Banjir di Sergai
Sudah Sepekan, Banjir di Sergai Belum Juga Surut, 55 Ribu Ribu Warga Terdampak Mulai Mengeluh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sergai sejauh ini mencatat 14 ribu Kepala Keluarga atau 55.881 jiwa di 8 Kecamatan masih terdampak banjir.
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Sudah sepekan, banjir yang melanda sejumlah Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai belum menunjukkan tanda tanda akan surut.
Di sejumlah lokasi banjir masih menggenangi rumah penduduk, kantor pemerintahan dan sekolah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sergai sejauh ini mencatat 14 ribu Kepala Keluarga atau 55.881 jiwa di 8 Kecamatan masih terdampak banjir.
Baca juga: Cerita Sedih Pengungsi Banjir Sergai, Kurang Pakaian dan Susah Buang Air, Kalau Mandi Kami Bayar
Menurut BPBD banjir masih terjadi lantaran hujan yang masih terus mengguyur.
"Dari data kita ada 55.881 jiwa yang terdampak banjir di 8 Kecamatan sampai hari ini. Dan memang kondisi masih berubah ubah bang karena cuaca belum bisa di prediksi," ujar Plt BPBD Sergai, Frtis Ueki Prapanca Damanik kepada Tribun, Jumat (15/12/2022).
Banjir pun masih membuat aktivitas masyarakat terganggu. Apalagi banjir juga menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang.
Frits mengatakan, banjir yang terjadi adalah yang ketiga sejak November kemarin. Sejumlah warga pun masih mengungsi di posko posko pengungsian.
"Kalau warga masih banyak yang mengungsi di posko posko yang ada sampai hari ini. Kami bersama pemerintah Desa dan Kecamatan masih terus memantau dan melakukan pertolongan kepada korban terdampak," ujarnya.
Banjir yang berkepanjangan pun membuat warga merasa khawatir.
Selain itu banjir turut membuat warga terkendala pekerjaan.
Seperti yang disampaikan Murni, pedagang makanan ini mengatakan tak bisa berjualan sejak banjir sepekan terjadi.
"Biasa jualan ini tidak bisa, karena rumah banjir perabotan terendam, jadi ya tak bisa jualan kita harus ngungsi kan," katanya.
Baca juga: Prihatin, Pengungsi Korban Banjir di Sergai Kekurangan Pakaian: Kalau Mandi dan Buang Air Bayar
Tak hanya sekali, tiap banjir Murni terpaksa kehilangan omset. Dia pun berharap ada solusi untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi.
"Ya kalau banjir begini tak jualan bukan sekali ini aja. Kita ya pasrah cuman apa tidak ada solusi. Maunya ada cara buat atasi ini banjir biar kita warga bisa tenang," katanya.
Pemerintah Kabupaten Sergai sendiri telah membuat sejumlah solusi untuk menghadang banjir yang kerap terjadi.
Salah satunya dengan melakukan pengerukan sungai sungai. Meski begitu, upaya ini belum menunjukkan hasil yang maksimal.
(cr17/tribun-medan.com)