Viral Medsos

OTT KPK - Jadi Tersangka Dugaan Suap Rp 88 Miliar, Kepala Basarnas: Saya Akan Bertanggung Jawab. . .

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan pihaknya bekerja sama dengan Puspom TNI untuk penyidikan kasus korupsi Kepala Basarnas Henri Alfiandi

|
Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS/IVAN DWI KURNIA PUTRA
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya Henri Alfiandi (kiri) saat memberikan keterangan kepada awak media sebelum keberangkatan empat helikopter yang membawa bantuan logistik untuk korban gempa Cianjur di Lapangan Udara Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (26/11/2022) lalu. Kini, KPK menetapkan Henri Alfiandi sebagai tersangka dugaan suap senilai Rp 88 miliaran. 

Henri mengaku memiliki catatan yang rapi terkait penggunaan keuangan di Basarnas. Hal itu, kata dia, sebagai bentuk transparansinya selama memimpin Basarnas.

Menurutnya, uang ratusan juta yang diamankan KPK dalam operasi tangkap tangan atau OTT dari tangan anak buahnya bernama Letkol Adm Afri Budi Cahyanto bukanlah untuk dirinya. Melainkan untuk kebutuhan kantor. “Tujuannya memang untuk itu,” ucap Henri.

Meski memandang penetapan tersangka atas dirinya oleh KPK tidak sesuai prosedur, Henri menyatakan bakal tetap bertanggung jawab. Ia juga menyatakan tidak akan menentang proses hukum yang berlaku. “Ini kan apa yang saya lakukan secara nyata dan transparan, saya akan pertanggungjawabkan,” ujar Henri.

Sebelumnya, KPK menetapkan Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi dan orang kepercayaannya, Letkol Afri Budi Cahyanto, sebagai tersangka.

Letkol Afri Budi Cahyanto diketahui merupakan Koordinator Administrasi (Koorsmin) Kepala Basarnas. Ia juga merupakan prajurit TNI Angkatan Udara (AU).

Mereka diduga menerima suap hingga Rp88,3 miliar sejak 2021 sampai 2023 dari berbagai pihak. KPK juga menetapkan tiga pihak swasta sebagai tersangka.

Sebagian dari terduga penyuap itu adalah Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati Mulsunadi Gunawan, Direktur Utama PT Intertekno Grafika Sejati Marilya; dan Direktur Utama PT Kindah Abadi Utama Roni Aidil.

Mereka diduga memberikan uang sekitar Rp5 miliar kepada Henri melalui Afri karena ditetapkan sebagai pemenang lelang pengadaan peralatan di Basarnas. Pengusutan dugaan korupsi di Basarnas diungkap ke publik setelah KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT) pada Selasa (25/7/2023).

Pesawat milik Kepala Basarnas Henri Alfiandi
Pesawat milik Kepala Basarnas Henri Alfiandi (TRIBUNNEWS)

Sosok dan Profil Henri Alfiandi

Henri Alfiandi merpakan jenderal bintang 3 TNI Angkatan Udara.

Henri Alfiandi merpangkat terkahir Marsekal Madya. 

Marsekal Madya TNI (Purn.) Henri Alfiandi  lahir pada 24 Juli 1965.

Henri menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sejak 4 Februari 2021.

Henri, merupakan alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) 1988.

Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Asops Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau).

Riwayat Pendidikan:

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved