Berita Viral
Anaknya Masuk Kampus Bergengsi, Pria Ini Buat Pesta Meriah, Rupanya Terkuak Fakta Menyakitkan
Karena putranya masuk ke universitas ternama, pria ini pun mengadakan pesta untuk merayakannya. Namun siapa yang menduga, ternyata ending kebahagiaan
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
TRIBUN-MEDAN.com – Karena putranya masuk ke universitas ternama, pria ini pun mengadakan pesta untuk merayakannya.
Namun siapa yang menduga, ternyata ending kebahagiaan tersebut sangat tidak terduga.
Peristiwa ini terjadi di sebuah desa di Leizhou, Guangdong, China.
Keluarga seorang siswa laki-laki bernama Cao Chien memiliki 4 orang anak, dia adalah yang paling bungsu.
Sebelum dia, Cao Chien memiliki dua saudara laki-laki dan seorang kakak perempuan yang keduanya gagal dalam ujian masuk universitas dan harus bekerja lebih awal.
Cao Chien tinggal bersama orangtuanya. Ketika orangtuanya pergi bekerja di ladang, dia akan mengerjakan pekerjaan rumah, memasak dan menunggu orangtuanya pulang setelah seharian bekerja.
Sejak SD, Cao Chien adalah anak yang pintar.
Nilai-nilainya jauh lebih baik daripada teman-teman seusianya.
Keluarganya tidak kaya, tetapi orangtuanya sangat mementingkan pendidikan anak-anaknya.
Mereka rela menderita agar anak-anaknya mendapatkan fasilitas belajar yang terbaik.
Namun ternyata, hal ini membuat Cao Chien menghadapi banyak tekanan dalam belajar.
Setelah masuk SMP, nilainya terus menurun dan tidak membaik saat masuk SMA.
Akan tetapi, karena orang tuanya berharap terlalu banyak, setiap mendapat nilai jelek, ia menyembunyikannya dan tidak memberi tahu ayahnya kalau dia gagal.

Dia selalu mengaku sangat baik dalam ujian.
Pada hari pertama ujian masuk perguruan tinggi tahun 2020, ibunya bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan untuknya.
Ayahnya pun mengayuh sepeda mengantarnya menuju tempat ujian.
Namun sebelum masuk ke ruang ujian, nasihat ayahnya membuat Cao Zhan, orang dengan nilai rendah di kelas, semakin khawatir.
Meskipun dia tahu bahwa dia tidak akan mendapat nilai tinggi dalam ujian universitas, dia tidak ingin mengecewakan ayahnya.
Karena itu, begitu dia keluar dari ruangan ujian, Cao Chien dengan percaya diri mengatakan bahwa ia melakukan ujiannya dengan sangat baik.
"Saya melakukannya dengan sangat baik dalam ujian. Universitas Tsinghua bagus. Beijing di depan mata,” ujarnya waktu itu.
Namun pada hari pengumuman ujian masuk, Cao Chien hanya mendapat 235 poin.
Setelah melihat skornya, dia menyembunyikan hasil aslinya dan berbohong bahwa kali ini dia memiliki skor yang sangat baik, mencapai lebih dari 700 poin.
Dia bahkan memberi tahu orangtuanya bahwa dia akan kuliah di Universitas Tsinghua (salah universitas terbaik di China dengan persaingan yang sangat ketat).
Mendengar hal itu, orangtua Cao Chien yang adalah petani, tentu bahagia mendengarnya.
Selama hidup, mereka hanya mendengar anak-anak dari keluarga lain yang kuliah. Namun kali ini, putra merekalah yang lulus di universitas terbaik di negara tersebut.
Mereka pun tentu sangat bangga.
Meski pelajar-pelajar lain menerima pengumuman kelulusan satu per satu, Cao Chien menemukan cara untuk menutupi kebohongannya.
Dia lantas memalsukan pengumuman penerimaan Universitas Tsinghua.
Yang pertama adalah memalsukan pemberitahuan email, lalu pemberitahuan penerimaan palsu.
Tak perlu dikatakan betapa bahagianya orangtua Cao.
Suami istri itu pun tak pelak langsung berfoto dengan putra mereka sambil memamerkan surat pemberitahuan penerimaan.
Mereka juga kemudian mengirimkan foto tersebut kepada kerabat dan teman tentang penerimaan putra mereka ke Universitas Tsinghua.
Ayah Cao Chien kemudian mengadakan pesta untuk merayakan keberhasilan anaknya itu.
Cao Chien sebelumnya mencoba menghentikan orangtuanya dengan mengatakan bahwa pesta itu malah, tetapi orangtuanya tetap ingin merayakannya.
Karena tidak ada seorang pun di desa yang pernah diterima di universitas itu, kepala desa pun ingin melihat dengan jelas surat penerimaan Cao Chien.
Namun, semakin dibaca oleh kepala desa, semakin aneh karena ada kesalahan ketik pada surat penerimaan Universitas Tsinghua.
Masalah-masalah ini hampir tidak mungkin muncul dalam surat penerimaan universitas besar.
Saat ditanya banyak orang, Cao Chien tidak bisa menjelaskannya. Ini membuktikan bahwa surat pemberitahuan itu palsu.
Tak pelak, saat semua terbongkar, pesta itu terpaksa dihentikan.
Ayah Cao Chien pun bergegas ke kantor pendidikan setempat dengan pejabat di desa.
Akibatnya, menurut statistik Kementerian Pendidikan Tiongkok, tidak ada siswa di wilayah tersebut yang diterima di Universitas Tsinghua.
Ayah Cao Chien kemudian kembali ke rumah dengan petugas departemen pendidikan untuk menanyakan anaknya dan memverifikasi surat penerimaan.
Kali ini Cao Chien tahu bahwa dia tidak bisa lagi menyembunyikan kebohongannya. Petugas juga turut membenarkan bahwa surat tersebut adalah palsu.
Barulah keluarga Cao Chien mengetahui nilai ujian anaknya tersebut. Mereka pun baru tahu bahwa kemampuan akademik Cao Chien tidak sebaik yang mereka pikirkan.
Dengan skor ini, dia sama sekali tidak bisa masuk ke universitas mana pun, bahkan mungkin tidak ke perguruan tinggi.
Setelah mengetahui kebenarannya, kedua orangtua, kerabat, dan teman-temannya yang datang untuk mengucapkan selamat sedikit kecewa dan marah.
Bahkan ayah Cao Chien sangat marah hingga tekanan darahnya tiba-tiba meningkat dan harus segera dirawat di rumah sakit.
Cao Chien juga menunjukkan penyesalan yang besar.
Barulah memberi tahu orangtuanya bagaimana perasaannya setelah bertahun-tahun.
Dia menceritakan bahwa ekspektasi tinggi orangtuanya telah menyebabkan dia membuat kesalahan dan berbohong tahun demi tahun hanya untuk menyenangkan keluarganya.
Di Cina, pemalsuan, pengubahan atau perdagangan dokumen resmi, sertifikat, sertifikasi, stempel lembaga negara, organisasi rakyat, perusahaan, badan dan organisasi lainnya; membeli, menjual, atau menggunakan dokumen, sertifikat, atau sertifikat resmi yang dipalsukan atau dimodifikasi dapat mengakibatkan penahanan, denda, atau bahkan penjara.
Namun, karena dampak dari kejadian ini hanya kerabat dan teman mereka dan tujuannya tidak buruk, Cap Chien tidak ditangani secara pidana.
Ia hanya diperingatkan untuk tidak melakukannya lagi.
Dalam sebuah wawancara dengan pers, kepala desa dan orang yang menemukan pemberitahuan palsu itu juga menyuarakan harapannya agar semua orang memaafkan Cao Chien.
“Anak laki-laki itu menyadari kesalahannya dan berada di bawah tekanan psikologis. Cao Chien merasa menyesal pada sanak saudara dan teman-temannya ."
Mengenai hal ini, meskipun salah bagi Cao Chien untuk menipu orangtuanya, alasan utamanya adalah karena ayahnya terlalu menekan putranya.
Sehingga tanpa sadar menyebabkan dia menipu semua orang dan membuat keputusan yang salah.
Baca artikel Tribun Medan lainnya di Google News
(Yui/Tribun-Medan.com)
BANJIR DI BALI: 14 Korban Meninggal, 6 Orang Masih Hilang, dan Ribuan Orang Mengungsi |
![]() |
---|
PILU Mahasiswi UMP Dilecehkan Karang Taruna Saat KKN, Polisi Turun Tangan, Pelaku Terbahak-bahak |
![]() |
---|
KRONOLOGI Pasien Epilepsi Lompat dari Lantai 4 Rumah Sakit, Sempat Dicegah Ibu, Korban Tolak Dirawat |
![]() |
---|
Ditunjuk Jadi Ahli soal Pemakzulan Wapres, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa dan Ijazah Gibran |
![]() |
---|
KOMBES MUSTOFA Minta Maaf Ada Anggotanya yang Saran Lepaskan Maling Motor yang Ditangkap Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.