Berita Viral

Kembali Beraksi, Emak-emak di Riau Bakar Warung Remang-remang Diduga Tempat Prostitusi

Dikutip Tribun Medan dari Kompas.com, sejumlah emak-emak membakar warung remang-remang di Desa Rambah Muda dan Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir, Ka

Editor: Liska Rahayu
Dok. Koramil 02/Rambah
Salah satu warung remang-remang yang dibakar emak-emak di Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu (26/7/2023). 

Penggerebekan yang dilakukan emak-emak itu pun terekam dalam sebuah video dan kini rekaman itu viral di media sosial.

Adapun salah satu akun yang membagikan video itu adalah akun Instagram @terang_media.

"Kesal disebut ada pembiaran,sekelompok emak-emak di Kawasan Pucuk Kota Jambi,Gerebekbsebuah tempat diduga markas nyabu dan tempat transaksi narkoba yang cukup besar," isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Dalam video singkat tersebut, terlihat puluhan bungkus kecil yang diduga sebagai sabu dan juga alat untuk menggunakan sabu, yang kemudian dibuang ke tanah oleh sekelompok emak-emak itu.

Emak-emak tersebut emosi karena merasa ada pembiaran, di mana banyak warga lokal ditangkap karena kasus narkoba yang kecil, sementara tempat transaksi narkoba dibiarkan beroperasi dengan bebas.

"Selain menggrebek, emak-emak ini juga kumpulkan dan tunjukkan banyak barang bukti sabu dan peralatan nyabu. Emak-emak ini kesal lantaran terkesan ada pembiaran, dimana banyak warga lokal yang ditangkap karena kasus kecil peredaran sabu, namun sarang transaksinya dibiarkan merajalela," lanjut narasi itu.

Dilansir dari Tribun Jambi, S (38) emak-emak yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan, aksi emak- emak tersebut dilakukan lantaran warga Payo Sigadung geram dengan aktivitas transaksi narkotika di sana dan banyak barang warga sekitar sering hilang dicuri.

Mereka merasa gelisah karena banyak warga kehilangan barang berharga seperti sepeda motor, mesin air, handphone, dan laptop.

Kehilangan ini tidak hanya terjadi di lingkungan mereka sendiri tetapi juga di lingkungan tetangga sejak tempat yang digunakan untuk transaksi sabu tersebut dibuka, dan tempat tersebut telah beroperasi selama kurang lebih setahun.

"Warga sudah resah, karena warga sekitar banyak kehilangan barang. Ada motor, mesin air, handphone, laptop. Kehilangan itu tidak hanya di RT kami saja tapi ada juga ke RT tetangga sejak basecamp sabu itu dibuka," ungkapnya.

Meskipun masyarakat telah melaporkan kegiatan penyalahgunaan narkoba ini kepada pihak kepolisian, namun hingga saat ini, para penyalahgunaan narkoba tersebut belum ditangkap.

Saat melakukan penggerebekan, para emak-emak menemukan sejumlah barang bukti seperti sabu, alat hisap sabu, plastik kecil dalam jumlah besar, dan uang tunai senilai lebih dari Rp 20 juta.

Selain itu, seorang pria diamankan dan diserahkan kepada pihak kepolisian setelah para emak-emak melakukan aksi mereka.

Ketika terjadi penggerebekan, para emak-emak melihat sekitar 20 orang pria berada di dalam basecamp tersebut.

Ada 8 kamar yang digunakan sebagai tempat para pengguna menghisap sabu, dan ada sekitar 5 atau 4 orang pekerja yang memfasilitasi para pengguna.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved