Perjudian
Koordinator Togel Supriatin Tuding Diintimidasi Intel Kodam I/BB: Mereka Bersenjata Semua Saya Takut
Dalam video baru yang diduga direkam di kantor polisi, Supriatin membantah semua pengakuannya yang sempat direkam anggota Deninteldam I/Bukit Barisan.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
Adapun peran Aipda Jhon Piter Hutasoit bertindak sebagai koordinator lapangan.
Jhon bekerja sebagai orang yang mencari omzet, membantu tugas Supriatin.
Saat Supriatin ditangkap petugas Deninteldam I/Bukit Barisan di Lingkungan IX, Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langakat pada Sabtu (12/8/2023) sekira pukul 22.11 WIB, Aipda Jhon Piter Hutasoit sempat disebut menghubungi anggota TNI meminta agar Supriatin dilepaskan.
Aipda Jhon Piter Hutasoit juga dikabarkan sempat mengejar tim Deninteldam I/Bukit Barisan hingga ke pintu tol Stabat.
Respon Kapolsek Stabat
Kapolsek Stabat, AKP Ferry Ariandy tak banyak memberikan keterangan.
Dia cuma mengucap terima kasih atas informasi yang disampaikan itu.
"Terima kasih infonya. Untuk pelaku masih ditangani Sat Reskrim Polres Langkat utuk didalami kebenarannya," kata Ferry, Senin (14/8/2023).
Ditanya mengenai Aipda Jhon Piter Hutasoit, Ferry enggan berkomentar.
"Untuk internal personel Polri, kalau ada yang melakukan pelanggaran, Propam Polres Langkat yang tangani," ujar Ferry.
Buka Bisnis dengan Jiki
Supriatin, koordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat mengaku buka usaha judi bersama Jiki.
Jiki adalah pria Tionghoa yang bertindak sebagai bandar.
Sayangnya, Jiki dalam kasus ini belum ditangkap.
Menurut Supriatin, ia baru beberapa bulan saja menjalankan bisnisnya di Kecamatan Secanggang dan Kecamatan Stabat.
Sebelumnya, Supriatin membuka usaha togel di Brandan, Besitang, Pangkalan Susu dan Gebang.
Namun, bisnis togel di beberapa tempat tersebut tidak berjalan lancar.
"Jiki ini awalnya saingan awak," kata Supriatin.
Karena bisnis togelnya hancur digilas Jiki, Supriatin kemudian berkolusi dengan pria Tionghoa tersebut.
Supriatin kemudian memulai usahanya dengan bantuan oknum polisi dan TNI di Secanggang dan Stabat.
"Untuk di Stabat omzetnya Rp 5 juta. Secanggang cuma Rp 800 ribu," kata Supriatin.
Tangkap Dua Juru Tulis
Petugas Deninteldam I/Bukit Barisan turut menangkap dua juru tulis anak buah Supriatin.
Mereka adalah Abdul Ari (67) warga Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Langkat dan Agus Sari (47) warga Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Langkat.
Dalam rilis resmi yang dikirimkan anggota Intelijen Kodam I/Bukit Barisan ke WhatsApp Tribun-medan.com, petugas menyita satu unit kalkulator, dua unit HP merk Redmi, dua unit HP merk Nokia dan dua unit HP merk Samsung note 9.
Selain itu, disita juga satu unit HP merk Samsung Z Fold 4, dua buah pena dan satu buah hekter, serta uang tunai Rp 57 ribu.
Terkait kasus ini, Polres Langkat sempat berencana menggelar konfrensi pers.
Namun konfrensi pers gagal digelar.
Tidak jelas apa alasan pembatalan konfrensi pers tersebut.
Kuat dugaan, konfrensi pers batal karena diduga kasus ini melibatkan banyak oknum kepolisian(cr25/tribun-medan.com)
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.