Sampah Plastik Diolah Menjadi BBM, Immanuel Gunakan Mesin Teknologi Pyrolisis Generasi ke-5

Meski meracik mesin yang menghabiskan biaya sekitar Rp 100 juta, Immanuel berhasil mengubah sampah plastik menjadi BBM

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Eti Wahyuni
Tribun Medan/Risky Cahyadi
Warga mengolah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) menggunakan mesin pengubah sampah di Binjai Selatan, Sumatera Utara, Senin (28/8/2023). 

Selama treatment ini, juga perlu didiamkan selama enam sampai 12 jam. Kemudian proses pengendapan ini akan menjadi sempurna ketika endapan sudah mengeras.

Lalu dilanjutkan dengan menuangkan cairan yang sudah diproses aditif ke wadah yang bersih dan masukkan katalis serbuk 100 gram serta aduk selama 15 menit.

Kemudian diamkan selama enam sampai 12 jam. Usai serangkaian proses ini dilakukan, cairan BBM kemudian disaring dan akhirnya telah dinyatakan siap untuk digunakan.

“Kalau yang solar itu sudah setara diesel, dexlite yang pemanfaatan dapat digunakan untuk alat yang menggunakan bahan bakar solar. Seperti peralatan pertanian, traktor atau mesin penggerak yang menggunakan solar,” ujarnya.

“Kemudian untuk setara bensin, kita gunakan untuk operasional kita seperti penjemputan sampah. Kalau yang bensin, kadar oktannya setara dengan pertalite,” sambung Immanuel.

Sejauh ini, hasil olahan BBM dari sampah plastik ini sudah dirasakan masyarakat. Kepada pembeli yang membeli BBM jenis bensin, dijual seharga Rp 10 ribu per liter. Sementara BBM jenis solar, dijual seharga Rp 8.000 hingga Rp 9.000.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved