Meninggal Diperantauan
Seorang Pemuda Aceh Meninggal di Malaysia, 20 Tahun Tak Ketemu Ibunya, Pulang-pulang Sudah Almarhum
Wajah memerah dan mata sedikit sayu, harus ia tampakkan kepada orang yang datang mengunjungi rumahnya, sembari mengucapkan kata-kata duka.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Puteh (60), warga Desa Matang Kumbang, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, kini tak lagi tampak seceria dulu.
Air mata terlihat terus mengalir membasahi wajahnya, seketika itu pula tangannya mengusap pipinya.
Wajah memerah dan mata sedikit sayu, harus ia tampakkan kepada orang yang datang mengunjungi rumahnya, sembari mengucapkan kata-kata duka.
Tangisannya semakin menjadi-jadi, saat melihat jasad putranya Muhammad Nasir (36), yang meninggal dunia di Negeri Jiran, Malaysia.
Baca juga: Begini Strategi KPU Asahan Meminimalisir Angka Golput pada Pemilu 2024 Mendatang
Tak terbayangkan, sudah 20 tahun ditinggal merantau, pulang-pulang sudah tak bernyawa.
Dikutip dari Serambinews.com, Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman SSos yang akrap disapa Haji Uma, membantu pemulangan jenazah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang meninggal di Pulau Penang, Malaysia.
Baca juga: Sambut Dirgahayu RI, IM3 Hadirkan Kampanye “Rayakan Kemerdekaanmu dengan Freedom Internet
Sebelumnya jenazah Muhammad Nasir ini sempat terkendala biaya pemulangan ke Indonesia yang membutuhkan dana sekitar 17,2 juta.
Jenazah Muhammad Nasir (36) sempat tertahan 1 hari di Penang, Malaysia, karena tidak cukup biaya pemulangan.
Berita tentang meninggalnya Muhammad Nasir (36) di Pulau Penang Malaysia ini, disampaikan oleh pihak keluarga kepada Haji Uma melalui stafnya yaitu Muhammad Furqan.
Geuchik Gampong Matang Kumbang, Kecamatan Simpang Ulim juga ikut melayangkan surat permohonan kepada Haji Uma untuk membantu pemulangan jenazah Muhammad Nasir ke kampung halaman di Aceh Timur.
Baca juga: Detik-detik Kapal Intan Berlian Tenggelam, ABK Minta Tolong, Jawaban Komandannya Bikin Emosi Netizen
Kemudian berita tersebut sampai ke telinga Haji Uma.
Lalu, ia melakukan komunikasi untuk membantu proses pemulangan jenazah Muhammad Nasir.
Melewati komunikasi dan dialog yang panjang, kendala itu akhirnya teratasi.
Baca juga: Pedagang Simpang Limun Medan Dukung Prabowo Nyalon Lagi, Didoakan Tahun 2024 Jadi Presiden
Pasalnya jumlah biaya untuk Pemulangan M.Nasir (36) temasuk Cargo di Kuala Namu Rp 17.200.000, Haji Uma Membantu secara pribadi Rp 7 juta , keluarga Rp 6 Juta, sumbangan warga Aceh dan kesatuan operator kuper melalui Sulaiman di Malaysia Rp 4,2 juta.
Selain membantu biaya pemulangan jenazah, Haji Uma juga mengirimkan surat khusus kepada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Pusat dan Provinsi Aceh, untuk memfasilitasi keluarga mendapatkan bantuan ambulance untuk mengantarkan jenazah dari Bandara Kualanamu Sumatera Utara ke kampung halaman di Kabupaten Aceh Timur.
Baca juga: RESPONS ‘SANTAI’ Mahfud MD Soal PK Moeldoko Ditolak : Sudah Yakin, Biasa Saja
KISAH Noel: Driver Ojol 2016 Masuk Kabinet 2025, Punya Harta Rp 17 Miliar, Kini Ditangkap KPK |
![]() |
---|
Markas Grib Jaya Sumut Dirobohkan Diduga Jadi Diskotek dan Sarang Narkoba, Begini Kata Kemenkopolkam |
![]() |
---|
Wali Kota Medan Lantik 9 Pejabat Eselon II, Berikut Daftar Namanya |
![]() |
---|
MISTERI Akun Sosmed Diplomat Arya Daru Mendadak Aktif Padahal HP Almarhum Hilang |
![]() |
---|
Bupati Simalungun Anton Saragih Sesalkan Konflik Kades dan Maujana Purwodadi Justru Korbankan Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.