Mengenang Sosok H Anif di Peluncuran Buku Dadak Tidak Pernah Pergi: Mengabdi untuk Mengabadi
Hari ini, bertempat di Masjid Al Musannif Cemara Asri, dalam rangkaian peringatan Haul ke-2 berpulangnya H. Anif bin Gulrangshah, diadakan peluncuran
TRIBUN-MEDAN.com, Medan - Hari ini, bertempat di Masjid Al Musannif Cemara Asri, dalam rangkaian peringatan Haul ke-2 berpulangnya H. Anif bin Gulrangshah, diadakan peluncuran buku "Dadak Tidak Pernah Pergi: Mengabdi untuk Mengabadi".
Buku ini merupakan karya Musa Rajekshah yang akrab disapa "Bang Ijeck", putra alm. H Anif yang juga Wakil Gubernur Sumatera Utara bersama Gus Dhofir, pengasuh Pondok Pesantren Luhur Baitul Hikmah Malang.
Buku yang diterbitkan Elex Media ini mengisahkan perjalanan hidup inspiratif H. Anif, yang dipanggil Dadak (ayah dalam bahasa Afganistan) oleh putra-putri beliau, yang memilih jalan "mengabdi untuk mengabadi".
Mengambil jejak dari buku sebelumnya, "Hidup Ikhlas Tanpa Tipu Muslihat", buku ini mengulas tentang jejak kebaikan yang ditinggalkan Dadak dalam bentuk kenangan manis bersama orang-orang terdekat, serta nasihat berharga tidak hanya bagi anak dan cucunya, namun untuk kita semua.
Dalam setiap hal baik yang diperbuatnya, buku ini mengilhami pembaca untuk merenungkan makna hakiki kehidupan dan bagaimana tindakan-tindakan kecil kita dapat menjadi wujud pengabdian yang menginspirasi dan bisa menjadi nilai-nilai mulia yang diwariskan kepada generasi mendatang.
Acara peluncuran disertai dengan pembahasan buku menghadirkan Musa Rajekshah sebagai pembicara kunci (keynote speaker), Gus Dhofir, Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag (Rektor UIN Sumatera Utara) serta Wahyu Raharjo (GM Elex Media).
Acara dipandu oleh Iin Sholihin (Pemimpin Redaksi Tribun Medan).

Dalam kata pengantarnya, Gus Dhofir menuliskan bahwa setiap orang adalah perancang, penata kelola dan pelaksana dari prinsip yang ia pegang teguh.
Sedangkan Bang Ijeck menuliskan bahwa buku ini menjadi cara untuk mengabadikan serta menghidupkan ingatan dan kenangan akan nilai-nilai yang Dadak wariskan.
Menjadi obat pereda rindu dan kiranya bisa menjadi bulir-bulir hikmah bagi semesta.
Selaras dengan itu, Maman Suherman yang menjadi editor buku dalam sepercik kesannya menyampaikan bahwa warisan terindah itu kebajikan.
Tidak pernah berkurang, meski dibagi-bagikan kepada berapa banyak orang sekalipun.
Sebaliknya, kebajikan itu menular dan beranak pinak, menginspirasi dan mendorong orang lain untuk juga melakukan kebajikan dalam skala yang sama atau berbeda.
Sebelumnya, pada 24 Agustus 2023, melalui program Ngaji Literasi, Gramedia juga melangsungkan pra-peluncuran dan bedah buku “Dadak Tidak Pernah Pergi: Mengabdi untuk Mengabadi" di Pondok Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan.
Ribuan santri menyambut dengan antusias kedatangan Bang Ijeck, Gus Dhofir, dan Kang Maman Suherman (penulis dan pegiat literasi) sebagai pemateri acara yang menularkan semangat literasi dan berbagi motivasi menulis kepada para santri.
Kementerian PUPR Serahkan Sebagian Tanah di Jalan H Anif kepada Pemkab Deliserdang |
![]() |
---|
ISU MUNASLUB PARTAI GOLKAR: Kursi Bahlil Lahadalia Panas, Di Sumut Hendri Sitorus vs Musa Rajekshah |
![]() |
---|
Dukung Ijeck di Musda, Sekretaris Golkar Sergai: Kami Berjuang Sampai Akhir |
![]() |
---|
Perempuan Golkar Dukung Ijeck Jadi Ketua DPD Golkar Sumut: Kerja Telah Terbukti |
![]() |
---|
Jelang Musda Pemilihan Ketua DPD Golkar Sumut 2025, WKI Sumut: Jangan Mau Diganggu Penyakit Hati |
![]() |
---|