Berita Viral

Kasus Bayi Tertukar, Plt Bupati Bogor Angkat Bicara: Ini Urusan Biologis, Gak Bisa Saling Ngotot

Seperti diketahui, saat ini publik dihebohkan oleh berita bayi tertukar yang menimpa Siti Mauliah (37), warga Ciseeng, Kabupaten Bogor.

|
Editor: Liska Rahayu
HO
Kasus bayi tertukar bikin heboh. Bayi ini tertukal lebih setahun setelah melahirkan di rumah sakit.  

TRIBUN-MEDAN.com - Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan akhirnya turun tangan atas kasus bayi tertukar yang menimpa warganya.

Politisi Partai Gerindra itu memerintahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk segera mencari solusi.

Seperti diketahui, saat ini publik dihebohkan oleh berita bayi tertukar yang menimpa Siti Mauliah (37), warga Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Dia sedang berjuang mendapatkan anak kandungnya, setelah setahun terpisah.

Menurut Iwan, solusi atas kasus bayi yang tertukar ini adalah penukaran bayi kepada masing-masing orangtua.

"Ini urusan biologis, tidak bisa saling ngotot dan saling keukeuh mempertahankan," kata Iwan, Sabtu (12/8/2023).

Jika ada orangtua yang tak yakin, maka harus didasarkan pada tes medis.

"Harus ada tes DNA. Kalau memang jelas terduga ya artinya harus ditukar, dengan kami sebagai penengah," lanjutnya.

Terkait sanksi pada RS Sentosa Bogor, tempat para ibu itu melahirkan, Iwan belum tahu.

"Mungkin ada sanksi, kalau menurut saya, karena ini kelalaian yang berdampak cukup luar biasa," ucapnya.

Pada 18 Juli 2022, Siti Mauliah (37 tahun) menjalani persalinan dengan operasi sesar di RS Sentosa Bogor yang beralamat di Jalan Baru Kemang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Siti berjuang seorang diri mendatangi suster RS kemudian ke rumah ibu yang diduga membawa bayinya yang sesungguhnya, namun upaya itu belum berhasil.

Pihak RS Sentosa Bogor menjelaskan, peristiwa tertukarnya bayi pasien mereka setahun yang lalu atau 18 Juli 2022.

Seperti diketahui, keluarga dari pasangan suami istri M Thabrani (52) dan Siti Maulia (37) melaporkan pihak rumah sakit ke polisi atas kasus bayi tertukar itu.

Juru bicara RS Sentosa, Gregg Djako mengatakan, peristiwa tersebut baru diketahui secara resmi oleh rumah sakit pada Mei 2023 atau 11 bulan setelah kejadian.

Halaman
1234
Sumber: Warta kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved