Berita Viral

Adik Dosen UIN Solo Beberkan Bukti Fitnahan Kuli Bangunan : Orang-orang Kenapa Bela Pembunuh Ya Kak?

Adik dosen UIN Solo beberkan bukti fitnahan kuli bangunan, pelaku pembunuhan kakaknya Wahyu Dian Silviani yang mengatakan

TRIBUNSOLO
Potret semasa hidup dosen UIN Solo, Wahyu Dian Silviani (Kiri), sosok pelaku pembunuh Dian yang dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolres Sukoharjo, Jumat (25/8/2023) 

"Oleh karena itu, jika muncul ucapan marah hanya karena sindiran hal tersebut sulit dipercaya,"

"Saya merasa bahwaa ada hal yang lebih dalam yang tersirat di balik pengakuan itu," ucap Tamzil usai prosesi pemakaman anaknya, Sabtu (26/8/2023).

Tamzil berharap, polisi tak serta merta menerima begitu saja pengakuan dari pelaku.

Baca juga: Sebut Alasan Kuli Bangunan Bunuh Dosen UIN Solo Tak Masuk Akal, Tangis Keluarga Pecah Minta Diusut

Baca juga: LICIKNYA Kuli Bangunan Pelaku Pembunuhan Dosen UIN Solo, Sakit Hati Hingga Pakai Kasur Tutupi Korban

Kuli Bangunan Ngaku Sakit Hati Disindir ‘Tukang Kok Amatiran’

Sebelumnya diwartakan, kuli bangunan pembunuh dosen UIN Solo itu mengaku sakit hati dengan ucapan korban yang menyindir ‘tukang kok amatiran’.

Adapun motif kuli bangunan Dwi membunuh dosen UIN Solo itu lantaran sakit hati disebut tak becus kerja.

Hal itu bermula dari saat korban (Wahyu Dian) meninjau rumah miliknya.

Diketahui, rumah dosen UIN itu sedang dibangun oleh pelaku dan tiga orang temannya di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo. 

"Pelaku sedang memasang batu bata di rumah tinggal korban tersebut pelaku D, bersama rekan kerjanya tiga orang," terang Polres Sukoharjo, AKBP Sigit, Jumat (25/8/2023).

Terbongkar kata-kata pedas dari Dosen UIN Solo yang membuat pelaku merasa sakit hati.
Terbongkar kata-kata pedas dari Dosen UIN Solo yang membuat pelaku merasa sakit hati. (Istimewa)

"Dan saat itu, korban meninjau rumah miliknya yang sedang dibangun oleh pelaku," tambahnya.

Korban melakukan pengecekan terhadap pekerjaan yang dilakuan pelaku dan teman-temannya.
Saat mengecek, korban mengucapkan kata-kata yang membuat korban sakit hati sekira pukul 08.30 WIB

"Tukang kok amatiran," setidaknya itu kata-kata yang diucapkan korban yang masih diingat pelaku.

Kata-kata itu kemudian membuat pelaku merasa sakit hati.

Pelaku menilai dirinya sudah bekerja dengan baik. 

Kemudian pelaku merasa dendam dan ingin melampiaskan dendamnya tersebut dengan cara menghabisi nyawa korban pada malam harinya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved