Upah ART di Siantar Sumbang Inflasi Juli, Permintaan Daging Ayam Ras Turun

Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi Provinsi Sumatra Utara yang mengalami inflasi sebesar 0,30 persen

Penulis: Alija Magribi | Editor: Eti Wahyuni
Tribun-Medan.com/Alija Magribi
Aktivitas jual beli di Pasar Horas Pematang Siantar, beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Kota Pematang Siantar mengalami inflasi sebesar 3,17 persen (yoy) pada Juli 2023 ini. Menariknya, upah Asisten Rumah Tangga (ART) memberi andil 2,42 persen atau 0,04 persen dari total inflasi pada bulan kemarin.

Shanty Hutajulu dari Unit Data Statistik dan Kehumasan (UDSK) Kantor Perwakilan (Kpw) BI Pematang Siantar mengatakan, pada Juli 2023 Indeks Harga Konsumen (IHK) umum Kota Pematang Siantar periode Juli 2023 mengalami inflasi sebesar 0,10 persen (mtm).

Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi Provinsi Sumatra Utara yang mengalami inflasi sebesar 0,30 persen (mtm) dan realisasi inflasi Nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,21 persen (mtm).

"Secara tahunan, Kota Pematang Siantar mengalami inflasi sebesar 3,17 persen (yoy)," kata Shanty, Rabu (2/8/2023).

Inflasi pada Juli 2023 utamanya didorong kenaikan harga beberapa komoditas diantaranya cabai merah, beras, dan upah asisten rumah tangga. Cabai merah mengalami inflasi sebesar 50,96 persen (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,25 persen.

Baca juga: Juli 2023, Sumut Inflasi Sebesar 0,30 Persen, Lebih Tinggi dari Nasional

Sementara itu, beras dan upah asisten rumah tangga masing-masing mengalami inflasi sebesar 1,54 persen (mtm) dan 2,41 persen (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,08 persen dan 0,04 persen.

Kenaikan harga cabai merah terjadi seiring dengan penurunan supply cabai merah di Pematang Siantar akibat sentra-sentra cabai merah di Simalungun yang memasuki masa tanam.

Sementara itu, kenaikan harga beras terjadi seiring dengan kenaikan harga gabah di petani dimana berdasarkan Data BPS Sumut rata-rata harga GKG (Gabah Kering Giling) dan GKP (Gabah Kering Panen) mengalami kenaikan sebesar 1,13 persen (mtm) dan 5,25 persen (mtm).

Tekanan inflasi lebih lanjut ditahan oleh deflasi pada beberapa komoditas diantaranya daging ayam ras, ikan tongkol, dan jeruk. Daging ayam ras mengalami deflasi sebesar -7,03 persen (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0,08 persen.

Sementara itu, ikan tongkol dan jeruk masing-masing mengalami deflasi sebesar -13,58 persen (mtm) dan -9,70 persen (mtm) dengan andil deflasi sebesar -0,07 persen dan -0,06 persen .

"Harga daging ayam ras mengalami penurunan harga seiring dengan adanya normalisasi tingkat permintaan pasca Hari Raya Idul Adha di Bulan Juni 2023," kata Shanty.

Dari sisi pasokan, berdasarkan hasil survei PIHPS Pasokan Pematang Siantar, rata-rata jumlah pasokan daging ayam ras bulanan juga turut meningkat dari 152,2 kwintal pada Juni 2023 menjadi 182,75 kwintal di Juli 2023. Penurunan harga ikan tongkol dan jeruk juga didorong oleh pasokan yang terjaga pada kedua komoditas pangan tersebut.

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved