TRIBUNWIKI

Deretan Polwan Berdarah Batak, Ada yang Pernah Jabat Sebagai Jenderal

Berikut ini adalah polisi wanita (polwan) berdarah Batak yang punya karier cemerlang. 

|
Penulis: Rizky Aisyah |
HO
Irjen Pol (Purn) Basaria Panjaitan 

Itu adalah waktu yang cukup baginya untuk benar-benar menyukai Brimob.

Dia memberikan penghormatan kepada para pelatih Brimob yang telah membuat pekerjaan yang sebenarnya sulit menjadi menyenangkan dan menarik.

Menjadi bagian dari Brimob selama hampir empat tahun, banyak hal yang telah terjadi, termasuk Pilpres 2019, dan ada banyak momen yang tak terlupakan.

2. Irjen. Pol (Purn) Basaria Panjaitan

Irjen. Pol (Purn). Basaria Panjaitan, atau yang akrab disapa Basari, lahir pada tanggal 20 Desember 1957 di Pematang Siantar.

Beliau adalah perempuan pertama yang terpilih sebagai anggota Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia.

Baca juga: SOSOK Irjen Tornagogo Sihombing Pria Berdarah Batak Pimpin Pemecatan Irjen Teddy Minahasa dari Polri

Basaria merupakan alumni SD Nasrani Medan, lulus tahun 1970, dan SMP Putri Cahaya Medan, lulus tahun 1976, dan melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Medan.

Basaria pindah ke Jakarta dan mengambil jurusan akuntansi di Universitas Jayabaya.

Dia tidak puas dengan melanjutkan studinya di Universitas IBLAM, di mana dia mengambil jurusan hukum pidana.

Ia tahu bahwa ia ingin menjadi seorang polisi setelah lulus, sehingga ia melanjutkan studinya di Universitas Indonesia, mengambil jurusan hukum ekonomi.

Untuk mewujudkan mimpinya, ia bergabung dengan Sekolah Calon Perwira Polisi (Sefa) di Sukabumi dan melanjutkan pendidikan polisi Sepamilsukwan pada tahun 1983/1984, dengan mengambil jurusan hukum.

Pendidikan sangat penting bagi Basari, sehingga ia melanjutkan studinya dengan mendaftar di Program Pascasarjana Hukum Ekonomi Universitas Indonesia.

Setelah lulus sebagai perwira polisi dengan pangkat Jepda dan ditugaskan di Reserse Narkotika Polda Bali, Basari mulai bekerja di markas besar kepolisian di Paur Subdisbuk Disku pada tahun 1984, dan kemudian di Toto.

Dia dipindahkan ke Polsek Idik Baya Ditserse mabes pada tahun 1990 dan ke Polda NTB sebagai kepala unit narkotika pada tahun 1997.

Dalam tiga tahun berikutnya, ia berhasil menjabat sebagai Kasat Narkoba Polda Jawa Barat pada tahun 2000, Kasat Reskrim Polda Kepulauan Riau pada tahun 2007, dan Kasubdit V/Tipiter Bareskrim Polri pada tahun 2008.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved