Budiman Sudjatmiko Blak-blakan Utang Miiaran yang Disinggung Kader PDIP Deddy Yevri, Jatah Menteri?
Berita terkini Budiman Sudjatmiko. Dukungan mantan aktivis PRD yang juga politisi PDIP tersebut ke Prabowo Subianto masih terus jadi sorotan.
TRIBUN-MEDAN.com - Berita terkini Budiman Sudjatmiko.
Dukungan mantan aktivis PRD yang juga politisi PDIP tersebut ke Prabowo Subianto masih terus jadi sorotan.
Kini disinggung soal utang miliaran rupiah Budiman Sudjatmiko.
Hal tersebut diungkap kolega satu partai Budiman di PDI P Deddy Yevri Hanteru.
Budiman Sudjatmiko pun menanggapi pernyataanDeddy Yevri Hanteru, yang menyebut Budiman punya utang miliaran dan partai turun membantu melunasi.
Budiman menampik apa yang disampaikan Dedy soal partai turun tangan dalam membereskan masalah pribadi dirinya, utama menyangku keuangan atau utanh.
"Enggak ada, tidak serupiah pun. Tidak ada serupiah pun," kata Budiman di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam.
Budiman menegaskan dirinya tidak pernah membebani PDIP menyangkut hal pribasi yang melibatkan dirinya.
"Sebenarnya saya agak malas membantah karena Budiman ini bukan orang baru dalam politik, dalam gerakan. Tapi sejak usia 20-an tahun, tidak pernah menjadikan uang itu menjadi motivasi utama. Itu satu yang jelas," sambungnya.
Budiman mengatakan bila memang uang menjadi motivasi utama dirinya saat menjadi politisi, maka bukan tidak mungkin Budiman sudah memperkaya diri sendiri.
"Jadi tidak pernah saya berbicara soal kepentingan uang, finansial pribadi. Itu ada tempat lain, dan itu tidak ada hubungannya dengan politk ya," kata Budiman.
"Jadi pernyataan itu menurut saya hanya menunjukkan bahwa mungkin cara berpikir orang yang mengatakan itu ya seperti itu lah, seperti ikan, dia pikir seluruh dunia itu adalah air, padahal di atas ada banyak hal. Saya yakin apa yang saya lakukan beyond urusan-urusan seperti itu" tandas Budiman.
Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus membongkar masa lalu Budiman Sudjatmiko sebelum menyatakan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres).
Deddy mengatakan PDIP tak mau reaktif terhadap keputusan Budiman mendukung Prabowo.
Namun, dia meminta Budiman agar menghormati masa lalunya di partai berlambang banteng moncong putih itu.
Sebab, anggota Komisi VI DPR RI ini menyebut bahwa PDIP punya andil untuk melunasi utang-utang Budiman.
"Kita tidak mau reaktif, kita mau menunggu dia punya kebesaran hati, dia menghormati masa lalunya di PDIP, karena bertahun-tahun dia di PDIP itu kita bukan hanya masalah politiknya, masalah utang-utang pribadinya kita beresin, supaya menjaga nama baiknya," kata Deddy kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).
Deddy pun menantang Budiman untuk mengakui kalau PDIP sudah banyak membantunya.
"Suruh aja dia ngaku tuh apa saja yang sudah kita bantu urusannya, bukan urusan ratusan juta, miliaran. Belum lagi dia selalu beri panggung terhormat di partai, jadi pembicara, narasumber, segala macam, ya," ujarnya.
Dia menegaskan PDIP tetap memberikan ruang bagi Budiman di partai walaupun kalah pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019.
"Setelah dia kalah di Pemilu 2019 dia menghilang, itu pun selalu kita undang untuk menjadi narasumber di pelatihan, di mana, kita beri tempat. Jadi kalau dia dibilang tidak ini, yah kami tidak bisa menjamin dia menjadi menteri, itu kan hak prerogatif presiden," tegas Deddy.
Adapun Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto sudah meminta Budiman untuk segera menentukan sikap.
Hasto memberikan opsi kepada Budiman terkait status keanggotaannya di PDIP, yakni dipecat atau mengundurkan diri.
Dituding Minta Jatah Menteri
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko dituding pernah meminta jatah menteri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Namun tak dikasih. Tudingan tersebut berembus seiring dirinya kini blak-blakan mendukung Prabowo Subianto menjadi presiden.
Budiman Sudjatmiko pun membantah tudingan tersebut yang dilontarkan oleh kolega satu partainya Deddy Sitorus.
"Saya tidak pernah meminta jatah menteri," kata Budiman Sudjatmiko kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).
Budiman Sudjatmiko lalu menjelaskan terkait dirinya justru seharusnya menjadi Menteri Desa pada 2014.
Saat itu, Budiman Sudjatmiko dipanggil oleh Mensesneg Pratikno, disaat pelantikan kabinet Jokowi periode pertama.
Pratikno mengatakan kepada Budiman Sudjatmiko bahwa posisi Menteri Desa diperuntukkan kepada Budiman, tetapi urung diberikan karena ada dinamika politik.
"It's oke nggak ada masalah'," kata Budiman membalas pernyataan Pratikno tersebut yang diceritakan kembali olehnya.
Budiman mengatakan hal serupa kembali terjadi lagi pada 2015.

Dia menyebutkan dipanggil lagi oleh Jokowi dan saat itu diberitahu bahwa seharusnya mendapatkan kursi Menteri Desa.
"Tapi rupanya ada dinamika politik yang lain-lain, oke," kata Budiman
Budiman mengaku saat itu kepada Jokowi bahwa dirinya tidak pandai menjadi menteri.
"Lagipula kalau urusan desa, saya bisa menggerakkan desa tanpa saya harus menjadi menteri', so saya tidak pernah meminta itu," tandas Budiman.
Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus mengatakan Budiman Sudjatmiko pernah meminta kepada partai untuk memberikan jaminan agar menjadi menteri.
Deddy menyebut bahwa Budiman meminta untuk menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) walau hanya tiga bulan.
"Dia datang ke kita minta dijamin untuk bisa dapat jatah kursi menteri, walaupun hanya tiga bulan," kata Deddy kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).
Namun, Deddy menuturkan kala itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menolak permintaan Budiman.
Hasto beralasan bahwa penunjukan menteri merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi dan PDIP tidak bisa memberi jaminan.
"Sama Sekjen ditolak dong. Mana bisa menggaransi itu. Itu kan hak prerogatif presiden. Kita saja pun, hanya bisa merekomendasikan kepada Presiden Jokowi," ujar Deddy.
Dia menuturkan bahwa PDIP membiarkan bagi Budiman untuk berdansa politik.
"Ya biarin aja dulu dia berdansa-dansa, apa namanya jadi penentu lah kalau di dalam kepalanya, entah penentu apa? dia aja nyaleg gagal," imbuhnya.
Adapun pernyataan Deddy ini muncul setelah Budiman menyatakan dukungan untuk Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres).
Padahal, PDIP telah memutuskan mengusung kadernya sendiri, yakni Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
(*/TRIBUN-MEDAN.com)
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Budiman Sudjatmiko Blak-blakan Bicara Utang Miiaran yang Disinggung Kader PDIP Deddy Yevri
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.