Penganiayaan
Oknum Kades Sempung Polling Gebuki Warga, Pengurus Karang Taruna Terlibat dan Belum Ditangkap
Kepala Desa Sempung Polling Juanda Saraan belum juga ditangkap polisi usai dilaporkan gebuki warga sendiri
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,SIDIKALANG - Kepala Desa Sempung Polling, Juanda Saraan tak kunjung ditangkap polisi.
Sebelumnya, Juanda Saraan dilapor gebuki warga bernama Putra Sianturi.
Dalam kasus penganiayaan ini, Juanda Saraan tidak sendirian.
Terlapor bersama dengan tiga orang lainnya yang disebut merupakan anggota Karang taruna.
"Untuk kasus penganiayaan ini, terduga pelakunya ada oknum Kepala Desa Sempung Polling dan pengurus Karang Taruna," kata Arih Yaksana Bancin, kuasa hukum korban, Minggu (27/8/2023).
Arih mengatakan, saat ini kliennya masih mengalami luka memar di bagian mata, sehingga menyebabkan pandangan Putra Sianturi terganggu.
Senada disampaikan Dedi Kurniawan Angkat, yang juga kuasa hukum korban.
Dedi mengatakan, Kepala Desa Sempung Polling terkesan tidak menghargai korban saat proses mediasi di Kantor Camat Lae Parira.
"Saya meminta agar dalam waktu 7 x 24 jam, untuk mengamankan pelaku penganiayaan terhadap klien kami," pinta Dedi.
Kronologis Kejadian
Kepala Desa Sempung Polling, Juanda Saraan di Kecamatan Lae Parira dilapor ke polisi usai gebuki warga.
Adapun korban penganiayaan Kepala Desa Sempung Polling ini bernama Putra Sianturi.
Menurut laporan, aksi penganiayaan terjadi pada saat perayaan HUT RI ke 78, Kamis (17/8/2023) lalu.
Dari keterangan Dedi Kurniawan Angkat, kuasa hukum Putra Sianturi, penganiayaan bermula ketika ada pertandingan sepak bola antardesa di Desa Sempung Polling.
Saat itu, tim Desa Sempung Polling berhadapan dengan Sidikalang FC.
Baca juga: Berikut Jadwal Lengkap Pendaftaran CPNS dan PPPK, Resmi Dibuka 17 September 2023
Di tengah pertandingan, Putra mendapat laporan bahwa ayahnya dipukul oleh Sobat Saragih dan dua orang lainnya.
"Sekira pukul 21.15 WIB, klien kami mencari terduga pelaku, Sobat Saragih untuk menanyakan kenapa yang bersangkutan memukul ayahnya," kata Dedi, Jumat (25/8/2023).
Setelah mencari terduga pelaku, Putra akhirnya bertemu dengan Sobat dan sempat saling berjabat tangan.
Sobat yang tahu dirinya sedang dicari Putra kemudian menanyakan apa maksud Putra mencari dirinya.
Kemudian, Putra pun menanyakan kepada Sobat kenapa dirinya memukul ayah kandungnya itu.
Baca juga: Terima Surat Pemecatan, Budiman Sudjatmiko Langsung Merespons Tindakan dan Kecaman PDIP
"Kemudian terjadi lah cekcok antar keduanya hingga saling dorong - mendorong," ungkap Dedi.
Pada saat Putra mendorong Sobat, tiba - tiba rekan Sobat yakni JS alias Jepri dan WS kemudian mengeroyok Putra.
"Lalu seorang warga kemudian memeluk Putra dan membawanya ke rumah untuk diamankan sementara," kata Dedi.
Setelah diamankan oleh warga, datanglah Kepala Desa Sempung Polling dan langsung memukul mata kiri Putra dengan menggunakan tangannya.
Kemudian kepala desa itu juga menendang lutut Putra, serta menampar pipinya.
"Kemudian si kepala desa ini juga sempat mengatakan 'harus dimusnahkan dia'," beber Dedi.
Baca juga: SOSOK Joshi, Pelajar Indonesi yang Dibunuh Pacar Jepang, Unggahan Terakhir Pelaku Jadi Sorotan
Akibatnya, Putra mengalami luka memar pada bagian mata kiri dan lutut kaki kiri.
Kemudian, kepala bagian atas benjol dan memar serta luka lecet pada bagian ibu jari sebelah kanan.
"Korban pun kemudian melaporkan hal tersebut kepada Sat Reskrim Polres Dairi," terang Dedi.
Sempat dilakukan Mediasi.
Pihak Forkopimca sempat melakukan mediasi antara Putra dengan para terduga pelaku di aula Kantor Camat Lae Parira pada Kamis (24/8/2023) kemarin.
Namun, Dedi menyayangkan sikap kepala desa yang terkesan tidak mau bertanggung jawab atas perbuatan tersebut.
"Kami sangat kecewa karena para terduga pelaku terkesan tidak bertanggung jawab," sebut Dedi.
Bahkan, Dedi menyebut bahwa kepala desa tidak ada memberikan sepatah kata pun dan terkesan diam.
Baca juga: VIRAL Mantan Istri Ajak Teman Keroyok Istri Sah Mantan Suami, Berawal dari Sakit Hati Gara-gara Uang
Sementara itu, terduga pelaku lainnya yakni Sobat Saragih bersama rekannya juga tidak merasa melakukan penganiayaan kepada Putra Sianturi.
"Tentu kami sangat kecewa, dimana seharusnya kepala desa memberikan contoh kepada masyarakat dan tidak melakukan penganiayaan," ucapnya.
Terpisah, Kepala Desa Sempung Polling, Juanda Saraan ketika dikonfirmasi tidak mengaku ada menganiaya korban.
Dirinya menyebut, luka yang dialami Putra akibat diamuk massa usai pertikaian itu.
Baca juga: VIRAL Mantan Istri Ajak Teman Keroyok Istri Sah Mantan Suami, Berawal dari Sakit Hati Gara-gara Uang
"Kejadiannya itu kan malam. Saya mendapat laporan masyarakat kalau di rumah itu sudah ramai orang. Sudah berkerumun warga di depan rumah itu," kata Juanda melalui saluran seluler.
"Kalau saya yang memukul dia, sudah mati lah dia," katanya.
Setelah dilaporkan ke polisi, Juanda Saraan hingga kini belum ditangkap dan diproses hukum.(cr7/tribun-medan.com)
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
BACA JUGA: Suka Nonton Film Bokep Gay Jadi Alasan Dua Ustaz Pesantren Cabuli 24 Santri, JPU: Suka Laki-laki
BACA JUGA: Musibah Mantan Anggota DPRD Langkat, Lagi Ngunduh Mantu Rumah Ludes Terbakar
BACA JUGA: Iptu Herman Sinaga Diyakini Rutin Terima Setoran Judi Togel, Kodam I/BB Bilang Begini

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.