FAKTA BARU Hilangnya Ponsel Praka Riswandi dkk, Padahal Penting Ungkap Kasus Tewasnya Imam Masykur
Fakta baru Kasus Tewasnya Imam Masykur dan pengusutan terhadap pelaku penculikan dan pembunuhan Praka Riswandi dkk
TRIBUN-MEDAN.com - Fakta baru Kasus Tewasnya Imam Masykur dan pengusutan terhadap pelaku penculikan dan pembunuhan oleh tersangka Praka Riswandi dkk.Barang bukti (BB) handphone para pelaku penganiayaan hingga meninggalnya Imam Masykur (25) dinyatakan hilang.
HP Praka RM dkk belum ditemukan.
Padahal Penting Ungkap Kasus Tewasnya Imam Masykur

Pomdam Jaya Jayakarta masih terus mengembangkan kasus penculikan dan penganiayaan terhadap seorang warga, Imam Masykur (25) oleh tiga anggota TNI dan satu warga sipil.
Kadispenad, Brigjen TNI Hamim Tohari menyebut saat ini pihaknya masih mengumpulkan sejumlah bukti untuk membuat terang kejahatan tersebut.
"Ini yang masih terus kita dalami karena beberapa alat bukti yang masih perlu kita kumpulkan," kata Hamim dalam jumpa pers di kantor Pomdam Jaya Jayakarta, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Hamim mengatakan ponsel para tersangka hingga kini masih hilang.
Saat ini, pihaknya masih mencari untuk mengungkap motif dalam kasus tersebut.
"Di antaranya adalah hp tersangka belum kita temukan. Masih dalam pencarian. Artinya kita tidak bisa berspekulasi dengan asumsi bahwa ini sudah sekian kali melakukan, tetapi ini akan terus didalami," kata Hamim.
"Termasuk mungkin juga ada masalah- masalah lain yang melatarbelakangi kasus ini. Kita sedang dalam pendalaman sehingga kita tidak bisa berasumsi dulu setelah mantap akan kita sampaikan detailnya pada publik," tambah dia.
Baca juga: Komandan Ungkap Tugas Sehari-hari Oknum Paspampres Praka Riswandi Manik, Imam Masykur Tewas Dianiaya
Terpisah, Danpomdam Jaya, Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengungkap pentingnya handphone tersangka ditemukan.
Hal ini agar penyidik bisa mendapatkan jejak elektronik atas kasus penculikan, penganiayaan, dan pemerasan terhadap Imam.
"Makanya itu, kita dalami apakah pembunuhan yang direncana atau penculikan yang direncana, itu masih kita dalami. Kalau memang pembunuhan berencana, tentunya harus ada bukti-bukti lain yang harus kita dalami," ucap Irsyad.
"Contohnya tadi yang disebutkan Kadispenad, ada satu HP tersangka yang belum kita temukan. Nah, itu yang nanti akan kita dapati apakah ada ancaman dan sebagainya," lanjutnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.