TRIBUNWIKI
INI 3 Sosok Jenderal yang Berpeluang Jadi Pengganti Panglima TNI Yudo Margono dan KASAD Dudung
KASAD Dudung akan pensiun pada November 2023, sedangkan Panglima TNI Yudo Margono akan pensiun pada Desember 2023.
TRIBUN-MEDAN.COM - Ada 3 sosok jenderal yang disebut-sebut akan menjadi calon pengganti Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono dan Kepala Staf TNI AD (KASAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Seperti diketahui, Yudo Margono dan Dudung Abdurachman pensiun akhir tahun 2023 Ini.
KASAD Dudung akan pensiun pada November 2023, sedangkan Panglima TNI Yudo Margono akan pensiun pada Desember 2023.
Keduanya pensiun saat sedang kampanye Pilpres dan Pileg 2024 berlangsung.
Sejumlah nama yang berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) TNI diprediksi akan menggantikan posisi Dudung sebagai KSAD yang akan pensiun empat bulan lagi.
Berikut 3 sosok jenderal bintang tiga tersebut ialah:
1. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto

Letjen TNI Suharyanto merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989 dan dan pensiun pada September 2025.
Letjen Suharyanto merupakan perwira tinggi TNI yang paling senior.
Sebagai kepala BNPB, Suharyanto juga memiliki pengalaman lebih dibanding Maruli dan Agus.
2. Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak

Letjen TNI Maruli jebolan Akmil 1992 dan akan pensiun pada 1 Maret 2028.
3. Wakil KASAD Letjen TNI Agus Subiyanto.

Letjen TNI Agus Subiyanto merupakan lulusan Akmil 1991 dan pensiun pada September 2025.
Ketiganya pernah menjabat satuan komando, kesatuan teritorial dan tempat lain.
Pengamat militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menilai pengganti Panglima TNI Yudo Margono mengarah ke matra darat dan laut.
Namun, ketiga Letjen TNI AD tersebut memiliki kans menjadi KSAD maupun Panglima TNI.
Hal itu Jika melihat kebiasaan Presiden Jokowi yang menunjuk sosok yang pernah bekerja dengannya untuk menjabat pos strategis.
Peluang keterpilihan ketiganya menjadi KSAD ataupun Panglima TNI semakin terbuka lantaran purnatugas KSAD dan Panglima TNI hanya selisih satu bulan.
Di sisi lain terkait latar belakang, ketiga Letjen TNI tersebut juga pernah berada di lingkaran Presiden Jokowi.
Letjen Agus pernah menjabat Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan Komandan Kodim 0735/Surakarta saat Jokowi menjadi Wali Kota Surakarta.
Sementara, Letjen Suharyanto merupakan mantan Sekretaris Militer Presiden.
Kemudian, Letjen Maruli Simanjuntak merupakan mantan Danpaspampres.
Maruli juga memiliki keterikatan dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang menjadi orang dekat Presiden Jokowi.
Maka, menurut Anton, ketiga sosok tersebut memiliki kualifikasi dan rekam jejak penugasan yang relatif seimbang.
"Maka faktor subyektivitas Jokowi akan lebih kuat menjadi pertimbangan dalam penunjukan sosok KSAD berikutnya," tegas dia.
"Sebaliknya, jika pergantian KSAD berlarut, Panglima TNI mendatang adalah Laksamana TNI Muhammad Ali (KSAL). Jika itu terjadi, artinya Jokowi setidaknya ingin memberikan sinyal bahwa visi poros maritim dunia masih ada di akhir periode pemerintahan kedua," ujar Anton.
Jika akhirnya Jokowi menunjuk Muhammad Ali, Anton menilai, keputusan tersebut tak menyalahi aturan Pasal 13 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 34/2004 tentang TNI.
Pasal menyebut posisi Panglima TNI dapat dijabat secara bergantian.
Selain UU TNI tidak mewajibkan Presiden untuk menerapkan rotasi secara bergiliran bagi sosok Panglima TNI, Anton menambahkan, pengalaman Jokowi dalam menunjuk sosok yang menduduki jabatan strategis seperti posisi Panglima TNI seringkali di luar pakem yang ada.
"Kita bisa melihat ketika Jokowi menunjuk Jenderal Gatot Nurmantyo menggantikan Jenderal Moeldoko. Kedua perwira tinggi tersebut sama-sama berasal dari matra darat," tutur Anton.
Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin menjelaskan tiga jenderal bintang tiga yang berpeluang menggantikan Dudung.
(*/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.