Anak Balon DPD Dpecat dari Sekolah

Anak Bakal Calon DPD RI di Riau Dikeluarkan Dari Sekolah Usai Fasilitas Dikiritik Orang Tua

Mirwan menceritakan kejadian ini bermula ketika wali murid mengkritik akan kebijakan sekolah yang tidak sesuai harapan seperti baju hingga fasilitas

Editor: Satia
Tribun Medan/Riski Cahyadi
Ilustrasi Murid SD 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Anak dari calon bakal DPD RI di Pekanbaru dikeluarkan dari sekolah, usai ayahnya layangkan kritikan.

Dalam hal ini, Kharisman Rishanda melayangkan kritikan mengenai fasilitas yang di Sekolah Dasar (SD) Islam Terpadu (IT) Iman Syafi'i Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Rabu (16/8/2023).

Usai dikeluarkan, orang trua murid in melaporkan tindakan yang dilakukan pihak sekolah ke UPT pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) provinsi Riau.

Dikutip dari Tribunpekanbaru.com, Mirwan, selaku kuasa hukum wali murid yang mendatangi PPA mengatakan kedatangannya ke PPA tidak lain untuk melaporkan SD IT Iman Syafi'i atas kejadian yang menimpa anak kliennya.

Baca juga: Satpolairud Polres Nisel Berikan Imbauan Kepada ABK dan Nahkoda Kapal

"Hari ini kita melaporkan SD IT Iman Syafi'i yang mengeluarkan secara sepihak anak klien saya oleh pihak sekolah. Kita berharap adanya laporkan ini PPA bisa menindaklanjuti masalah ini,"ujar Mirwan.

Mirwan menceritakan kejadian ini bermula ketika wali murid mengkritik akan kebijakan sekolah yang tidak sesuai harapan seperti baju hingga fasilitas sekolah.

"Awalnya wali murid di WA group protes soal baju sekolah yang tipis tidak sesuai dengan harapan, kemudian lampu sering mati, dan yang lebih parah anak- anak disuruh mencuci tangan di air bekas limbah AC karena tidak ada air bersih,"jelas Mirwan.

Baca juga: Jokowi Sindir Parpol Sebut Dirinya Pak Lurah: Saya Bukan Lurah, Saya Presiden Republik Indonesia!

"Dan akibat kritikan tersebut, dua orang anak dikeluarkan termasuk anak kliennya dari sekolah secara sepihak,"terangnya.

Mirwan mengatakan selain melaporkan ke PPA, pihaknya juga mempertimbangkan akan melaporkan ke polisi dan dinas pendidikan untuk diberi sanksi tegas.

"Karena bukan sedikit uang yang dikeluarkan untuk sekolah disitu. Seharusnya ada keadilan disana antara kewajiban dan hak. Dengan adanya proses ini kami berharap dinas pendidikan memberikan perhatian dengan memberikan sanksi tegas kepada sekolah tersebut, apalagi anak-anak tidak tahu menahu dan hanya menyampaikan haknya yang tidak dapatkannya di sekolah,"ujarnya.

Baca juga: DISIARKAN Langsung Timnas Indonesia Vs Malaysia Piala AFF U-23 Live SCTV Jam 20.00 WIB

Sementara itu, ditempat yang sama Wali murid Kharisman Rishanda yang juga bakal calon DPD RI sangat menyesalkan sikap sepihak sekolah Iman Syafi'i yang membuat anaknya mengalami pukulan mental. Dia berharap dinas pendidikan mengambil sikap terhadap masalah ini.

"Dia mengeluarkan anak saya tanpa panggilan atau surat peringatan atau mediasi. Padahal kita sudah memberikan kewajiban kita tapi mereka tidak memberikan hak kita,"jelasnya.

Ditanya kondisi anak klien yang dikeluarkan secara sepihak oleh SD IT Iman Syafi'i, Kharisman mengatakan saat ini masih terganggu meskipun sudah pindah ke sekolah lain.

Baca juga: Pengedar Ganja Nyanyi ke Polisi, Bandar Ditangkap Tapi Barbuknya Sedikit

"Dan hari Jumat akan dilakukan pemeriksaan psikologi oleh pihak PPA,"jelasnya.

Sementara saat dikonfirmasi kepada pihak sekolah SD IT Imam Safi'i melalui seorang petugas di sekolah tersebut Ustadz Rio, pihaknya akan memberikan keterangan secara resmi menjawab laporan dari wali murid tersebut.

"Kami konfirmasi dulu dgn pihak pimpinan, segera kita berikan jawaban resmi dari pimpinan kita,"ujar Ustadz Rio.(

 

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

(tribunmedan)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved