Breaking News

Tanggapan Grace Natalie Mundurnya Sejumlah Kader Gegara Pertemuan PSI dengan Prabowo Subianto

Sejumlah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mundur setelah pertemuan PSI dengan Prabowo Subianto.

|
Editor: Salomo Tarigan
psi.id
Grace Natalie 

Grace Natalie Bicara Mundurnya Kader PSI

TRIBUN-MEDAN.com - Sejumlah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mundur setelah pertemuan PSI dengan Prabowo Subianto.

Bagaimana tanggapan Grace Natalie?  

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie merespon soal mundurnya beberapa kader pasca pertemuan PSI dan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

 Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo dengan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie serta Jajaran DPP PSI di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023). (HO)
Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo dengan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie serta Jajaran DPP PSI di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023). (HO) (HO)

Grace mengungkapkan bahwa dirinya menyangkan keputusan mundur kader PSI tersebut tanpa ada komunikasi terlebih dahulu.

"Sebenarnya sangat disayangkan karena ini kan nggak ada komunikasi sebelumnya langsung mundur," kata Grace di Jakarta dikutip Jum'at (11/8/2023).

Kemudian dikatakan Grace jika alasan mundur karena dugaan PSI deklarasi atau mendukung salah satu capres.

Ia mengungkapkan bahwa partainya saat ini masih berproses terkait hal itu.

"Dan kalau alasan mundurnya adalah karena menduga ada-ada deklarasi atau dukungan kan tidak ada sampai sekarang kita masih berproses," jelasnya.

Grace juga mengungkapkan bahwa partainya punya mekanisme internal yang harus dijalani terkait dukungan untuk capres 2024.

Ia lalu menyebut bahwa mundurnya beberapa kader PSI tersebut sebagai sesuatu yang gegabah.

"Kita kan punya mekanisme internal, jadi belum ada konklusi sebenarnya. Jadi sayang sekali, gegabah sih kalau saya bilang mundur tanpa ada komunikasi, tanpa berusaha mencari tahu dan lebih percaya mungkin pada sekedar tulisan yang beredar di WA grup," sambungnya.

Meski begitu ia menegaskan menghormati keputusan yang telah diambil dari mantan kader PSI tersebut.

"Tapi kita hormati kalau memang itu keputusan sikap yang diambil ya kita hormati. Tapi sayang aja karena dalam politik ini kita tuh jangan terlalu cepat panik jangan terlalu cepat ambil keputusan jangan cepat marah apalagi jangan cepat mundur ojo kesusu," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya dua kader utama Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dwi Kundoyo dan Estugraha ramai-ramai mengundurkan diri dari PSI.

Hal tersebut buntut tak terima elite PSI menerima kunjungan bakal calon presiden Prabowo Subianto.

Adapun Dwi Kundoyo merupakan Caleg PSI DPRD DKI Jakarta dan Estugraha Caleg PSI DPRD Kota Bogor.

Keduanya menyatakan mundur terhitung dimulai Senin (7/8/2023) hari ini.

Dwi dan Estu merasa PSI sudah bermain mata dengan Prabowo yang notabene punya rekam jejak pelanggaran HAM, menggunakan isu SARA saat Pemilu, hingga banyak menikmati pemerintahan korup saat Orde Baru.

“Saya sekaligus menyatakan mundur sebagai caleg dan keluar dari PSI, dari keanggoataan PSI,” kata Dwi dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, Senin (7/8/2023).

Dengan pernyataan sikap ini juga, Dwi menyatakan mundur dari proses pencalegan di PSI dan fokus memenangkan Ganjar Pranowo melalui kelompok sukarelawan Ganjarian Spartan.

Dwi menyatakan pihaknya awalnya tertarik berjuang bersama PSI, karena parpol tersebut berdasarkan hasil Rembuk Rakyat yang diadakan pada Oktober 2022, menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di 2024.

“Namun belum sampai menunaikan amanah organisasi, PSI, saya anggap sudah main mata dengan Prabowo Subianto. Kehadiran Prabowo ke DPP PSI, yang disambut hangat buat saya sudah mencederai semangat dan pandangan perjuangan saya selama ini,” jelas Dwi.

Guntur Romli Lebih dulu Mundur

Sebelumnya, kader PSI Muhammad Guntur Romli memutuskan keluar dari Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.

Sikapnya diambil setelah PSI menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada 2 Agustus 2023 lalu.

Ade Armando Bongkar Alasan PSI Berbalik Dukung Prabowo

 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) baru-baru ini mendeklarasikan diri mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Padahal, PSI memiliki rekam jejak mengkritisi Prabowo Subianto.

Kini, PSI berbalik arah dan mulai membuka komunikasi dengan bakal calon presiden dari Partai Gerindra tersebut.

Padahal, PSI sebelumnya telah mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo jauh sebelum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menetapkan Gubernur Jawa Tengah itu sebagai bakal calon presiden.

Perubahan sikap itu tentu menimbulkan banyak spekulasi, ke mana sebenarnya PSI akan memberikan dukungan?

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, akhirnya buka suara terkait partainya yang mendukung Prabowo Subianto, bukan Ganjar Pranowo.

Menurut Ade Armando, ada satu hal mendasar yang membuat PSI sedikit 'terluka'.

Yakni kecewa dan marah dengan sikap petinggi PDIP, yang terkesan sombong dan menyepelekan mitra koalisi dari partai kecil.

Menurut Ade, PSI kecewa lantaran PDIP merendahkan dan tidak menganggap partainya sejak mendeklarasikan Ganjar sebagai capres.

"Ada kekecewaan, kemarahan, bukan kepada Ganjar yah," kata Ade dalam sebuah diskusi, Rabu (9/8/2023).

Bahkan, dia menyebut sejumlah kader PSI sempat berencana untuk tidak mendukung siapapun di Pilpres 2024, melainkan fokus pada pemilihan legislatif (Pileg).

"Yang jelas saya menggunakan istilah PSI tentu saja sangat kecewa dengan apa yang dilakukan PDIP," ujarnya.

Selain itu, Ade menjelaskan PSI juga kecewa dengan adanya penurunan spanduk dukungan partainya terhadap Ganjar di Pilpres 2024.

Kader PSI Ade Armando ditemui di Kantor DPP PSI Jakarta, Selasa (11/4/2023) - Politisi PSI Ade Armando ungkap alasan dirinya mundur dari akun YouTube Cokro TV, Senin (7/8/2023).
Kader PSI Ade Armando ditemui di Kantor DPP PSI Jakarta, Selasa (11/4/2023) - Politisi PSI Ade Armando ungkap alasan dirinya mundur dari akun YouTube Cokro TV, Senin (7/8/2023). (Mario Christian Suamampow)

Dia menuturkan, sikap PDIP merespons dukungan PSI terhadap putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep untuk maju dalam pemilihan wali kota (Pilwalkot) Depok juga membuat pihaknya kecewa.

Menurut Ade, kala itu PDIP menyebut partai besutan Giring Ganesha itu sebagai partai kecil yang berisik.

"Jadi suasananya ketika itu ya sudah kalau begitu kami tidak perlu lagi menyatakan dukungan pada Ganjar, buat apa toh akan dihina-hina terus," ucapnya.

Lebih lanjut, dia menerangkan hal yang membuat PSI menerima kunjungan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan riang gembira beberapa waktu lalu.

"Kalau sekarang dianggap kok, kami menerimanya dengan riang gembira, ya suasana psikologinya memang begini kan, kami ini adalah partai yang berulang kali berusaha komunikasi atau menyatakan dukungan terhadap Ganjar, enggak pernah diterima," ucap Ade.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter  

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved