Breaking News

Berita Viral

Hancur Hati Seorang Ibu di Bengkulu, Bayinya Berusia 1 Bulan Kritis Akibat Kelalaian Perawat

Chintia mengatakan di tanggal 7 Agustus 2023, susu Pepti Junior yang seharusnya diberikan sang anak justru diganti dengan susu Neocate

Editor: Satia
Tribunbengkulu
Ibu dan Bayinya di Bengkulu 

Akhirnya pada Rabu, 9 Agustus 2023 pukul 05 : 30 WIB, perawat melakukan pengecekan darah pada sang anak, kemudian Chintia sebagai orang tua menanyakan hasil dari pengecekan darah sang anak.

Baca juga: Empat Turis dan Tiga WNI yang Hilang di Perairan Pulau Banyak Diduga Tenggelam Tergulung Ombak

Pukul 15:00 Chintia melihat ada darah di kantong colostomy sang anak terdapat darah.

Hal itu membuat Chintia bertanya kepada suster, namun suster menyangkal jika itu bukanlah darah.

Kemudian pada pukul 19:00 malam, Chintia mengatakan jika kondisi sang anak susah bernafas, kemudian Chintia langsung melaporkan apa yang dialami sang anak pada suster, Chintia mengatakan ketika dirinya melaporkan kondisi sang anak suster tersebut hanya melihat sang anak kemudian keluar.

Tak berhenti di situ, anak Chintia kembali lagi mengalami sesak nafas namun saat melaporkan kejadin ini suster hanya memperbaiki posisi kepala sang anak.

Ketiga kalinya, anak Chintia mengalami kejang beserta posisi mata ke atas, namun sayangnya para suster di rumah sakit itu hanya terdiam dan tidak sama sekali melakukan pengecekan apapun.

Baca juga: Korban Kebakaran Minta Polisi Usut Dugaan Kesengajaan yang Diduga Dilakukan OTK

Panggilan ke empat kalinya pada pukul 21:37 WIB anak Chintia terlihat sesak napas dan mengalami kejang, dan mengetahui kondisi sang anak yang semakin tidak membaik, akhirnya suster tersebut memangil dikter.

Saat dokter IGD mengecek sang anak, dokter menanyakan pada Chintia sejak kapan sang anak mengalami kondisi seperti ini, Chintia pun menjawab sejak pukul 19:00, dokter tersebut juga menanyakan apakah Chintia telah menginformasikan kondisi sang anak pada suster, tentu saja jawaban Chintia sudah.

Dari pertanyaan dokter ini membuat Chintia menyimpulkan jika selama dirinya memberitahu kondisi sang anak pada suster, suster tersebut tidak memberitahu dokter.

Karena kondisi sang anak cukup mengkhawatirkan, anak Chintia akhirnya dilarikan ke ICU.

Baca juga: Kecelakaan Maut Truk Fuso Seruduk Avanza di Bener Meriah, Lima Orang Dilaporkan Tewas di Tempat

Satu jam menunggu di ruang ICU, dokter tersebut bertanya sejak kapan colostomynya mengeluarkan darah, dan benar saja apa yang ditanyakan Chintia pada suster sebelumnya ternyata darah.

Chintia mengaku akibat kelalaian dari suster membuat snag anak yang kini berumur 1 bulan 27 hari harus menambah apa yang sebelumnya sudah diderita yaitu pendarahan di kepalanya dan akan dilakukan operasi.

 

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

(tribunmedan)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved