Viral Medsos
TERNYATA Praka Riswandi Manik Berasal dari Aceh Singkil yang Berbatasan Kabupaten Pakpak Bharat
Praka Riswandi Manik (Praka RM) merupakan salah satu terduga pelaku pembunuhan terhadap Imam Masykur (25) di Jalarta.
TRIBUN-MEDAN.COM - Praka Riswandi Manik (Praka RM) merupakan salah satu terduga pelaku pembunuhan terhadap Imam Masykur (25) di Jalarta.
Imam Masykur merupakan pemuda asal Aceh dari Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Sementara, Praka Riswandi Manik berasal dari Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, yang berbatasan dengan Kabupaten Pakpak Bharat, Sumut.
Praka Riswandi Manik diketahui berdinas di Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Hingga saat ini belum diketahui apa motif pembunuhan itu.
Dua warga sipil rekan Praka Riswandi Manik telah ditahan Polda Metro Jaya.
Sedangkan Praka Riswandi Manik sudah ditahan di Pomdam Jaya.
Perhatian Hotman Paris Hutapea
Kasus dugaan penculikan dan penganiayaan yang berujung kematian seorang pemuda asal Aceh di Jakarta yang bernama Imam Masykur (25) turut menjadi perhatian pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Kasus dugaa penculikan dan pembunuhan itu diduga melibatkan oknum anggota TNI yang bertuas di Paspampres berinisial Praka RM.
Atas kejadian yang menimpa pemuda asal Aceh tersebut, Advokat Hotman Paris Hutapea mengaku siap membantu keluarga korban apabila dibutuhkan.
Pesan itu disampaikan Hotman Paris melalui postingannya di akun Instagramnya @hotmanparisofficial pada Minggu (27/8/2023).
Postingan Hotman Paris yang turut memuat foto peti mati almarhum ketika di RSPAD Jakarta Pusat itu sudah ditanggapi ribuan komentar.
Imam Masykur (25) warga Gampong Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Bireuen, Aceh.
Dugaan penculikan dan pembunuhan itu terjadi di Jakarta pada Sabtu (12/8/2023) sebelum akhirnya meninggal dunia di RSPAD Jakarta Pusat.
Baca juga: Panglima TNI Perintahkan Anggota Paspampres Praka RM Dihukum Maksimal, Culik dan Bunuh Imam Masykur
Baca juga: NASIB Oknum Paspampres Praka Riswandi Manik yang Diduga Menganiaya Pemuda Aceh Imam M hingga Tewas

“Kasus viral terbaru, apa benar almarhum ini dibunuh oleh seorang oknum TNI?" tanya Hotman Paris.
Hotman Paris mengaku sudah sudah ribuan netizen mengirim pesan melalui direct message (DM) dan WA Hotman911.
"Tik hotman 911 siap meluncur apabila dibutuhkan oleh keluarga korban,” tulisnya kemudian.
Hotman kemudian menjelaskan kenapa dirinya perlu mendampingi masyarakat kecil yang mendapat perlakuan tidak adil.
“Kenapa kasus viral rakyat kecil memerlukan bantuan tim hotman 911?" tanya dia.
"Karena @hotmanparisofficial sangat viral dan di follow oleh banyak petinggi aparat hukum sehingga tindak tanduk aparat penyidik dan pejabat yang menangani kasusnya langsung kebaca oleh para petinggi polri dan para pejabat pemerintah RI setelah melihatnya di IG ini,”ulasnya.
“Kenapa IG hotman sangat berpengaruh? Jawabannya adalah, seperti tulisan wartawan senior yang dikutip sebagai berikut. Sebagai Public Figure yang menjadi pusat perhatian baik karena keahliannya di bidang hukum, kepribadiannya maupun kontroversinya, Hotman Paris memiliki pengaruh yang signifikan dalam masyarakat dan dapat mempengaruhi opini dan perilaku orang lain,” tulisnya.
Hotman menyebut dirinya memiliki basis penggemar yang besar dan juga aktif di media sosial, dimana ia sering membagikan cerita-cerita, isu maupun nasihat dan bantuan hukum kepada masyarakat luas.
“Tak hanya piawai sebagai pengacara, ia pun cukup mumpuni sebagai seorang pembawa acara. Dan program ini merupakan sebuah bincang-bincang Hotman dengan politikus, selebriti, maupun tokoh nasional,” tutup Hotman.
Baca juga: NASIB Mayang Resmi Dipolisikan Imbas Tertawakan Upacara HUT RI, Kini Terancam 5 Tahun Penjara
Baca juga: Mahasiswa Tikam Pacarnya Berkali-kali di Kosan, Keterina Bersimbah Darah dan Setengah Telanjang
Sebelumnya diberitakan, warga Aceh asal Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Imam Masykur (25), meninggal dunia setelah mengalami penyiksaan yang diduga dilakukan oknum Paspampres berinisial Praka RM bersama sejumlah orang lainnya.
Sebelumnya beredar informasi dugaan penculikan dan penyiksaan terhadap Imam Masykur hingga meninggal dunia.
Bahkan foto-foto korban, dan video penyiksaan terhadap korban yang dilakukan di dalam mobil.
Dilansir Kompas.com, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen Rafael Granada mengatakan, anggotanya yang diduga melakukan penganiayaan hingga menewaskan seorang warga asal Aceh sudah diamankan.
Rafael menyebut terduga pelaku yang inisial Praka RM saat ini sudah ditahan di Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) untuk dilakukan penyelidikan.
"Terduga saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan," ujar Rafael saat dikonfirmasi, Minggu (27/8/2023).
Menurutnya, kasus yang melibatkan anggotanya itu saat ini sedang ditangani oleh Pomdam Jaya. Dia memastikan, jika Praka RM terbukti bersalah, pihaknya akan memberi sanksi tegas.
Perintah tegas Panglima TNI
Sementara, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menginstruksikan agar anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang menganiaya dan membunuh seorang warga asal Bireuen Aceh dihukum maksimal.
Kepala Pusat Penerangan TNI Laksma Julius Widjojono mengatakan, Panglima TNI menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tersebut dan meminta kasus ini dikawal serius.
Selain itu, Panglima TNI juga menginstruksikan agar oknum Paspampres bernama Praka RM itu dipecat dari TNI. "Panglima TNI prihatin dan akan mengawal kasus ini agar pelaku dihukum berat maksimal hukuman mati, minimal hukuman seumur hidup," kata Julius kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (28/8/2023).
"Dan pasti dipecat dari TNI karena termasuk tindak pidana berat, melakukan perencanaan pembunuhan. Itu instruksi Panglima TNI," sambung dia.
Namun saat ini, kata Julius, pelaku pembunuhan dengan penyiksaan itu masih ditangani oleh Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam) Jaya.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Teuku Riefky Harsya menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban. Ia juga meminta kasus penganiayaan ini diusut tuntas oleh TNI.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat itu akan menyurati Panglima TNI Laksamana Yudo Margono agas kasus ini dapat segera diselesaikan. "Dalam kapasitas saya sebagai salah satu pimpinan Komisi I yang bermitra dengan TNI, saya akan menyurati Panglima untuk memastikan kasus ini diusut tuntas dan transparan ke publik," kata Riefky kepada wartawan.
DPR RI dari Dapil Aceh ini juga meminta pelaku dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi anggota TNI demi tegaknya hukum yang tak pandang bulu.
"Kami mengecam aksi keji yang dilakukan terhadap Imam Masykur, warga Bireuen. Aksi kriminal ini harus diusut tuntas," tegasnya.
Minta uang tebusan
Diketahui dalam video yang diunggah akun Instagram @majeliskopi08, terdengar suara Imam Masykur yang meminta dikirimkan uang sebesar Rp 50 juta.
Dalam dialog di video tersebut, terdengar bahwa Imam Masykur dipukul seseorang.
“Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta),” kata pria yang diduga Imam Masykur dengan suara yang terdengar terengah-engah.
Lalu, lawan bicara Imam Masykur menyatakan bahwa tidak ada uang, tetapi akan mencoba untuk mencarinya.
“Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya),” balas pria dibalik telfon itu.
Dalam rekaman video lain, tubuh Imam Masykur terlihat berdarah-darah.
“Dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beuh, abang ka ipoh nyoe (Dek, tolong bilang sama mamak suruh kirim uang 50 juta, abang sudah dipukul)," ucapnya berkali-kali.
Dibawa paksa sama pelaku
Berdasarkan informasi yang beredar, pada tanggal 12 Agustus 2023, korban Imam Masykur didatangi dan dibawa pergi secara paksa oleh pelaku.
Keluarganya menerima panggilan telepon dari Imam Masykur yang menyatakan bahwa dirinya sedang dianiaya oleh pelaku yang menjemputnya.
Selain itu, pelaku juga mengirimkan video penyiksaan Imam Masykur kepada keluarganya.
Setelah itu, Imam Masykur tidak dapat dihubungi dan tidak kembali ke rumah.
Oleh karena itu, keluarga korban, yang bernama Said Sulaiman, melaporkan insiden tersebut ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus 2023.
Said Sulaiman mengungkapkan bahwa Imam Masykur dibawa paksa di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, pada tanggal 12 Agustus 2023.
Setelah beberapa hari tanpa kabar tentang keberadaan Imam Masykur, keluarganya akhirnya pergi ke RSPAD Jakarta Pusat pada tanggal 24 Agustus 2023 untuk mengambil jenazahnya.
Jenazah Imam Masykur diterima oleh anggota keluarganya, Said Syahrizal.
Disoroti anggota DPR RI
Dilansir dari Serambinews.com, Anggota DPR RI asal Aceh, Fadhlullah, telah melaporkan kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan kematian warga Bireuen oleh oknum Paspampres kepada Panglima TNI.
Fadhlullah, yang merupakan anggota Komisi I DPR RI yang mengurusi Pertahanan, Luar Negeri, Intelijen, Komunikasi, dan Informatika, berkomitmen untuk memantau kasus ini sampai selesai.
Dia sudah melaporkan kasus ini kepada Panglima TNI, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD), serta Polisi Militer (POM) untuk menjamin bahwa proses hukum dilakukan secara adil.
"Waktu dapat informasi (penganiayaan) langsung saya tindak lanjut kepada Panglima TNI dan POM juga," kata Fadhlullah, Minggu (27/8/2023).
"Supaya proses hukum ditegakkan seadil mungkin," sambungnya.
Fadhlullah juga merasa prihatin karena tindakan tersebut dilakukan oleh anggota Paspampres, sebuah institusi besar.
"Cuma yang kita sayangkan institusi sebesar ini, apalagi Paspampres yang menyalahgunakan kewenangannya," ujar Fadhlullah.
Anggota dewan dari Aceh di Senayan ini juga akan mengawasi kasus ini sampai akhir.
Dia berencana untuk mengadakan rapat bersama Menhan, Panglima TNI, KASAD, KASAU, dan KASAL pada tanggal 6 September untuk membahas kasus ini secara mendalam.
Telah ditangani Pomdam Jaya
Komandan Paspampres (Danpaspampres) Mayjen Rafael Granada mengatakan saat ini kejadian yang melibatkan anggotanya itu sedang diusut oleh Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya).
"Terkait kejadian penganiayaan di atas, saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan," ujar Rafael saat dikonfirmasi, Minggu (27/8/2023).
Rafael memastikan pihaknya akan memproses hukum Praka RM jika terbukti melakukan dugaan penculikan dan penganiayaan hingga tewas itu.
"Pasti akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.
Praka Raswandi Manik disebut adalah anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Yonwalprotneg Paspampres.

Keluarga menduga motif perampokan
Said Sulaiman, seorang anggota keluarga keluarga Imam Masykur mengataka selama korban berada di Jakarta, almarhum tidak pernah memiliki masalah dengan siapa pun.
Terlebih selama satu tahun merantau di Ibu Kota, pemuda tersebut senantiasa berada dengan Said Sulaiman.
“Almarhum tidak ada masalah dengan siapapun, biasa saja,” kata Said Sulaiman di rumah duka Desa Mon Keulayu, Bireun, Aceh, Minggu (27/8/2023).
Said mengaku belum mengetahui pasti dugaan yang menyebabkan almarhum disiksa dan dibunuh.
Namun, kuat dugaan penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia tersebut bermotif perampokan.
Kasus tersebut katanya sudah ditangani di Jakarta dan dalam proses oleh aparat penegak hukum.
Keluarga korban berharap pelaku penganiayaan dapat dihukum.
“Informasinya pelaku sudah ditangkap dan sedang dalam pemeriksaan di Jakarta,” ujar Said Sulaiman.
Imam Masykur selama di Jakarta tinggal bersama Said Sulaiman di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, pada 12 Agustus 2023.
Sebelum meninggal dunia korban sempat didatangi terduga pelaku pada 12 Agustus 2023. Kemudian Imam Masykur dibawa pergi secara paksa.
(*/tribun-medan.com)
Baca juga: Brigjen TNI Jimmy Watuseke Jabat Danrem 033/WP Tanjungpinang KODAM I/BB, Inilah Struktur Pejabatnya
Baca juga: Sosok Jenny Fransisca Usia 22 Tahun Kelahiran Medan Sudah Crazy Rich, Berbisnis Sejak Usia 14 Tahun
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menanti Sanksi Tegas Oknum Paspampres yang Diduga Aniaya Warga hingga Tewas"
Aceh Singkil
Praka Riswandi Manik
Praka Riswandi Manik asal Aceh Singkil
anggota Paspampres Praka RM
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.