Viral Medsos

Yosua Samosir Tewas Ditikam Anggota Pasukan Elite Kopasgat Pratu AR, Ini Penjelasan Kopasgat TNI AU

Seorang personel TNI AU dari Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) Lanud Soewondo berinisial Pratu AR terlibat pembunuhan terhadap Yosua Samosir.

|
Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN MEDAN/HO
Oknum anggota Kopasgat TNI AU Lanud Suwondo Pratu AR diamankan. Pratu AR disebut-sebut merupakan pembunuh Yosua Samosir pemilik warung kopi di Medan Polonia. 

Katanya, jika benar ada oknum anggota terlibat membunuh pemilik warung kopi tersebut, dipastikan akan menjalani hukuman sesuai perundang-undangan yang berlaku. 

"Kami TNI AU mendukung penuh penyelidikan dari pihak yang berwajib, sama-sama kita tunggu prosesnya. Nanti siapa pelakunya diproses hukum," ujarnya.

Pelaku sempat jatuh ke selokan

Sebelumnya juga, ada warga yang bilang, bahwa pria cepak berbadan tegap yang menikam leher dan bau pemilik warung kopi itu sempat mengaku tinggal di mess Kosek Hanudnas III TNI AU Lanud Soewondo Medan. Namun, warga tak sempat menanyakan identitas pelaku.

Setelah ribut-ribut pada Minggu (23/7/2023) dini hari itu, pelaku yang sempat jatuh ke dalam parit akibat ditendang korban kemudian kabur meninggalkan lokasi.

Padahal, sejumlah warga sudah sempat menghalau pelaku.

Baca juga: Pelaku Penikaman Kabur ke Rumah Dinas Kapolres Tebingtinggi, Korban Bercucuran Darah

"Awalnya kami enggak nyangka dia (pelaku) senekat itu, langsung ditikamnya leher korban sampai tembus," kata Berto Siagian, keponakan dari Yosua Samosir.

Berto mengatakan, penikaman ini bermula dari adanya cekcok mulut antara pelaku dengan sejumlah remaja yang dituduh melakukan balap liar.

Pada dini hari itu, korban yang tengah menjaga warung sempat berniat ingin melerai keributan.

Belakangan, saat korban dan saksi mendekati mobil yang dibawa pelaku, di dalamnya ternyata ada seorang remaja yang mereka kenal.

Baca juga: Yosua Samosir Dibunuh, Leher Ditikam Pria Cepak dekat Markas TNI AU Lanud Soewondo, Ini Kronologinya

Remaja tersebut sudah dalam keadaan lebam. Sehingga, korban kemudian meminta agar pelaku segera menurunkan remaja yang disebut-sebut bernama Andre itu.

Namun, pelaku tidak mau menuruti permintaan korban, sehingga kemudian terjadilah pembunuhan itu.

"Dia (pelaku) masuk ke dalam mobil. Rupanya ngambil sangkur," kata Berto.

Selanjutnya, pelaku langsung menancapkan sangkurnya ke leher dan bau korban. 

Baca juga: Tusuk Ayahnya 5 Kali Pakai Sangkur hingga Tewas Bersimbah Darah, Prada DR Dipecat TNI dan Dipenjara

Seketika, korban terhuyung-huyung masuk ke dalam warungnya dalam keadaan bersimbah darah.

Warga dan saksi sempat berupaya membawa korban ke RSUP Adam Malik Medan. Nahas, karena diduga kehabisan darah, korban kemudian meninggal dunia.

Dugaan Senggolan di Jalan

Sejumlah warga yang diwawancarai Tribun-medan.com mengatakan, sebelum pembunuhan terhadap Yosua Samosir terjadi, sempat terjadi keributan di sekitar SMA Negeri 2 Medan.

Kata warga, pelaku yang mengendarai mobil minibus ini diduga bersenggolan di jalan dengan sejumlah remaja.

Saat itu, para remaja dikabarkan kebut-kebutan dan melakukan balap liar, hingga membuat pelaku tidak senang.

Selanjutnya, pelaku menodongkan sangkur ke arah remaja bernama Andre. Andre dicurigai ikut melakukan balap liar.

Baca juga: JPU Tak Bisa Hadirkan Saksi di Perkara Pembunuhan Paino, Pengacara Terdakwa Tato dan Sahdan Berang

Melihat ada yang diamankan, para remaja lain kabur mengarah ke warung korban. Selanjutnya, pelaku pun menyisir Jalan Adi Sucipto.

Sampai di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan, persisnya di depan Komplek CBD Polonia, pelaku menghentikan laju mobilnya di dekat warung korban.

Andre yang ada di dalam mobil pelaku lantas minta tolong dengan kondisi wajah lebam.

Karena mendengar ada suara teriakan dari dalam mobil, korban yang saat itu berada di warungnya kemudian mendatangi mobil pelaku.

Baca juga: 6 Fakta Menarik Drakor Bitch and Rich, Drama yang Mengungkap Misteri Pembunuhan di Sekolah Elit

Lantaran korban dan beberapa saksi mengenali Andre, korban meminta pelaku agar melepaskan anak tersebut. Namun, pelaku tidak mau menuruti permintaan korban. 

Saat itu, terjadi adu mulut, hingga kemudian pelaku menancapkan sangkurnya ke leher dan bahu korban.

Ketika ditikam pelaku, korban sempat berusaha melawan. Pelaku sempat kena tendang, hingga terjatuh ke parit.

Setelah itu, pelaku yang melihat korban sudah terhuyung-huyung bercucuran darah kemudian melarikan diri dari lokasi.

Pascakejadian, korban sempat dibawa ke RSUP Adam Malik Medan. Nahas, karena diduga kehabisan darah, korban meninggal dunia. 

Usai dinyatakan meninggal dunia, jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka di Jalan Karya Bakti, Gang Landasan Ujung, Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan. Korban disemayamkan di rumah duka.

Baca juga: Polisi Dalami Motif Pembunuhan Pasutri Pengusaha Kolam Renang Tirta Mutiara Ngantru Tulungagung

(cr11/tribun-medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter  

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved