Berita Politik
Demokrat Sumut Ngamuk saat Luhut Pandjaitan Sebut AHY Kampungan
Demokrat Sumut ngamuk saat Luhut Binsar Pandjaitan sebut Agus Harimurti Yudhoyono kampungan. Lokot sebut orang kota tidak akan ngomong kampungan
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Pandjaitan katai Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kampungan.
Merespon ucapan itu, DPD Partai Demokrat Sumut pun 'ngamuk' ketuanya dikatai kampungan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Ketua DPD Demokrat Sumut, Lokot Nasution, ucapan Luhut itu mencerminkan dirinya sendiri yang menyebut kampungan.
"Kalian bisa dengar betapa syahdu dan cerdasnya jawaban ketua umum kami. Enggak mau dia bantah. Itulah bentuk hormat dia kepada senior. Di tentara itu begitu. Ketika dibilang kampungan, tentu saja mas AHY bilang biarkan itu menjadi pendapat," ujar Lokot Nasution, Rabu (26/7/2023).
Baca juga: Nasdem Kegirangan Ketika Anies Bertemu Susi Pudjiastuti, Bagaimana dengan Sikap AHY?
Lebih lanjut Lokot mengatakan, hanya orang yang kampungan yang mampu menilai orang lain kampungan.
"Kalian paham sendiri yang biasa bilang kampungan ini siapa? Orang kampung. Orang pintar itu tak pernah ngaku dia pintar. Orang bodoh ngaku dia bodoh, orang kampungan ngaku dia kampungan,"
"Orang kota enggak pernah ngomong orang kampungan. Kalau saya sering ngomong orang kampung karena saya orang kampung. Artinya yang mau saya sampaikan terhadap apa yang disampaikan Pak Luhut, beliau itu bercermin pada diri dia sendiri," ucapnya.
Menurut Lokot, apa yang dilakukan oleh Partai Demokrat tentang kecurigaan terhadap rezim merupakan hal yang sah karena sedang membela partainya.
Baca juga: Luhut Diminta Jadi Ketua Umum Partai Golkar, Ngaku Mau Tapi Tak Ingin Berkelahi dengan Airlangga
"Wong ini kita sedang memperjuangkan hak kita terkait dengan partai kita ini di mana disampaikan Mas AHY dan kawan-kawan mungkin Pak Jokowi ikut berperan di situ karena ini anak buahnya. Masak kita enggak boleh (menilai),"
"Dan hal ini kan enggak hanya Partai Demokrat menyampaikan, para pengamat politik, para ahli hukum, politisi senior semua menyampaikan hal yang sama," tuturnya.
Lokot menilai, persepsi tentang adanya peran Presiden Jokowi terhadap pengajuan PK oleh Moeldoko berbanding terbalik dengan pernyataannya saat Pemilu 2024.
Baca juga: Pengawal Airlangga Hartarto Ancam TEMBAK Wartawan, Momen Seusai Pemeriksaan di Kejagung RI
"Masak Pak Jokowi yang anak buahnya seperti Pak Moeldoko ini yang adabnya tidak ada lalu dibiarkan terus ikut sama dia. Yang kita pahami orang baik temannya orang baik, kan gitu kata Pak Jokowi tahun 2019. Orang baik milih orang baik kata beliau," ungkapnya.
Sebelumnya, Luhut menyebut AHY kampungan lantaran menuding Presiden Jokowi berperan dalam upaya menjegal Anies Baswedan melalui PK yang dilakukan Moeldoko.
"Presiden itu bukan seperti yang dibilang Agus Yudhoyono tadi. Enggak betul sama sekali itu, saya jamin kalau itu. Saya kan perwira, kalau itu saya jamin enggak ada, jadi enggak usah bikin bicara-bicara, kampungan itu menurut saya," kata Luhut dalam program Rosi di Kompas TV ( TribunJatim.com Network ), Kamis (20/7/2023).
Baca juga: Diduga Lakukan Pemerasan Terhadap Keluarga Terdakwa, 10 Jaksa Diperiksa, Dua Dicopot Dari Jabatan
Luhut pun heran mengapa Jokowi terus dicurigai ingin menjegal pencalonan Anies sebagai presiden.
Ia yakin bahwa Jokowi tidak ikut campur dalam upaya Moeldoko merebut Demokrat.
"Beliau itu tidak pernah mau mencampuri masalah hukum atau menjegal orang tadi seperti dibilang si Agus tadi, mau dijegal partainya. Enggak ada itu sama sekali," kata Luhut.(cr14/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.