Bupati Dairi Eddy Berutu Jalankan Konsep Pertanian Presiden Jokowi: Program Agri Unggul
Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan sudah menjalankan konsep pertanian yang diajurkan Presiden Joko Widodo.
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Jefri Susetio
Upaya Bupati Dairi untuk mensejahterakan petani tidak main-main. Berbagai upaya dilakukan agar penghasilan petani meningkat.
Salah satu yang dilakukan adalah membuat kebijakan kawasan pertanian terpadu (KTP) di Kecamatan Parbuluan.
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi terus mendorong dengan mengoptimalkan lahan yang selama ini kurang produktif dan memiliki hamparan luas.
Bupati Dairi telah meluncurkan program kawasan pertanian terpadu (KPT) khusus komoditi hortikultura di Desa Parbuluan V, Kecamatan Parbuluan. Tahap awal, telah disiapkan lahan seluas 22 hektar dari target 400 hektar yang dikembangkan jadi KPT.
Dalam KTT G20 di Bali belum lama ini, Presiden Joko Widodo mengajak semua kepala negara anggota KTT G20, untuk sama-sama mengatasi masalah ketahanan pangan yang secara global akan mengkhawatirkan ke depan.
"Nah, kawasan pertanian terpadu yang kami canangkan seluas 400 hektar adalah salah satu upaya nyata dari Pemerintah Daerah Dairi mendukung program ketahanan pangan nasional dan pengendalian inflasi daerah dan nasional sesuai potensi daerah yang kami miliki," ujarnya.
Sedangkan tahap awal luas tanaman holtikultura untuk tanaman bawang merah mencapai 50 hektar.
Selanjutnya, kubis mencapai 100 hektar, kentang 100 hektar. Dan, cabai merah 100 hektar dan tanaman kopi sebagai tanaman tumpangsari pada seluruh lokasi.
Pemerintah Kabupaten Dairi berkomitmen dan sangat mendukung sinergi pemerintah pusat dan daerah melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) untuk meredam gejolak inflasi dari komoditas volatile food atau inflasi komponen bergejolak.
Selain bertujuan mengendalikan inflasi daerah, KPT Ekosistem Agri Unggul Dairi dibangun untuk menyejahterakan masyarakat petani Dairi akibat krisis pandemi Covid-19 dan persoalan lain.
Pasalnya, krisis multidimensi mengakibatkan berbagai masalah, seperti mahalnya pupuk, kesulitan bibit, mahalnya biaya modal melalui tengkulak dan tidak adanya jaminan harga sehingga membuat harga jatuh pada saat panen raya yang berdampak menyulitkan dan merugikan petani.
KPT Ekosistem Agri Unggul nantinya diarahkan menjadi kawasan integrated farming dengan mendorong kelembagaan petani ke dalam koperasi produsen, implementasi digital, serta pembiayaan permodalan petani melalui KUR Kluster.
Di samping itu, Pemkab Dairi juga akan meningkatkan produksi di sisi hulu melalui pemberian Saprodi (Sarana Produksi), Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian), serta alat operasional lainnya kepada petani.
Pemkab Dairi juga akan melakukan pembangunan beberapa KPT lain di wilayah Dairi tahun 2023. Seperti di Kecamatan Tanah Pinem melalui Keputusan Bupati Dairi Nomor 668/520/VIII/2022 tanggal 15 Agustus 2022.
Pembangunan ini meliputi Desa Renun, Mangan Molih, Pamah, Tanah Pinem, Kempawa, Pasir Mbelang, dan Pasir Tengah seluas 4.124 hektare dengan komoditi jagung, kacang kedelai dan buah-buahan.
Baca juga: INI Langkah Bupati Edy Berutu Menanggapi Keluhan Badan Permusyawaratan Desa
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.