Arist Merdeka Sirait Meninggal Dunia

Arist Merdeka Sirait Meninggal Dunia, Keluarga: Beliau Terpanggil untuk Memperhatikan Anak-anak

Masyarakat Toba berduka atas berpulangnya Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait. Keluarga yang tinggal di Toba juga merasakan kesedihan mendalam.

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TribunJakarta/Bima Putera
Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait akan dimakamkan di pemakaman keluarga Porsea Toba 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Masyarakat Toba berduka atas berpulangnya Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait. Keluarga yang tinggal di Toba juga merasakan kesedihan mendalam.

Adik ipar Arist Merdeka, Kristina boru Situmorang menyampaikan rasa kagumnya pada Arist Merdeka yang berjibaku memperhatikan nasib anak-anak korban pelecehan seksual.

Sejauh penuturannya, Arist Merdeka adalah anak kedua dari 6 bersaudara. Ia lahir di Porsea dan bertumbuh di Pematangsiantar. Sebagai adik kandung Pendeta Midian Sirait, ia ternyata sudah berpesan agar dimakamkan di samping makam abangnya.

"Dia adalah anak kedua dari 6 bersaudara. Dia juga adalah adik kandung mantan Praeses HKBP Pendeta Midian Sirait," ujar Kristina Situmorang, adik ipar Arist Merdeka Sirait, Minggu (27/8/2023).

Pihak keluarga masih menunggu informasi kedatangan jasad di Toba. Diperkirakan hari ini, Minggu (27/8/2023), keluarga almarhum akan berunding di Jakarta untuk membicarakan soal acara adat pemakaman dalam acara Martonggo Raja.

"Soal pemakaman akan disampaikan nanti karena masih dibicarakan di Jakarta. Pemakamannya akan diselenggarakan di sini dan saat masih hidup, ia meminta agar dikuburkan di samping makam abangnya, Pendeta Midian Sirait," ungkapnya.

Sebagai sosok yang baik hati, Arist Merdeka memberikan dirinya sepenuhnya pada persoalan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan. Keluarga merasa kehilangan sosok inspiratif ini.

Dalam. keluarga, Arist Merdeka dikenal peduli, termasuk bagi keluarga yang tinggal di kampung halaman. Perhatian bagi keluarga tersebut yang meyakinkan keluarga bahwa keberpihakannya terhadap anak merupakan panggilan jiwa.

"Baik, bagi keluarga, beliau adalah orang yang peduli. Ia tetap pantau anak-anak kami bagaimana perkembangan prestasi dan kehidupan sehari-hari. Ia senantiasa beri perhatian bagi keluarga," tuturnya.

"Memang ia terpanggil dalam bidang yang ia geluti, kepedulian terhadap anak-anak. Terpanggil karena memang kita lihat ia begitu peduli, bukan sebatas profesi, tapi lebih pada panggilan jiwa," tuturnya.

Rasa kagum terhadap Arist Merdeka, membuat Kristina Situmorang berharap ada yang dapat menggantikannya.

"Kami keluarga merasa kagum melihat perjuangannya. Ia membela pada kasus anak lahir dari hatinya. Ia menjadi pioner membela hak anak," sambungnya.

"Kami juga dari keluarga berharap ada pengganti beliau," sambungnya.

"Yang kita tahu, beliau sudah berpesan harus dimakamkan di samping makam abangnya Pendeta Midian Sirait," pungkasnya.

(cr3/tribun-medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved