Banjir di Sergai

Curah Hujan Tinggi, SMK Al Washliyah 12 Sei Rampah Terendam Banjir, Siswa Terpaksa Diliburkan

Curah hujan tinggi yang mengguyur beberapa titik di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) membuat SMK Swasta Al Washliyah 12 Sei Rampah kebanjiran.

TRIBUN-MEDAN.com,SERGAI - Curah hujan tinggi yang mengguyur beberapa titik di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) membuat SMK Swasta Al Washliyah 12 Sei Rampah kebanjiran.

Akibatnya, aktivitas belajar dan mengajar pun mesti diliburkan.

Kepala sekolah SMK Swasta Al Washliyah 12 Sei Rampah, Rizky menyebutkan, banjir menggenangi sekolahnya berlangsung sejak, Rabu (23/8/2023) dan hingga kini, Kamis (24/8/2023) juga belum surut.

"Sekolah kita terendam banjir sejak dua hari, sejak Rabu (23/8/2023). Hujan deras dua malam jadi banjirlah. Baru tahun inilah. Siswa kita liburkan per hari ini. Kalau semalam masih masuk, karena air belum masuk ke kelas," katanya kepada Tribun Medan, Kamis (24/8/2023).

Rizky menjelaskan, selain karena hujan deras, drainase juga terganggu akibat adanya proses pembangunan di sebelah sekolahnya.

Hal itu menyebabkan, aliran air tersumbat dan tidak bisa mengalir.

Sambungnya, air yang menggenang setinggi 30 cm untuk di lapangan dan 15 cm di dalam kelas.

Menyahuti hal itu, ia dan pengusaha yang sedang melakukan pembangunan di sebelah sekolahnya pun melakukan musyawarah.

"Ya kita berharap pemerintah bisa menormalisasi drainase. Karena tadi sudah bermusyawarah dengan beberapa pemilik lahan, termasuk yang di sebelah. Kita mencari solusi untuk membuat parit, gorong-gorong. Agar air bisa surut," ujarnya.

Rizky juga menjelaskan, jika banjir belum juga surut hingga, Sabtu (26/8/2023) mendatang, maka pihaknya bakal mencari alternatif lain untuk keberlangsungan proses belajar dan mengajar.

Bilangnya, pihaknya bakal menyiapkan rumah toko (Ruko) untuk dan aktivitas belajar mengajar akan dipindahkan ke sana.

Ia juga berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dapat memberikan solusi terkait banjir yang melanda sekolahnya.

"Tadi juga sudah jumpa di Polsek Firdaus, kita sudah musyawarah bersama pihak desa. Karena mereka terdampak juga karena penimbunan pembangunan di sebelah," ucapnya.

Amatan Tribun Medan di lokasi, tampak semua lokasi sekolah tergenang air setinggi betis orang dewasa.

Para pegawai sekolah berusaha mengurangi genangan dengan menguras menggunakan mesin dan manual.

(cr12/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved