Viral Medsos
Ciri-ciri Angin Tornado Mematikan Muncul di Perairan Danau Toba
Viral fenomena langka angin tornado kembar di perairan Danau Toba. Apakah angin tornado terjadi di Indonesia?
TRIBUN-MEDAN.COM - Viral fenomena langka angin tornado kembar di perairan Danau Toba.
Apakah angin tornado terjadi di Indonesia?
Tornado dikenal sebagai angin puting beliung karena angin tersebut berputar seperti beliung besar.
Angin tornado terjadi di banyak negara di seluruh dunia.
Namun di Indonesia sendiri tidak pernah mengalami bencana tornado yang parah seperti yang terjadi di negara lain seperti AS.
Angin tornado berbeda dengan angin topan.
Angin topan bertiup dengan kecepatan lebih dari 64 knot atau 120 km/jam kemudian akan diklasifikasikan sebagai siklon, badai, atau topan.

Diketahui, Indonesia termasuk negara yang rawan bencana terutama saat sedang menghadapi perubahan iklim.
Dampak dari perubahan iklim menciptakan cuaca ektream yang berpotensi terjadi bencana besar.
Banyak bencana yang timbul akibat cuaca ektream seperti, banjir, tanah longsor hingga angin topan.
Salah satu bencana yang perlu di antisipasi adalah angin topan.
Angin topan yaitu angin kencang dengan kecepatan angin bisa mencapai 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.
Biasanya angin ini terjadi di wilayah indonesia saat memasuki musim pancaroba atau musim peralihan dan biasa di sebut dengan angin badai.
Angin topan bisa terjadi karena adanya tekanan dalam suatu sistem cuaca, angin ini rentan terjadi di daerah tropis.
Bencana angin badai tropis bisa terjadi kapan saja dan secara mendadak, sebagian besar angin badai ini tercipta melalui proses beberapa jam.
Bencana angin badai ini bisa terpantau melalui satelit. Satelit mampu untuk mengetahui arah angin topan, namun perubahan cuaca yang signifikan membuat bencana angin badai sulit untuk di prediksi. Sehingga bencana ini bisa terjadi kapan saja, banyak dampak dari bencana ini seperti kerusakan infrastruktur, sarana prasarana bahkan menimbulkan korban jiwa.
Sementara itu, tornado merupakan badai angin yang berputar kencang membentuk corong di wilayah perairan dan daratan yang lebih sempit dari siklon.
Maka, sudah jadi pengetahuan umum bahwa badai yang mengandung petir, berputar-putar, dan memorakporandakan benda yang dikenainya, di Amerika, disebut ”(angin) tornado”.
Untuk skala yang lebih kecil (misalnya terkait skala kerusakannya), di Indonesia, disebut ”angin puting beliung”.
Ada yang menyebut bahwa tornado berasal dari bahasa Spanyol, tronada, yang berarti ’badai petir’.
Disebut tornado mungkin karena badai itu mengandung petir, bergemuruh, dan berputar-putar, seperti terdapat pada kata tronada dan tornar, yang menurut sebuah sumber merupakan gabungan kata yang membentuk kata tornado.

Tornado salah satu fenomena meteorologi yang menakutkan dan menarik perhatian banyak orang. Bahkan, bencana kekuatan alam yang paling merusak, mampu mencapai 500 kilometer per jam sambil menghancurkan semua yang dilewatinya.
Dikutip dari ThoughtCo, sepanjang sejarah ada 5 badai tornado yang cukup mematikan di dunia.
Daulatpur-Saturia Tornado, Bangladesh (1989) – 1.300 korban jiwa
Tri-State Tornado (1925) – 695 korban jiwa
The Great Natchez Tornado (1840) – 317 korban jiwa
The St. Louis-East St. Louis Tornado (1896) – 255 korban jiwa
The Tupelo Tornado (1936) – 233 korban jiwa
Tornado Daulatpur-Saturia terjadi di Kabupaten Manikganj, Bangladesh pada 26 April 1989 itu disebut-sebut sebagai tornado paling mematikan dalam sejarah Bangladesh dan paling mematikan dalam sejarah dunia. Tornado ini menghantam kota-kota, seperti Daulatpur dan Saturia.
Sebelumnya, kedua daerah ini mengalami kekeringan selama enam bulan, sehingga memungkinkan terjadi kondisi tornadic.
Tornado ini membentang di jalur yang panjangnya sekitar 16 km dan lebarnya sekitar 1,6 km. Meskipun hanya terjadi pada wilayah geografis yang relatif kecil dan durasinya singkat, namun tornado benar-benar menghancurkan semua bangunan dalam area seluas kira-kira 6 km persegi.
Angin tornado dapat tercipta sangat kuat bahkan hingga mencapai kecepatan 500 km per jam. Oleh sebab itu, ketika tornado menyerang suatu daerah dapat menyebabkan kehancuran yang luar biasa seperti menelan korban jiwa, terutama akibat puing-puing yang beterbangan dan bangunan runtuh.
Los tornado Mereka adalah fenomena meteorologi yang menakutkan dan menarik perhatian banyak orang. Dan mereka adalah kekuatan alam yang paling merusak, mampu mencapai 400 kilometer per jam sambil menghancurkan semua yang dilewatinya.
Berdasarkan data BNPB, sejak Januari hingga November 2021, bencana puting beliung (angin tornado) di Indonesia terjadi sebanyak 677 kali.
Berikut ini daftar bencana tornado (puting beliung) terparah yang pernah terjadi di Indonesia.
10 Mei 2022
Bencana angin puting beliung pada Selasa (10/5/2022) di Gunung Kencana, Lebak Banten.
Kejadian ini menyebabkan hampir 80 rumah warga dan sekolah rusak.
Kemudian, puting beliung menerjang Kawasan Kampung Pasar, Lebaksiuh, Kampung Dederan, dan Kampung Gunungbilu, Desa Gunung Kencana, Lebak, Banten.
Warga bersaksi, melihat angin berputar-putar di atas gedung SDN I Gunung Kencana dan menerbangkan atap sejauh 100 km.
9 Mei 2022
Pada Senin (9/5/2022) angin puting beliung menyapu wilayah Subang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang, mencatat 21 titik yang terkena dampak terjangan puting beliung, dengan lokasi terparah berada di Kecamatan Cibogo dan Kecamatan Subang Kota.
Bencana tersebut menyebabkan puluhan pohon tumbang dan menimpa jalan serta rumah warga.
Sebanyak enam rumah mengalami rusak berat dan belasan rumah mengalami rusak ringan.
Terdapat tujuh orang yang mengalami luka-luka. Korban adalah dua pengendara di jalan raya dan lima mahasiswa dari kampus di Subang.
6 April 2022
Diterjang angin puting beliung yang menyebabkan kerusakan pada 23 rumah warga di Desa Grogol dan Sudimoro, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.
Angin juga membuat satu tiang listrik, tiga pohon, satu fasilitas umum, dan satu tempat usaha roboh.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun listrik padam akibat pohon bertumbangan.
21 September 2021
Pada Selasa (21/9/2021), peristiwa angin puting beliung terparah terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat.
Setidaknya ada 27 titik yang terkena dampak angin puting beliung, berdasarkan laporan dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok.
Terjangan angin membuat pohon dan papan reklame tumbang.
Data Dinas Sosial menunjukkan terdapat 613 jiwa yang rumahnya menjadi korban.
Angin puting beliung menerbangkan atap rumah di 10 kelurahan dan 6 kecamatan di Kota Depok.
26 Juni 2021
Pada Sabtu (26/6/2021) angin puting beliun menerjang Kampung Kebon dan Kampung Karya Bakti di wilayah Pandeglang, Banten.
Laporan dari Taruna Siaga menyebut sebanyak 50 rumah warga mengalami kerusakan, di antaranya 24 rumah rusak di wilayah Kampung Kebon, Desa Panimbangjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, dan 26 rumah rusak lainnya ada di wilayah Kampung Soge Karya Bakti, Panimbangjaya.
Tidak ada korban jiwa, namun terdapat kerugian materi berupa kerusakan atap yang terbang dibawa angin.
Fenomena Angin Tornado Kembar di Perairan Danau Toba
Kini, fenomena meteorologi angin tornado raksasa terekam kamera warga berputar di tengah Danau Toba saat cuaca buruk pada Minggu (13/8/2023) sore.
Menurut masyarakat, angin tornado raksasa itu berputar di tengah Danau Toba, persisnya di antara kawasan Balige dengan Porsea, Kabupaten Toba.
Dalam rekaman video, terlihat angin tornado raksasa itu berputar berdekatan, sehingga membuat masyarakat di sekitar Danau Toba panik.
Baca juga: Puluhan Rumah di Sergai Rusak Diterjang Angin Puting Beliung, Atap Berterbangan
Warga berhamburan keluar rumah, dan merekam fenomena alam yang sudah cukup langka tersebut.
Menurut warga, fenomena alam angin tornado raksasa ini sudah lama tidak terjadi di kawasan Danau Toba.
Kalaupun ada angin kencang, biasanya tidak seperti yang terekam dalam video.
Pada momen kali ini, angin tornado yang muncul terbilang cukup menakutkan.
Baca juga: Polsek Serbalawan Bersama Unsur Korfopimca Tinjau Lokasi Bencana Alam Angin Puting Beliung
Dari kejauhan, kata warga, angin tornado ini seolah muncul dari langit dan menembus perairan Danau Toba.
Menurut masyarakat di wilayah Danau Toba, angin tornado yang begitu besar seperti biasanya disebut dengan halisungsung.
Halisungsung merujuk pada angin yang berputar seperti puting beliung, yang bisa mengangkat apa saja yang dilintasinya.
Catatan Tribun-medan.com, halisungsung kerap terjadi di Danau Toba.
Sebelumnya April 2022, warga di sekitar Danau Toba juga merekam halisungsung yang direkam dari Simanindo, Samosir.Bahkan saat tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun, Senin (18/6/2018) lalu yang menewaskan ratusan penumpang, didahului angin badai yang direkam tamu atau pengunjung Debang Resort Paropo, Silalahi, Dairi.
Dalam video ini perekam badai dan teman kaget kekuatan badai yang menurutnya sudah seperti badai di laut.
Angin memutar air danau hingga menimbulkan lingkaran besar di air danau. Kekuatan angin menggoncang mobil yang diparkir.
Baca juga: Detik-detik Badai Dahsyat Danau Toba Beberapa Menit sebelum KM Sinar Bangun Karam, Ini Videonya
Cerita Rakyat pada zamah dahulu
Pada zaman dahulu, sebagaimana cerita rakyat atau folklor, ketika fenomena alam halisungsung terjadi, warga meyakini ada dua ekor naga raksasa yang tengah bertarung di Danau Toba.
Baca juga: 132 Rumah di Medan Deli Hancur Terkena Angin Puting Beliung, Begini Penjelasan BPBD Medan
Dua naga ini dikenal dengan naga dari atas dan naga dari air.
Masyarakat zaman dahulu percaya, jika dalam pertarungan itu naga atas yang menang, maka akan terjadi musim kemarau.
Namun sebaliknya, jika naga bawah yang menang, maka akan terjadi musim hujan.
Pada masanya, para tetua yang ada di wilayah Danau Toba akan melakukan ritual khusus, untuk mengantisipasi terjadinya bencana di daratan.
Baca juga: Warga Menjerit-jerit saat Atap Rumahnya Terbang dan Temboknya Runtuh Disapu Angin Puting Beliung
Para leluhur di wilayah Danau Toba akan melakukan ritual pembacaan mantra, disertai dengan menancapkan sebilah pedang di tanah menghadap angin tornado atau puting beliung yang sedang terjadi. Namun demikian, itu hanyalah cerita rakyat turun temurun.
Berkenaan dengan fenomena alam ini, Tribun-medan.com masih berupaya memintai keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan.
Dikutip dari Kompas.com, Berikut Ciri-ciri Angin Tornado
Tornado merupakan salah satu bencana alam paling mematikan di Bumi.
Anginnya mampu menghancurkan rumah dan bangunan dalam sekejap.
Tak hanya itu, tornado juga bisa menghancurkan jembatan dan kereta api, memutarbalikkan kendaraan, menumbangkan pohon, bahkan menelan air dari tepi sungai.
Pengertian tornado Tornado adalah kumpulan udara yang berputar membentuk hubungan antara awan Cumulonimbus dengan permukaan tanah.
Kecepatan tornado dapat mencapai 177 kilometer hingga 500 km/jam. Jangkauan jarak rata-ratanya 75 meter dan dapat menempuh jarak beberapa kilometer.
Bahkan kecepatan tornado pernah mencapai 300-500 kilometer/jam, dengan lebar jangkauan lebih dari 1 mil (1,6 kilometer), dan bisa bertahan di permukaan tanah lebih dari 100 kilometer.
Tornado sering terjadi di wilayah Amerika serikat, Kanada, Amerika latin, Eropa, Afrika Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
Berikut ciri-ciri tornado yang perlu diwaspadai:
Langit seketika berubah mendung dan menghitam
Biasanya terjadi hujan es di sekitar daerah selama 25 menit
Pasca-badai, suasana berubah menjadi lebih tenang, namun langit makin gelap dan menghitam
Awan bergerak cepat dan mengelilingi suatu wilayah
Terdengar suara keras seperti air terjun lalu berubah seperti suara pesawat jet yang sangat keras
Tornado biasanya bergerak dari arah barat ke timur laut, namun ada pula yang bergerak ke arah timur, tenggara, utara, dan barat laut.
Proses terjadinya tornado:
Tornado biasanya terjadi ketika musim pancaroba, entah waktu siang atau sore hari.
Proses terjadinya tornado berkaitan dengan pembentukan awan Cumulonimbus.
Berikut proses terjadinya tornado:
Fase tumbuh
Pada fase ini, arus udara naik ke atas awan dengan sangat kuat.
Diperkirakan tahapan ini terjadi saat hujan belum turun ke permukaan Bumi.
Karena titik air dan kristal es akan tertahan arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Fase dewasa
Dalam fase dewasa, air di awan tidak bisa tertahan lagi oleh udara yang naik ke puncaknya.
Sehingga hujan turun dan menyebabkan gesekan di antara arus udara naik dan yang turun.
Suhu pada massa udara yang turun lebih dingin dibanding suhu sekitarnya.
Arus udara yang naik dan turun, akan menimbulkan arus berputar sehingga membentuk pusaran.
Arus udara ini berputar makin kencang, dan menyerupai siklon yang mendekati Bumi.
Fase ini biasanya disertai hujan deras yang membentuk pancaran air.
Fase punah
Pada fase ini, massa udara yang naik akan menghilang, sehingga massa udara yang turun akan meluas ke seluruh bagian awan.
Biasanya hujan akan berhenti dan massa udara yang turun akan melemah. Fase punah merupakan fase berakhir tumbuhnya awan cumulonimbus.
(*/tribun-medan.com)
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
angin tornado di indonesia
angin tornado kembar di danau toba
ciri-ciri angin tornado
Tornado Besar Muncul di Danau Toba
tornado di danau toba
video tornado di danau toba
Tribun-medan.com
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.