibraka 2023 perwakilan Sultra.

Termasuk bukti berita acara hasil seleksi yang ditulis perwakilan BPIP saat monitoring tahapan seleksi di Sultra pada 17 Mei 2023 lalu.

"Jadi berita acara itu ditulis tangan pihak BPIP di Kendari. Di mana, perwakilan BPIP merekomendasikan nama Doni Amansya dan Nadira Salvallah sebagai Paskibraka perwakilan Sultra," jelasnya.

Ia mengatakan, salinan tulisan tangan berita acara hasil seleksi ditulis pihak perwakilan BPIP untuk dibacakan oleh panitia daerah.

Siswa lolos paskibraka bernama Doni Amansa yang mendadak diganti buka suara soal kronologi kejadian
Siswa lolos paskibraka bernama Doni Amansa yang mendadak diganti buka suara soal kronologi kejadian (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

"Dari berita acara tersebut kemudian diketik dan diserahkan ke Gubernur untuk ditandatangani," ucap Andre.

BPIP dan Gubernur Dituntut Terkait Polemik Paskibraka Sultra 2023

Sebagai upaya mengawal kasus ini, konsorsium ini membuat tuntutan kepada Pemerintah Provinsi Sultra dan BPIP Sultra.

Baca juga: SOSOK Doni Amansa, Namanya Mendadak Hilang Setelah Diumumkan Lolos Seleksi Paskibraka Nasional

Tuntutan tersebut berupa desakan terhadap Gubernur Sultra, Ali Mazi untuk segera merevisi Surat Keputusan atau SK rekrutmen dan seleksi calon paskibraka tingkat provinsi dan nasional.

Tak hanya itu, BPIP Sultra juga diminta sejumlah organisasi yang terhimpun dalam Konsorsium Sultra Peduli Doni Amansa untuk menganulir SK tersebut.

Saat ini konsorsium tersebut sedang mengupayakan Doni Amansa agar mendapat keadilan atas dugaan pergantian nama sebagai anggota Paskibraka Nasional 2023.

Kuasa hukum Doni Amansa, Andre Darmawan di Kantor LBH Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sulawesi Tenggara.
Kuasa hukum Doni Amansa, Andre Darmawan di Kantor LBH Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sulawesi Tenggara. (HO)

Bahkan pihaknya tak segan-segan untuk mendukung penyelesaian kasus ini hingga ke Pemerintah Pusat.

"Mendukung Doni Amansa mencari keadilan di pemerintah pusat," pungkas Jefri Rembasa.

Kronologi Awal Polemik Paskibraka Sultra 2023

Kisruh seleksi Paskibraka di Sultra misalnya, kasus ini bermula saat kabar penggantian Doni Amansyah sebagai Paskibraka Nasional 2023 viral kaena curahan hati (curhat) ibunya, Samsuani.

Sang ibu mengaku kecewa putranya tetiba diganti sebagai pengibar bendera pada upacara Hari Ulang Tahun atau HUT RI ke-78 di Istana Negara, 17 Agustus 2023.

Curhatan itupun beredar dalam berbagai video viral TikTok, Instagram, Facebook, dan media sosial (medsos) lainnya, hingga kini menjadi pemberitaan lokal maupun nasional.

Doni Amansyah sebelumnya sosok calon Paskibraka 2023 yang berasal dari Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Doni saat ini berumur 17 tahun tersebut merupakan siswa kelas 2 Sekolah Menengah Atas atau SMA Negeri 1 Unaaha.

Sedangkan, sosok Paskibraka Nasional 2023 mewakili Provinsi Sultra adalah Wiradinata Setya Persada dan Nadira Syalvallah.

Sosok Wiradinata Setya inilah yang disebut-sebut sebagai anak polisi.

Ia adalah siswa SMA Negeri 1 Baubau yang kini berusia 16 tahun.

Remaja kelahiran 12 Juli 2007 tersebut adalah anak ke-2 dari pasangan Kompol Anwar dan Sitti Nur Ambani.

Sedangkan, Nadira Syalvallah merupakan siswi SMAN 2 Baubau yang lahir pada 2 Juli 2007.

Wiradinata dan Nadira pun sudah diberangkatkan ke Jakarta pada Sabtu (15/07/2023) lalu.

Mereka pun kini mengikuti Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Tingkat Pusat Tahun 2023, 18 Juli-15 Agustus 2023 mendatang.

Curhatan ini kemudian berujung polemik hingga saling lapor.

Piahk Doni Amansyah melaporkan melaporkan Kepala Kesbangpol Sultra Harmin Ramba ke Polda Sulut.

Sementara pihak Wiradinata Setya Persada yang disebut-sebut sebagai anak polisi yang menggantikan Doni, dikabarkan telah melayangkan somasi.

Kubu Wiradinata akan melaporkan pihak Doni Amansyah jika somasi mereka tak diindahkan.

Kisruh seperti ini bukan kali ini terjadi.

Sebelumnya, di Bangka Belitung sempat terjadi kasus serupa.

Di Maluku Utara pun dikabarkan demikian.

Apa kata BPIP mengenai polemik ini?

Penjelasan BPIP Soal Polemik Paskibraka Sultra
Dikutip dari BBC Indonesia, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Antonius Benny Susetyo, membantah terjadinya kecurangan maupun nepotisme dalam proses seleksi Paskibraka.

Dikatakan proses seleksi sudah berjalan transparan dan sudah sesuai peraturan yang ada.

"Capaska Putra yang terpilih mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara adalah atas nama Wiradinata Setya Persada. Hasil seleksi tersebut sesuai dengan hasil penilaian yang terekam pada Aplikasi Transparansi Paskibraka, yang menunjukkan Wiradinata Setya Persada memperoleh nilai tertinggi pada urutan pertama dan Doni Amansa pada urutan kedua dengan nilai di bawah Wiradinata Setya Persada," kata Benny dalam rilisnya seperti dikutip BBC News Indonesia, Rabu (19/07).

BPIP merupakan institusi yang bertanggung jawab dalam rekrutmen dan seleksi Paskibraka, seperti diatur dalam Perpres Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pembinaan Ideologi Pancasila Kepada Generasi Muda Melalui Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.

(*/tribun-medan.com)

Artikel ini sudah tayang di BangkaPos.com

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved