Kapolres Dairi Aniaya Anggota
Usai Digebuki Kapolres Dairi, Bripka David dan Bripka Hendrik Keluar dari Rumah Sakit
Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang kini keluar dari rumah sakit usai jalani perawatan di rumah sakit
Penulis: Alvi Syahrin Najib Suwitra | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,SIDIKALANG - Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang, dua personel Polres Dairi yang sempat digebuki Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan kini keluar dari rumah sakit.
Keduanya sudah dinyatakan pulih oleh pihak RSUD Sidikalang.
Humas RSUD Sidikalang, Jetra Bakkara mengatakan, kedua personel Polri itu sudah pulang sejak Selasa (29/8/2023) sekira pukul 18.00 WIB.
"Kedua pasien yang masuk pada hari Senin dan sudah diperbolehkan pulang pada hari Selasa kemarin sekitar pukul enam (18.00 WIB) sore," kata Jetra, Kamis (31/8/2023).
Baca juga: Kompolnas Minta Kapolda Sumut Nonaktifkan Kapolres Dairi, Bripka David Tolak Permintaan Atasan
Jetra mengungkapkan, saat ini kondisi kedua pasien tersebut sudah mulai membaik.
"Kondisinya sudah mulai membaik, dan sudah diperbolehkan pulang," terang Jetra.
Meski begitu, Bripka Davis Sitompul yang sempat diwawancarai Tribun-medan.com mengaku kepalanya masih pusing usai dianiaya sang komandan.
Ia pun menolak biaya rumah sakit yang rencananya akan dibayarkan oleh AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan.
Baca juga: CCTV Perlihatkan Kapolres Dairi Aniaya Anggota di Depan Anggota Provost, Klarifikasi Sarat Rekayasa
Selama 17 tahun dirinya berdinas sebagai anggota kepolisian, baru kali ini David mengaku dianiaya atasannya.
David pun heran, kenapa komandannya itu bisa begitu sadis menganiaya dirinya.
Padahal, ia hanya bertanya, apa kesalahannya sehingga harus ditampar sedemikian rupa.
Baca juga: KOMPOLNAS Tegas Minta Kapolres Dairi Dinonaktifkan Buntut Aniaya 2 Anggota
Tidak hanya ditampar, David mengaku dijambak dan ditonjok keningnya oleh sang komandan.
Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan menjadi sorotan publik setelah ketahuan menganiaya anggotanya.
Dari penelusuran Tribun-medan.com di data Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) KPK, bahwa Kapolres Dairi punya harta yang cukup banyak.
Pada laman LHKPN tersebut, harta kekayaan yang dilaporkan Kapolres Dairi mencapai Rp 5 miliar.
Baca juga: Detik-detik Pesawat Rute Jakarta-Medan Alami Turbulensi Hebat, Penumpang Panik hingga Menangis
Dia memiliki tanah dan bangunan di Kota Medan, serta harta bergerak lainnya seperti mobil.
Di sisi lain, sampai saat ini Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Nainggolan belum dipenjarakan Propam Polda Sumut.
Keberingasan Kapolres Dairi, AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan kepada anggotanya terungkap berkat rekaman CCTV.
Dalam rekaman CCTV yang diterima Tribun-medan.com, terekam bagaimana pemukulan terhadap personel Polres Dairi dilakukan AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan.
Baca juga: ANIES BASWEDAN Singgung Istilah ‘Konoha’ dan ‘Wakanda’, PDIP Beri Tanggapan Menohok
Sebelum rekaman CCTV ini beredar, Kapolres Dairi sempat diperiksa Propam Polda Sumut pada Senin (28/8/2023) kemarin.
Sejak diperiksa Propam Polda Sumut, pada Selasa (29/8/2023), Reinhard tak kelihatan di kantornya.
Begitu juga pada Rabu (30/8/2023) kemarin, ia masih belum berdinas di kantor.
Belum jelas apakah Reinhard ditempatkan di sel khusus atau tidak.
Propam Polda Sumut masih belum mau membeberkan hasil pemeriksaan Reinhard, meski rekaman CCTV sudah beredar luas di masyarakat.
Baca juga: Pelakor Kena Batunya, Niat Bikin Istri Sah Cemburu malah Harus Bayar Uang Denda
Tribun-medan.com masih berupaya menemui AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan, pascavideo rekaman CCTV yang menunjukkan dirinya memukul anggota beredar di media sosial.
Dalam rekaman CCTV yang ada di Polres Dairi, terlihat adanya dugaan aksi penganiayaan yang dilakukan AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan kepada anggotanya, masing-masing Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang.
Dalam rekaman CCTV yang diperoleh Tribun-medan.com, tampak Kapolres Dairi saat kejadian menggunakan kaus kutang warna biru dan celana pendek.
Ia terlihat mendaratkan tangannya ke arah kanan wajah Bripka David Sitompul.
Bahkan, aksi penganiayaan itu disaksikan petugas Provost baret biru.
Tidak hanya disaksikan Provost, aksi dugaan penganiayaan AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan itu juga disaksikan personel lain, terdiri dari Unit Lantas dan satuan lainnya.
Dalam CCTV juga terlihat, ada dua personel diminta mengambil posisi push up.
Kedua personel yang mengambil posisi push up itu terlihat menggunakan seragam dinas lengkap.
"Setelah saya tanyakan apa salah saya, disitu lah saya ditarik Provost," kata Bripka David Sitompul, saat ditemui Tribun-medan.com di rumah sakit.
Tidak hanya itu, David mengaku dirinya dianiaya di ruang Provost.
Dia dijambak, ditampar, lalu ditonjok keningnya oleh Kapolres Dairi.
Meski sudah terekam kamera CCTV, tapi AKBP Reinhard Habonaran Nainggolan sempat tidak mengaku.
Saat mengumpulkan sejumlah awak media untuk klarifikasi, diduga keterangan tersebut sarat rekayasa.
Reinhard sempat tidak mengaku ada menganiaya anak buahnya.(cr7/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.