Penganiayaan
Ngeri, Kapolres Dairi AKBP Reinhard Nainggolan Pukul 2 Anak Buah sampai Harus Dirawat di Rumah Sakit
2 anggota personel Polres Dairi harus menjalani perawatan medis di RSUD Sidikalang akibat terkena pukul oleh pimpinannya sendiri
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG - 2 anggota personel Polres Dairi harus menjalani perawatan medis di RSUD Sidikalang akibat terkena pukul oleh pimpinannya sendiri, Senin (28/8/2023).
Kedua personil tersebut yakni Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang yang berasal dari satuan Intelkam Polres Dairi.
Kepada wartawan, Bripka David Sitompul menceritakan kronologi kejadian pemukulan tersebut berawal dari dirinya bersama personil lainnya dibariskan untuk ditampar oleh Kapolres Dairi sekitar pukul 05.00 WIB subuh.

"Pas lagi kebersihan, dikumpulkan Kapolres Dairi. Jadi tiba - tiba memanggil personil Aipda Beni Marbun mempertanyakan kenapa menjawab seperti itu. Lalu kami ditampari semua," ujar David yang dalam kondisi lemas.
Tiba saatnya David yang akan ditampar, dirinya kemudian mempertanyakan apa salah dirinya, sehingga ditampar oleh Kapolres Dairi.
"Pas giliran setelah saya ditampar, saya tanya 'apa salah kami komandan' . Lalu pak Nainggolan (Kapolres Dairi) tidak terima dan langsung mau memukul saya," Jelas David.
David pun kemudian dibawa ke ruangan Propam untuk diamankan sementara.
Tak sampai di situ, Kapolres Dairi kemudian mendatangi ruangan Propam dan kembali menghajar David yang hingga akhirnya dirawat di RSUD Sidikalang.
"Saya diamankan Kasi Propam ke ruangan Provost. Lalu kapolres pun masuk lagi ke ruangan (Provost). Di situ saya dijambak, kepala saya di kening dipukul, lalu pipi saya ditampar dua kali di kiri dan di kanan, " kata David.
Akibat dari kejadian itu, David yang saat ini sedang sakit saraf kejepit, langsung drop dan dilarikan ke RSUD Sidikalang.
Dirinya pun sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh pimpinannya tersebut.
Pasalnya, selama 17 tahun David bertugas di Polres Dairi, baru kali ini dihajar saat bertanya apa salahnya kepada pimpinannya.
"Saya saat ini sudah 17 tahun bertugas di Polres Dairi tidak pernah seperti ini tindakan yang diambil ketika anggota bertanya, " Bebernya.
Sampai saat ini, Tribun Medan mencoba mengonfirmasi langsung kepada Kapolres Dairi, AKBP Reinhard H Nainggolan, namun belum mendapat balasan.
SOSOK AKBP Reinhard H Nainggolan, Kapolres Dairi yang Gantikan AKBP Wahyudi Rahman
AKBP Reinhard H Nainggolan resmi menjabat sebagai Kapolres Dairi menggantikan AKBP Wahyudi Rahman.
Reinhard bersama sang istri, Vania Aritonang mendapat sambutan hangat dari Forkopimda saat pisah sambut yang dilaksanakan di halaman Mapolres Dairi, Sabtu (8/7/2023).
Lantas, bagaimana sosok dari AKBP Reinhard H Nainggolan? Berikut ulasannya.
AKBP Reinhard merupakan lulusan akademi kepolisian tahun 2003.
Dirinya satu angkatan dengan AKBP Wahyudi Rahman saat berada di Batalyon.
Sebelum tugas di Dairi, AKBP Reinhard sempat bertugas di Polres Nias Selatan.
Selama masa tugasnya di Polres Nias Selatan, AKBP Reinhard sempat menjadi sorotan publik atas keputusannya yang menjadi penjamin seorang janda beranak 5 karena ditahan Kejari Nisel.
Reinhard mengakatan, pengajuan penangguhan ini agar Erlina Zebua dapat bebas dan merawat kelima anaknya.
"Saya selaku Kapolres Nisel siap menjadi penjamin agar terdakwa EZ bisa ditangguhkan sehingga dapat merawat kelima anaknya tersebut," kata Kapolres Nias Selatan AKBP Reinhard H. Nainggolan, dalam keterangan tertulisnya, dilihat, Senin (22/5/2023).
Polisi menjelaskan, dua anak dari lima bersaudara itu sedang sakit.
Keduanya juga sempat dibawa berobat ke klinik Polres Nias Selatan untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kelimanya, sempat menggeruduk Polres Nias diduga mempertanyakan masalah yang dialami ibunya.
"Kami kedatangan tamu tadi dari anak ibu EZ, setelah kami lihat keadaannya ternyata dua dari lima anak ibu EZ dalam keadaan sakit demam, saat ini dua dari kelima anak terdakwa EZ sedang dirawat di klinik Polres Nias Selatan untuk mendapatkan perawatan intensif," imbuh Reinhard.
Kini AKBP Reinhard akan memegang tongkat kepemimpinan Polres Dairi, yang menggantikan AKBP Wahyudi Rahman yang bertugas di Kabupaten Karo.
Suasana penyambutan AKBP Reinhard turut dihadiri oleh Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu, Wakil Bupati Dairi, Jimmy Andrea Lukita Sihombing, Dandim 0206 Dairi, Letkol Goklas Silaban, serta forkopimda lainnya.
Ada Kisah Reinhard Jadi Penjamin Janda 5 Anak, Kenapa Sekarang Jadi Kasar?
Kisah janda lima anak ditahan Kejari Nias Selatan hanya gegara pondasi menjadi perhatian publik.
Kala itu, Kursi Kapolres Nias diduduki AKBP Reinhard Nainggolan.
AKBP Reinhard Nainggolan mendapatkan puja puji karena mau menjadi tameng atau penjamin bagi janda 5 anak yang ditahan Kejari Nias saat itu.
Namun kini, AKBP Reinhard yang sudah menduduki kursi Kapolres Dairi bak berubah haluan emosionalnya. Ia malah diduga melakukan pemukulan pada 2 anak buahnya sampai opname di rumah sakit.
Sekadar napak tilas kisahnya sebagai penjamin janda 5 anak, Erlina Zebua di Nias Selatan yang sebelumnya viral di media sosial.
Menurut informasi, Erlina Zebua yang kini memiliki lima orang anak ditahan Kejari Nias Selatan atas kasus dugaan penganiayaan.
Namun, anak dari Erlina Zebua menyebut bahwa ibunya korban rekayasa kasus polisi.
Menanggapi hal itu, Kasat Reskrim Polres Nias Selatan, AKP Freddy Siagian membantahnya.
Freddy mengatakan pihaknya sudah sesuai prosedur menangani perkara atas kasus penganiayaan yang dituduhkan terhadap Erlina Zebua.
Freddy menyatakan, Erlina Zebua memang ada melaporkan tetangganya menyangkut masalah penyerobotan lahan.
Namun, Erlina juga dilaporkan anak tetangga yang dilaporkan itu atas dugaan penganiayaan.
Katanya, Erlina dilaporkan karena menyerang anak tetangganya itu menggunakan pisau hingga melukai.
Atas dasar inilah polisi menetapkannya sebagai tersangka.

Meski ditetapkan sebagai tersangka, selama ini Erlina Zebua tak pernah ditahan polisi karena beberapa pertimbangan dia janda lima anak, dan masuk kategori orang kurang mampu.
Alasan tak menahan Erlina Zebua juga kerena ada jaminan dari Kapolres Nias Selatan AKBP Reinhard Nainggolan.
Namun demikian, berkas perkara tetap dilanjutkan polisi lantaran berulang kali dimediasi antara korban dan tersangka tak juga menemukan titik terang. Saat diserahkan ke Kejari Nias Selatan inilah ia ditahan.
"Tidak ada rekayasa. Ini kasus yang berbeda, ibu ini dilaporkan karena menganiaya menggunakan pisau ke tetangganya. Di kita tidak ditahan, namun saat diserahkan ke Jaksa baru ditahan," kata Freddy, Senin (22/5/2023).
Dalam video yang beredar, tampak kelima anak Erlina Zebua menangis di teras rumah.
Satu diantara kelima anak Erlina Zebua terlihat meminta pertolongan kepada Presiden, Kapolri, hingga Kapolda mengenai apa yang dialami ibunya.
Sambil menangis, sang anak menyebut bahwa kasus yang dialami ibunya direkayasa Polres Nias Selatan. "Ibu saya ditersangkakan dan ditahan. Karena kasus yang direkayasa oleh oknum Polres Nias Selatan. Tolong pak," kata anak berbaju hijau putih, sambil menangis.
Anak tersebut mengatakan, kalau ibunya seorang janda sejak lima tahun lalu, dan dia memiliki empat orang adik lainnya yang harus dirawat. Sementara jika ibunya ditahan, maka tak ada yang mengurus ia dan adik-adiknya. "Bapak saya meninggal 5 tahun lalu, mama pun janda miskin. Tidak ada yang menolong kami. Tolong kami. Tolong kami," ucapnya.
(cr7/*/tribun-medan.com)
Seorang Pria Dianiaya 15 Temannya hingga Tewas, Bikin Skenario Kecelakaan, Ini Mula Terbongkar |
![]() |
---|
Tampang Kepsek SMK 1 Siduaori Safrin Zebua seusai Ditangkap Kasus Aniaya Siswa hingga Tewas |
![]() |
---|
Istri Bripka Berlin Sinaga Datangi Polda Sumut, Kerap Dipukul karena Hal Sepele dan Anak Direbut |
![]() |
---|
Ini Tampang Ketua BPN FKPPI yang Menganiaya Pengelola Parkir Hotel Grand Antares |
![]() |
---|
Kabar Anggota Brimob Diduga Aniaya Prajurit Kodam I/BB, Kapendam: Selisih Paham |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.