Misteri Hilangnya Baron Rudolf Turis Asal Swiss Usai Diserang Komodo, Begini Makam Tanpa Mayatnya
Hilangnya seorang turis asal Swiss bernama Baron Rudolf Reding Bon Biberegg usai diserang komodo masih menjadi misteri.
TRIBUN-MEDAN.COM – Hilangnya seorang turis asal Swiss bernama Baron Rudolf Reding Bon Biberegg usai diserang komodo masih menjadi misteri.
Misteri hilangnya Baron Rudolf itu lantaran dinyatakan hilang dan meninggal tanpa ada jejak.
Baron Rudolf, wisatawan asal Swiss yang berkunjung ke TN Komodo pada 1974 lalu.
Saat kunjungannya itu lah, ia diserang, lalu hilang.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Hendrikus Rani Siga, mengatakan hilangnya Baron masih menjadi misteri.
Belum ada bukti ia meninggal karena digigit Komodo.
Itu karena tak ada saksi mata, juga tak ada bagian tubuh yang ditemukan.
"Walaupun Baron dinyatakan hilang di Pulau Komodo setelah terpencar dari rombongannya, belum ada bukti ia digigit Komodo," kata Hendrikus di Labuan Bajo, dilansir Tribun-Medan.com dari Kompas.com, Rabu (2/8/2023).
Ia juga menambahkan, selain Baron, empat korban gigitan Komodo yang meninggal adalah warga di dalam kawasan TN Komodo.
Baca juga: Tembus Omzet Bombastis, dr. Richard Lee Raup 8 Milyar Hanya dalam 2,5 Jam di Shopee Live
Baca juga: SOSOK TANGAN GAIB yang Dicurigai PKB Halangi Prabowo Tunjuk Cak Imin Jadi Cawapres?
Baca juga: PSMS Medan Berniat Datangkan Dua Pemain Asing Pekan Depan
"Tingkat keparahan gigitan komodo pada korban bervariasi, mulai dari luka ringan, luka parah hingga menyebabkan kematian pada korban. Lima kasus serangan komodo berujung pada kematian," katanya.
Hari hilangnya Baron Menurut keterangan Hendrikus, Baron tiba di TN Komodo bersama rombongan berjumlah 30 orang.
Tanpa disangka sejumlah komodo menyerang kelompok turis itu.
Para wisatawan lari.
Mereka terpencar.
Selain Baron, semua lolos dari maut.
Anehnya, Baron menghilang.
Tak ada tanda-tanda keberadaannya.
Ia tak kembali, juga tak ditemukan saat dicari.

Baron yang saat itu berusia 70 tahun dinyatakan hilang di Pulau Komodo.
Tim pencari hanya menemukan kamera dan kacamata milik Baron di puncak Pulau Komodo.
Belakangan, di tempat penemuan kamera itu, tempat terakhir dia duduk sebelum diserang Komodoi, dibuatkan pusara.
Pusara tanpa jasad, sebuah tugu untuk mengenang hilangnya.
Pusara itu berada di puncak Pulau Komodo, di pusara itu tertancap sebuah salib berawan putih.
"Kasus ini dikenang sebagai catatan gigitan komodo pertama kepada wisatawan. Sebuah monumen dibangun sebagai pengingat kejadian tersebut dan bukit tempat kejadian perkara dinamai Bukit Rudolf di Loh Liang, Pulau Komodo," terang Hendrikus.
Makam Tanpa Mayat
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia Manggarai Barat Stanislaus Gusdin menuturkan, lokasi pusara tanpa jasa itu terletak di puncak Pulau Komodo.
Di tempat itulah kamera Baron Rudolf Reding von Biberegg ditemukan tahun 1974.
"Tempat salibnya tertancap adalah tempat terakhir beliau duduk waktu mengeksplor Pulau Komodo," jelas Stanislaus di Labuan Bajo.
Ia melanjutkan, Baron bersama rombongan saat itu sedang melakukan aktivitas trekking di Pulau Komodo.
Rombongan mengambil rute Loh Sabita-Loh Liang di Pulau Komodo.
Lalu ada serangan komodo.

Mereka terpencar dan berkumpul kembali saat tiba di Loh Liang.
Setibanya di Loh Liang, mereka baru sadar Baron tidak terlihat.
"Saat itu upaya pencarian dibantu warga lokal di Pulau Komodo. Kurang dari sepekan pencarian, Baron tak ditemukan. Spekulasi bermunculan Baron dimangsa Komodo. Karena satu-satunya barang yang ditemukan selama pencarian adalah kamera yang dipakai untuk mendokumentasikan liburannya," ungkap Sten.
Ia mengatakan, lokasi pusara tanpa jasad itu lumayan jauh dari Loh Liang, Pulau Komodo.
Jika ingin berkunjung ke sana, harus berjalan selama kurang lebih dua jam dari Loh Liang.
"Treking ke sana empat jam hitungan pulang pergi," ungkapnya. 2 perempuan mengaku Keluarga berziarah
Pada 27 Juli 2023, keluarga Baron berziarah ke pusara tanpa jasad itu.
Mereka yang mengaku sebagai keluarga Baron itu bernama Sunane dan Lena.
Tak disebutkan apa hubungan mereka dan Baron.
Yang pasti, mereka mengaku datang dari Swiss.
Keduanya diantar Stanislaus, seorang guide.
Kedua perempuan itu bertemu Stanislaus tanpa sengaja.
Mereka bertemu di sebuah hotel di Labuan Bajo.
"Mereka awalnya tanya paket wisata ke Pulau Komodo," tutur Stanislaus.
Dalam perbincangan itu, Susane dan Lena mengaku sebagai keluarga Baron yang hilang di Pulau Komodo tersebut.
Keduanya ingin berziarah ke pusara Baron itu.
"Akhirnya saya yang bawa mereka ke pulau Komodo. Sampai di sana kami ditemani dua orang ranger ke pusara Baron," tandasnya.
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Baca juga: PENYEBAB Lady Nayoan Kecelakaan Bersama Rendy Kjaernett di Tol Jati Bening, Dirawat di Rumah Sakit
Baca juga: SOSOK TANGAN GAIB yang Dicurigai PKB Halangi Prabowo Tunjuk Cak Imin Jadi Cawapres?
Baca juga: Rumor Ahok Jadi Dirut Pertamina Ditepis Erick Thohir : Masih Dipercayai Jadi Komut Aja
Respon Menohok Presiden Jokowi Soal Ucapan Rocky Gerung : Itu Hal Kecil |
![]() |
---|
Rumor Transfer Kylian Mbappe, Siap Berlabuh ke Inggris, Bos PSG Ditelepon Pemilik Chelsea |
![]() |
---|
SOSOK TANGAN GAIB yang Dicurigai PKB Halangi Prabowo Tunjuk Cak Imin Jadi Cawapres? |
![]() |
---|
Rumor Ahok Jadi Dirut Pertamina Ditepis Erick Thohir : Masih Dipercayai Jadi Komut Aja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.