Dugaan Malapraktik

Dilapor Lakukan Malapraktik, dr Herling Pangkerego SpOT Segera Diperiksa Polda Sumut

dr Herling Pangkerego SpOT, pihak yang dilaporkan melakukan dugaan malapraktik di RS Bina Kasih akan segera diperiksa Polda Sumut

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat diwawancarai soal kehadiran Kompolnas ke Polda Sumut, Senin (3/4/2023). 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kabud Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi menegaskan, pihaknya akan segera memeriksa dr Herling Pangkerego SpOT, dokter yang dilaporkan melakukan dugaan malapraktik di RS Bina Kasih Medan.

Pemeriksaan terhadap dr Herling Pangkerego SpOT akan dilakukan oleh penyidik Subdit IV Tipiter Dit Reskrimsus Polda Sumut.

Hadi bilang, pemeriksaan terhadap dr Herling Pangkerego SpOT tengah dijadwalkan oleh penyidik dan akan dilakukan dalam waktu dekat. 

"penyidik akan mengagendakan semua pihak pihak terkait (termasuk dokter) untuk dimintai klarifikasi," kata Kombes Hadi Wahyudi, Rabu (26/7/2023).

Hadi menjelaskan, dalam kasus ini, penyidik Subdit IV Tipiter Dit Reskrimsus Polda Sumut sudah memintai keterangan Serka Holmes Sitompul, anggota TNI AD Kodam I/Bukit Barisan, yang merupakan ayah dari RSS (6), korban dugaan malapraktik dr Herling Pangkerego SpOT

Kemudian, penyidik juga sudah mendatangi RS Bina Kasih untuk memeriksa lokasi.

"Berikutnya penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi yang lain," kata Hadi.

KPK Desak Kemenkes Tutup RS Bina Kasih

Massa dari Koalisi Peduli Kesehatan (KPK) Sumatera Utara mendesak agar Kementerian Kesehatan segera menutup RS Bina Kasih Medan. 

Menurut Koordinator Aksi, Andrew Amanah Carnegie Hasibuan, ada dugaan kesengajaan oknum dokter membiarkan tangan pasien membusuk hingga nyaris diamputasi. 

Baca juga: Dugaan Malapraktik, Manajemen RSU Mitra Medika Dilaporkan ke Polda Sumut

"Urat nadi anak tersebut terpotong, dan pihak RS Bina Kasih diduga sengaja melakukan pembiaran terhadap anak itu pasca operasi tangannya agar terjadi pembusukan yang bertujuan menghilangkan jejak jaringan urat tangan yang terpotong," kata Andrew, saat melakukan aksi di depan kantor Gubernur Sumut, Selasa (26/7/2023).

Andrew mengatakan, pihaknya menduga telah terjadi persekongkolan jahat sesama tenaga medis RS Bina Kasih terhadap keluarga korban.

Dugaan ini berdasarkan pengakuan orangtua RSS, yakni Serka Holmes Sitompul, yang merupakan anggota TNI AD aktif, bahwa RS Bina Kasih ngotot meminta Holmes untuk menghapus atau meghilangkan dokumentasi dalam bentuk foto dan video yang diambilnya pada setiap proses pengobatan terhadap anaknya di rumah sakit tersebut.

Baca juga: Dipanggil Polisi Atas Dugaan Malapraktik, dr Prasojo Sujatmiko dan Direktur RS Murni Teguh Mangkir

Massa aksi juga menuding RS Bina Kasih sudah lama memberikan pelayanan yang buruk kepada para pasiennya.

Menurut mereka, penilaian itu berdasarkan adanya pengakuan dari beberapa keluarga pasien yang pernah dirawat di RS Bina Kasih.

"Parahnya, RS tersebut dalam 'menggarap' pasien melalui kerja sama rujukan dengan RSU daerah, diduga melakukan suap menyuap berupa pemberian fee kepada pejabat RSUD di Sumut, termasuk di Padanglawas," ungkapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved