Polisi Tembak Polisi
Saat Urus Jenazah Anaknya di Jakarta, Orantua Bripda Ignatius Akui Diberi Kesempatan Bertemu Pelaku
Saat itu, Pandi dan istri tak langsung menyetujui kesempatan untuk menemui oknum polisi yang menewaskan anaknya tersebut.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Orangtua Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Pandi sempat diberikan kesempatan untuk melihat para pelaku yang menembak anaknya hingga tewas.
Akan tetapi, Pandi dan istri tidak melihat pelaku yang sudah menewaskan Bripda Ignatius.
Dikutip tribunmedan.com dari tribunpontianak.co.id, saat berada di Mabes Polri, Jakarta, seorang polisi menyebut, jika mau melihat pelaku akan dipersilahkan.
Baca juga: VIRAL HARI INI: Video Mesum Pasangan Bocah di Timika hingga Jeritan Anak Hentikan Aksi Mesum Ibunya
Namun, ia menolak dan lebih memilih untuk segera mengurus proses jenazah ke kampung.
"Saat itu, penyidik Densus 88 mengatakan, 'Pak kalau mau melihat pelaku, kami antarkan sekarang, atau mau ketemu kapolres Bogor kami siap antar. Kami fasilitas'," kata Yandi menirukan ucapan penyidik.
Saat itu, Pandi dan istri tak langsung menyetujui kesempatan untuk menemui oknum polisi yang menewaskan anaknya tersebut.
Yang ada dipikirannya kala itu, dia hanya ingin segera membawa jenazah Bripda Ignatius pulang ke kampung halaman di Desa Pall, Kecamatan Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi.
Baca juga: Pakai Motor Orang Tua untuk Kebut-kebutan, Bocah 13 Tahun di Malang Tewas Usai Menabrak Trotoar
"Tapi setelah kami pikir, dari mabes Polri ke TKP (Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat) kan jauh. Sementara kita ngejar ke rumah sakit, karena berhalangan dengan waktu saya, saya harus cepat bawa anak saya ke Melawi. Jadi kami ndak bisa melihat pelaku dan ke TKP itu," kata Pandi.
Meski tak sempat bertemu pelaku yang menewaskan anaknya, Pandi berharap pelaku dapat mendapatkan hukuman berat.
"Harapan saya kami keluarga besar termasuk warga dayak, berharap kasus diungkap terang benderang supaya tidak timbul kasus baru. Kita tidak tahu setelah anak saya ini siapa lagi supaya kasus ini mereka bisa berbenah diri. Pelaku Dihukum Berat sesuai hukum yang berlaku," harap Pandi.
Baca juga: Warga Temukan Mayat Tanpa Identitas di Rel Kereta Api Ogan Ilir Palembang, Kepala dan Badan Terpisah
Bripda Rico tewas tertembak pukul 01.42, Minggu (23/7/2023) di Rumah Susun Polri, Cikeas, Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Ia disebut tertembak senjata milik Bripka IG saat dikeluarkan oleh Bripda IMS.
"Senjata meletus saat diambil IMS dari tasnya," kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar.
Sementara itu saat kejadian Bripka IG justru tidak ada di lokasi kejadian.
Baca juga: Sekelompok Pengendara Vespa di Palembang Keroyok Supir Pickup, Leher dan Kepala Diinjak-injak
Bripda IDF dan Bripda IMS bertugas sebagai anggota Sub-Bagian Tahanan dan Barang Bukti (Subbagtahti) Bagian Operasional (Bagops) Densus 88 AT Polri.
Dari hasil penyelidikan, Bripda IMS ternyata dalam pengaruh alkohol.
Harta Kekayaan AKP Dadang Iskandar, Polisi Beking Galian C Ilegal yang Tembak Mati AKP Ryanto Ulil |
![]() |
---|
Tak Ajukan Banding, Terpidana Pembunuhan Brigadir Yosua, Bharada E Telah Bebas Bersyarakat |
![]() |
---|
Mahkamah Agung Kabulkan Kasasi, Sambo Lolos Hukuman Mati, Dua Hakim Tak Setuju Penjara Seumur Hidup |
![]() |
---|
Mahkamah Agung Terima Kasasi Eks Kadiv Propam Fredy Sambo, Hukumannya Diganti Penjara Seumur Hidup |
![]() |
---|
Fakta Baru, Sebelum Tewas Ditembak Bripda Ignatius Sering Dicekoki Alkohol dari Senior di Densus 88 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.