Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Calya Vs KA Sribilah Dikabarkan Bertambah, AKP Dhora: Kita Cek

TRIBUN-MEDAN.com,TEBINGTINGGI - Satu unit mobil Toyota Calya bernomor polisi BK 1983 WU ringsek usai terlibat kecelakaan melawan Kreta Api di perlintasan tanpa palang pintu di Jalan Lama, Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan, Tebingtinggi, Rabu (16/8/2023).

Akibatnya, sang sopir, John Devries Hendri Ginting (49) yang merupakan warga Jalan Renville No. 155, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, meninggal dunia.

Selain itu dikabarkan juga, satu penumpang Calya lainnya atas nama Mikael Johannes Haposan Sinamo meninggal dunia setelah sempat dibawa ke Rumah Sakit. Kasat Lantas Polres Tebingtinggi, AKP Dhoraria Simanjuntak menyebut, pihaknya sedang mencari kebenaran kabar itu.

"Nanti biar kita pastikan dulu. Ada juga dengar kabar itu (tambahan korban meninggal dunia). Ada dua memang yang kita dengar. Karena semalam, waktu kita kabari ada satu (yang meninggal dunia," katanya kepada Tribun Medan, Kamis (17/8/2023).

Lanjut Dhoraria, pihaknya memang mendapat informasi bahwa, dari empat penumpang Minibus Toyota Calya maut itu, terdapat dua yang meninggal dunia.

"Kita memang ada dengar dua orang meninggal dunia. Kemarin kan sopirnya, ini infonya yang duduk di depan sebelah sopir juga meninggal dunia. Tapi ini akan kita cek dan kita pastikan dulu," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, akibat insiden kecelakaan Calya kontra Kreta Api Sribilah jurusan Kisaran-Medan di Jalan Lama Tebingtinggi, tiga orang penumpang lainnya mengalami luka-luka.

Adapun para korban yang luka yaitu atas nama Mikael Johannes Haposan Sinamo (21), warga Jalan Mekar Ujung No. 1 Desa Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi. Ia dikabarkan meninggal dunia setelah sempat dirawat.

Hingga berita ini dituliskan, Tribun Medan masih berusaha mengonfirmasi kabar tersebut.

Kemudian Andreas Apriyono Hutabarat (22), warga Jalan Viyata Yudha Komplek PU Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar.

Korban terakhir, Pdt. Bonar Lumbantobing, warga Jalan Haji Ulakma Sinaga, Desa Rambung Merah, Kecamatan Siantar, Simalungun.

(cr12/tribun-medan.com)