Anak Bantai Orang Tua

Sosok Rifki Azis Ramadhan Pembunuh Berdarah Dingin dari Depok, Ibunya Tewas Alami 50 Luka Tikaman

Sehari sebelum peristiwa keji itu terjadi, pelaku mengakui habis dimarahi oleh kedua orang tuanya.

Editor: Satia
HO
Kasus anak bunuh ibunya di Depok membuat gempar publik. Pelaku Rifki Azis Ramadhan (23) membunuh ibunya dan menganiaya ayahnya dengan sadis.  

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Seorang ibu Sri Widiastuti (43) di Depok, Jawa Barat tewas dalam kondisi mengenaskan usai ditikami oleh anak kandungnya sendiri.

Bukan hanya ibunya, anak ini juga menikam ayahnya Bakti Ajis Munir (49) hingga kritis di rumah sakit.

Pelaku pembantaian sadis ini bernama Rifki Azis Ramadhan (23).

Dikutip dari Tribunjakarta.com, motif pelaku menghabisi kedua orang tuanya lantaran sakit hati.

Sehari sebelum peristiwa keji itu terjadi, pelaku mengakui habis dimarahi oleh kedua orang tuanya.

Baca juga: Kapolsek Balige Hadiri Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih

"Tersangka mengakui sehari sebelumnya sempat dimarahi oleh kedua orangtuanya, ada kata-kata yang kurang mengenakkan yang diterima oleh tersangka sendiri sehingga timbul perasaan jengkel," tutur Kapolsek Cimanggis, Kompol Budiharso, saat di Mapolsek, Jumat (11/8/2023).

Lebih lanjut, Arief mengatakan tersangka juga mengakui bahwa ia kerap dimarahi oleh kedua orang tuanya sejak kecil.

"Memang ada informasi yang kita peroleh dari tersnagka ini bahwa sejak dari SD, SMP, dia suka dimarahi," tutur Arief.

Baca juga: Pengakuan Rifki Azis yang Bantai Ibunya hingga Tewas dan Ayahnya Kritis, Korban Alami 50 Luka Tusuk

"Tersangka menyampaikan sepertu itu suka dimarahi orang tuanya, ditambah lagi kejadian tersebut hari sebelumnya itu tersangka dimarahi kedua orangtuanya," timpalnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan rasa benci pelaku terhadap orang tuanya semakin menjadi-jadi setelah ia dituduh tidak transparan menyoal keuangan, dalam menjalankan bisnis keluarga.

Untuk informasi, pelaku memang menjalankan bisnis usaha orang tuanya yakni pengolahan kardus.

"Ada juga permasalahan terkait permasalahan keuangan. Jadi kita ketahui korban ini memiliki usaha yaitu pengelolaan kertas atau kardus," kata Arief.

Baca juga: Unjuk Rasa Ratusan Buruh, Wali Kota Medan Sebut Selalu Bahas Upah ke Dewan Pengupahan

"Tersangka diberi kepercayaan untuk mengelola keuangan, tapi dari orang tua menilai kurang transparan, ada hal yang disembunyikan. Akhirnya menuduh tersangka ini intinya agar lebih terbuka terkait keuangan perusahaannya. Hal ini juga menambah rasa jengkel dari tersangka," sambung ia lagi.

Mereka dianiaya oleh anaknya sendiri  pada Kamis (10/8/2023) kemarin di kediamannya yang beralamat di Gang Takong RT 03/08, Tapos, Kota Depok.

Akibat penganiayaan ini, sang ibu yakni Sri Widiastuti pun meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved