Viral Ucapan Rocky Gerung

Sebut 'Bajingan Tolol' saat Bahas Jokowi, Rocky Gerung: Yang Boleh Terhina Adalah Manusia

Rocky Gerung sebut 'bajingan tolol' saat bahas Jokowi di hadapan sejumlah orang dalam satu kegiatan yang terdapat spanduk organisasi pekerja

Editor: Array A Argus
Kompas.com/SHERLY PUSPITA
Pengamat Politik Rocky Gerung diminta segera kosongkan dan bongkar rumahnya di Bogor. 

"Orang ingat itu karena dibukukan menjadi tesis yang kita tahu sekarang judulnya Indonesia Menggugat ditulis oleh Bung Karno di dalam penjara," paparnya.

Selain itu, lanjutnya, Sutan Syahril menulis risalah yang kemudian jadi pikiran tentang sosialisme Indonesia.

Bung Hatta menulis demokrasi untuk menunjukkan bahwa dia punya pengetahuan melampaui pikiran barat tentang demokrasi itu.

Rocky mengungkap, semua pemimpin Indonesia menulis pikirannya, Habibie menulis pikirannya dengan kita ingat dia sebagai Bapak teknologi.

"Gus Dur menulis banyak pikiran tentang demokrasi, maka kita ingat dia sebagai bapak pluralisme."

"Ibu Megawati saya nggak mau sebut karena dia hanya menghafal pikiran Bung Karno yang tidak sempurna," katanya.

Setelah Megawati selesai, diganti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menulis tentang demokrasi.

Sehingga ketika SBY lengser, ucap Rocky, undangan untuk memberi ceramah dari seluruh dunia tiba di meja SBY.

"Saya ingin ada presiden yang meninggalkan jejak konseptual, Pak Jokowi tidak memiliki itu, jangan nanti ketika presiden Jokowi selesai dia diundang di seminar, orang bertanya, pak Jokowi tolong terangkan bagaimana patung di Mandalika itu yang anda lagi naik sepeda motor, nggak ada satupun orang yang akan peduli," tegasnya.

Dia juga menyinggung rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan.

Menurutnya, hal itu bukan sebagai prestasi yang bisa dibanggakan Presiden Jokowi ketia ia tamat menjadi presiden tahun 2024.

Rocky meyakini, 8 tahun ke depan seluruh fasilitas yang berbasis semen, konstruksi akan dianggap sebagai barang busuk.

Kendati demikian, dia meyakini ada program penghijauan dengan program hirilisasi, diproduksi energinya di hilir, hingga ladang hijau di Indonesia tidak berkurang.

"Salah kalau Rocky Gerung mengatakan bahwa bumi makin kering makin coklat, buktinya makin hijau, kita lihat dari atas makin hijau, iya hijaunya sawit dan hijaunya lapangan golf," sebutnya.

Penghijauan dengan seperti itu, kata dia, tidak bisa disebut sebagai hutan hijau.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved