Mutasi Hanya Tunggu Waktu, Kepsek SMP Negeri 4 Percut Seituan Segera Dipindah

TRIBUN-MEDAN.com, LUBUK PAKAM - Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang berjanji segera memutasikan Kepala SMP Negeri 4 Percut Seituan, Yusni Siregar.

Saat ini, desakan dari para guru di sekolah tersebut masih kencang sehingga Yusni pun akan segera digeser. Dinas mengaku sudah mempunyai pertimbangan tersendiri untuk hal ini.

"Kalau nggak bisa kondusif lagi ngapain pula dipertahankan di situ. Ya kan memang sudah mayoritas (para gurunya meminta dipindahkan). Insya Allah kalau ada pelantikan nanti masuknya dia (untuk diganti)," ujar Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Deliserdang, Jumakir.

Jumakir menyebut, proses mutasi hanya tinggal menunggu waktu saja. Proses mutasi terhadap yang bersangkutan juga harus menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Tidak boleh juga Yusni Siregar yang saat ini berstatus sebagai Kepala Sekolah Penggerak dipindahkan begitu saja.

Baca juga: DINAS PENDIDIKAN Pakpak Bharat Gelar Pemilihan Guru dan Kepsek Berprestasi Tingkat SD hingga SMP

"Kalau mau dipindahkan itu harus ada juga yang menempati posisi dia. Nggak bisa ujug-ujug dipindahkan begitu saja. Sabar jugalah. Sudah diajukan juga. Kepala Sekolah Penggerak dia itu jadi harus selesai programnya 3 tahun. Ini masuk tahun ketiga dia," kata Jumakir.

Sebelum programnya selesai yang bersangkutan tidak boleh digeser begitu saja. Jika itu dilakukan maka Pemerintah Deliserdang bisa dikenai sanksi.

Selain hal itu, pertimbangan lainnya mengapa selama ini belum dipindahkan karena guru yang sudah ikut komite pembelajaran bisa dapat sertifikat juga.

"Kasian gurunya yang sudah ikut program Sekolah Penggerak ini, (kalau Yusni dipindahkan tanpa selesai programnya). Tiga tahun programnya dan tahun ini selesai, setelah itu nanti gurunya dapat Sertifikat Guru Penggerak dari Sekolah Penggerak," sebut Jumakir.

Diakuinya, konflik antara Kepsek dengan 20 guru sudah pernah didamaikan. Namun upaya itu sampai sekarang belum berhasil. Selain Kepsek yang dipanggil, guru-guru juga sudah pernah dilakukan hal yang sama.

"Orang itu (para guru) dipanggil merasa di posisi yang salah. Kita ajaknya komunikasi baik-baik tapi malah dianggap kita ini mau menyalahkan mereka. Padahal nggak ada kata-kata kita yang kasar atau menyalahkan mereka. Dibilang kok mereka yang jadi dibina. Namanya kita kan bidang pembinaan guru dan tenaga kependidikan ya wajarlah kalau memanggil bapak ibu guru, kita sampaikan seperti itu," ucap Jumakir.

Sebagai pimpinan di sekolah, Jumakir menyebut Kepala Sekolah wajib untuk bisa menciptakan suasana kerja yang nyaman dan kondusif. Hal itu bertujuan agar proses belajar mengajar di lingkungan sekolah bisa berjalan dengan sebaik mungkin.

Yusni Siap Dipindahkan

Kepala SMP Negeri 4 Percut Seituan Kabupaten Deliserdang, Yusni Siregar yang dikonfirmasi merasa masalah dirinya dengan guru-guru sudah terjadi sejak lama. Namun demikian, menurutnya saat ini sudah tidak ada lagi. Ia mengangap semuanya sudah baik-baik saja.

"Nggak ada miskomunikasi lagi menurut saya. Kita bagus semuanya, kegiatan juga bagus. Gak ada masalah lagi menurut saya. Saya juga sudah berusaha ajak mereka ngomong bagus-bagus. Ada minta maaf juga, itu sudah. Artinya kan kita namanya manusia ya. Manusia itu kan tidak sempurna, jadi mungkin dalam ketidaksempurnaan kita jadi manusia itu, mungkin saat itu ada sesuatu yang membuat mereka merasa itu adalah kesalahan dari saya," kata Yusni.

Dikatakan Yusni, semuanya sebenarnya bisa dijelaskan dan dikomunikasikan dengan baik. Ia menyebut dirinya sudah pernah didamaikan pihak dinas termasuk juga pengawas yang datang ke sekolah. Ia sendiri saat ini siap dipindahkan apabila dianggap itu yang terbaik.