Berita Viral

VIRAL Gara-gara Dituduh Curi Kopi, Tangan 17 Siswa Dicelupkan Guru ke Air Panas hingga Melepuh

Baru-baru ini, viral kasus tangan seorang siswa SMK melepuh gara-gara dicelupkan ke air panas oleh gurunya. Akibat kejadian tersebut, tangan siswa it

Editor: Liska Rahayu
POS-KUPANG.COM/HO-EMANUEL
Tangan salah satu siswa yang dicelupkan ke air panas oleh gurunya membengkak dan melepuh. Ia mendapat luka serius usai disiksa guru STM Bina Karya Larantuka, Kabupaten Flores Timur. 

TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini, viral kasus tangan seorang siswa SMK melepuh gara-gara dicelupkan ke air panas oleh gurunya.

Akibat kejadian tersebut, tangan siswa itu hingga jari-jarinya membengkak dan melepuh.

Peristiwa ini terjadi di STM Bina Karya Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.

Anggota keluarga siswa bernama Fendi, Emanuel menjelaskan, peristiwa ini terjadi selepas jam pelajaran sekolah.

Fendi dan teman-temannya dipanggil guru Nelson sekitar pukul 19.00 Wita.

Salah satu guru bernama Nelson mencurigai Fendi dan beberapa temannya mencuri.

Mereka dituduh mencungkil lemari untuk mengambil minuman sachet kopi moka.

"Yang dia (korban) cerita, bilang dengan beberapa teman dicurigai curi moka. Guru suruh celup tangan ke air panas, paksa begitu," kata Emanuel, anggota keluarga korban, Jumat (4/8/2023).

Ia malah bersaksi tangan mereka akan aman jika tidak pernah mencuri barang di asrama.

"Gurunya paksa kan, kebetulan korban yang paling pertama. Tangan sudah luka, jadi teman-teman yang lain tidak mau ikut," tuturnya.

Mengutip Pos-Kupang.com, peristiwa tersebut terjadi di asrama putra SMK Bina Karya Larantuka.

Kejadian tersebut pun terekam dalam sebuah video yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Tangan salah satu siswa yang dicelupkan ke air panas oleh gurunya membengkak dan melepuh. Ia mendapat luka serius usai disiksa guru STM Bina Karya Larantuka, Kabupaten Flores Timur. 


Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Dicurigai Curi Kopi, Tangan Siswa Dicelupkan Guru ke dalam Air Panas, https://pekanbaru.tribunnews.com/2023/08/06/dicurigai-curi-kopi-tangan-siswa-dicelupkan-guru-ke-dalam-air-panas.
Tangan salah satu siswa yang dicelupkan ke air panas oleh gurunya membengkak dan melepuh. Ia mendapat luka serius usai disiksa guru STM Bina Karya Larantuka, Kabupaten Flores Timur. (POS-KUPANG.COM/HO-EMANUEL)

"Dia sudah ada di rumah. Tangan melepuh seperti yang kaka lihat di foto itu," ungkap Emanuel.

Pihak keluarga langsung melaporkan hal tersebut ke Polres Flores Timur.

"Kami kecewa tangannya sampai melepuh itu. Orang tuanya sudah lapor polisi," jelasnya.

Iptu Laratus M La'a selaku Kasat Reskrim Polres Flores Timur pun membenarkan tentang adanya laporan tersebut.

"Laporan sudah diterima kemarin dan korban sudah divisum. Kita tetap proses seusai aturan hukum," kata Iptu Laratus.

Pelaku Mengaku Menyesal

Pelaku mengakui apa yang telah diperbuatnya.

Saat dihubungi wartawan, pelaku mengatakan baru pertama kali menerapkan pembinaan kurang manusiawi tersebut.

Cara tersebut, kata pelaku, dilakukan lantaran banyaknya aksi pencurian di lingkungan asrama.

"Ada 17 siswa yang celup, dan Fendi menjadi orang kedua. Pas saya cek, anak lain aman, tapi hanya dia yang luka," ungkapya.

Pos-Kupang.com mewartakan, pelaku menggunakan ember sebagai wadah menampung air panas.

Setelah 20 menit didiamkan, pelaku lalu melakukan aksinya.

"Sekitar 20 menit, jadi mereka celup itu bukan sedang jerang di atas kompor," tambahnya.

Iklan untuk Anda: Bersihkan pembuluh darah, dapatkan tensi seperti remaja 18 tahun!
Advertisement by
 
Ia pun meminta maaf terhadap keluarga korban, serta siap menanggung konsekuensi hukum yang diterapkan.

Kata Disdikbud

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) NTT, Linus Lusi, mengungkapkan, pihaknya tak menutup kemungkinan akan mencabut izin operasional sekolah.

"Tentunya kami mengambil langkah terhadap persoalan tersebut dengan melihat kembali izin operasional yang dikeluarkan. Terburuknya, izin operasionalnya dicabut," tegasnya, seperti yang diwartakan Kompas.com.

Selain itu, untuk menangani kasus ini, pihak Didikbud NTT juga mengirimkan tim yang bertugas melakukan investigasi.

"Kami turunkan tim investigasi ke sekolah tersebut dan mengambil langkah terhadap persoalan tersebut," kata Linus.

Linus juga prihatin atas munculnya kasus di sekolah tersebut.

Ia mengaku, sekolah tersebut sudah lama membawa tradisi kuat dalam mendidik para siswanya.

Namun, tindakan apapun yang dilakukan oleh pelaku tidak dibenarkan dalam pendidikan.

(*/Tribun-Medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya yang viral dan menarik di Google News

Ikuti juga informasi lainnya terupdate Tribun-Medan.com di Facebook, Instagram dan Twitter

 

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved