Paripurna

Edy Rahmayadi Ngaku Lupa dengan Wakil Gubernurnya, Singgung Utang Rp 2,6 Triliun saat Pidato

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi sempat mengaku lupa dengan Wakil Gubernur, Musa Rajekshah karena ngaku lama ditinggalkan

Editor: Array A Argus
Tribun Medan/M Nasrul
Musa Rajekshah (kanan) membantu memakaikan kancing baju Edy Rahmayadi (kiri), saat menghadiri perayaan Imlek bersama Hati Emas (Harapan Tionghoa Untuk Eramas), di Jalan Pembangunan no 41 Medan Helvetia Timur, Jumat (16/2/2018). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengaku lupa dengan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah atau Ijeck

Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi ketika mengawali pidatonya dalam sidang paripurna terakhir di Gedung Paripurna DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (16/8/2023).

"Yang terhormat ketua dan wakil ketua dan seluruh anggota dewan. Yang saya hormati forkopimda, Wakil Gubernur Sumatra Utara, lupa saya sama Wakil Gubernur Sumatra Utara. Saking lama saya ditinggalkannya, sampai lupa saya. Musa Rajekshah," ujar Edy, dalam rapat beragendakanpengumuman akhir masa jabatan gubernur dan wakil gubernur.

Baca juga: Rapat Paripurna Terakhir di DPRD Sumut, Gubernur Edy Rahmayadi: Jangan Didemo Lagi Saya

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kiri), Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah (kanan) saat diwawancarai usai pelantikan Sekretaris Daerah Sumut Arief Trinugroho di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jumat (19/8/2022).
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (kiri), Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah (kanan) saat diwawancarai usai pelantikan Sekretaris Daerah Sumut Arief Trinugroho di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jumat (19/8/2022). (Tribun Medan/Rechtin Hani Ritonga)

Edy pun sempat menyinggung sosok gubernur selanjutnya yang akan memimpin Sumatra Utara pada tahun 2024 mendatang.

Edy menyebut, siapapun sosok tersebut harus bercita-cita membangun Sumut Bermartabat seperti visinya saat mencalonkan diri bersama Musa Rajekshah pada Pilkada 2018 lalu.

"Kalau tadi Bamsoet (Ketua MPR RI) mengatakan siapapun Presidennya, mau Ganjar, Prabowo Anies. Tak masalah, yang penting membangun negara ini. Untuk itu saya sampaikan mungkin 5 September. Sekarang jangan dulu karena saya masih gubernurnya," ujar Edy Rahmayadi.

Menurut Edy, semakin banyak yang mencalonkan diri sebagai gubernur, maka akan semakin baik.

Baca juga: Kukuhkan 70 Paskibraka Sumut, Gubernur Edy Rahmayadi: Jadikan Nilai Kebangsaan Sebagai Kebanggaan

"Siapapun nanti yang mau jadi gubernur, semakin banyak calonnya, semakin baik. 12 juta rakyat Sumut akan memilihnya. Sehingga rakyat itu akan bebas memilih siapa yang akan menjadi pemimpin di provinsi ini. Apakah saya, Edy Rahmayadi, apakah Baskami Ginting, apakah Rahmansyah Sibarani, atau Musa Rajekshah? Siapapun, yang penting harus becita-cita menjadikan Sumut kita ini menjadi Sumut Bermartabat," kata Edy.

Mantan Pangkostrad itupun mengatakan, semua yang akan menjadi peserta Pemilu/Pilkada, harus memulai (start) bersama-sama.

"Tapi jangan sekarang, nanti habis 5 September. Kita start sama-sama. Namanya orang bertanding orang mau megang start itu tepat watunya dan hasilnya juga ditentukan waktunya. Siapa yang mendahuluinya haram hukumnya," ujarnya.

Baca juga: PSMS Medan Melawan Sada Sumut FC Berakhir Imbang di Edy Rahmayadi Cup 2023

Singgung Utang

Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengenang masa awal dirinya menjabat sebagai gubernur bersama wakilnya Musa Rajekshah pada tahun 2018 lalu. 

"Sekilas mengenang kondisi saat awal menjabat sebagai kepala daerah. Izinkan saya membuka ini sehingga ini gamblang di rumah rakyat ini," ujar Edy Rahmayadi dalam sidang paripurna terakhir di Gedung Paripurna DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Rabu (16/8/2023) dengan agenda pengumuman akhir masa jabatan gubernur dan wakil gubernur.

Edy Rahmayadi mengatakan, di masa awal menjabat dirinya sudah diwariskan utang sebesar Rp 2,6 triliun.

"Awal saya menjabat sebagai kepala daerah Pemerintah Provinsi Sumut sudah diwariskan utang dan beberapa kewajiban yang harus kita bayar. Dana bagi hasil pajak daerah kepada kabupaten dan kota. Berapa besarnya? Rp 2.269.098.493.608," ujarnya.

Baca juga: Golkar Sumut Sering Diolok Gubernur Edy, Ijeck: Kalau Lupa Saya Ingatkan Lagi Soal Jabatan Ini

Dikatakan Mantan Pangkostrad itu, dirinya langsung meminta agar utang tersebut dibayarkan pada Perubahan APBD Provinsi Sumut tahun 2018.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved