Penganiayaan

Oknum Kades Sempung Polling Gebuki Warga, Pengurus Karang Taruna Terlibat dan Belum Ditangkap

Kepala Desa Sempung Polling Juanda Saraan belum juga ditangkap polisi usai dilaporkan gebuki warga sendiri

HO
Putra Sianturi, korban penganiayaan saat didampingi kuasa hukumnya saat ditemui di Sat Reskrim Polres Dairi 

"Sekira pukul 21.15 WIB, klien kami mencari terduga pelaku, Sobat Saragih untuk menanyakan kenapa yang bersangkutan memukul ayahnya," kata Dedi, Jumat (25/8/2023).

Setelah mencari terduga pelaku, Putra akhirnya bertemu dengan Sobat dan sempat saling berjabat tangan.

Sobat yang tahu dirinya sedang dicari Putra kemudian menanyakan apa maksud Putra mencari dirinya.

Kemudian, Putra pun menanyakan kepada Sobat kenapa dirinya memukul ayah kandungnya itu.

Baca juga: Terima Surat Pemecatan, Budiman Sudjatmiko Langsung Merespons Tindakan dan Kecaman PDIP

"Kemudian terjadi lah cekcok antar keduanya hingga saling dorong - mendorong," ungkap Dedi.

Pada saat Putra mendorong Sobat, tiba - tiba rekan Sobat yakni JS alias Jepri dan WS kemudian mengeroyok Putra.

"Lalu seorang warga kemudian memeluk Putra dan membawanya ke rumah untuk diamankan sementara," kata Dedi. 

Setelah diamankan oleh warga, datanglah Kepala Desa Sempung Polling dan langsung memukul mata kiri Putra dengan menggunakan tangannya.

Kemudian kepala desa itu juga menendang lutut Putra, serta menampar pipinya.

"Kemudian si kepala desa ini juga sempat mengatakan 'harus dimusnahkan dia'," beber Dedi.

Baca juga: SOSOK Joshi, Pelajar Indonesi yang Dibunuh Pacar Jepang, Unggahan Terakhir Pelaku Jadi Sorotan

Akibatnya, Putra mengalami luka memar pada bagian mata kiri dan lutut kaki kiri.

Kemudian, kepala bagian atas benjol dan memar serta luka lecet pada bagian ibu jari sebelah kanan.

"Korban pun kemudian melaporkan hal tersebut kepada Sat Reskrim Polres Dairi," terang Dedi.

Sempat dilakukan Mediasi.

Pihak Forkopimca sempat melakukan mediasi antara Putra dengan para terduga pelaku di aula Kantor Camat Lae Parira pada Kamis (24/8/2023) kemarin.

Namun, Dedi menyayangkan sikap kepala desa yang terkesan tidak mau bertanggung jawab atas perbuatan tersebut.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved