Gembong Sabu

WAJAH IWAN PENGER, Gembong Sabu yang tak Mampu Ditangkap Polres Sergai Akhirnya Disebar

Irawan alias Iwan Penger, gembong sabu dan dalang penculikan warga sampai detik ini tak mampu ditangkap Polres Sergai

Editor: Array A Argus
HO
Wajah dua gembong sabu Irawan alias Iwan Penger dan anak buahnya Marubah Sitanggang yang sampai detik ini tak mampu ditangkap Polres Sergai 

Marubah Sitanggang tercatat lahir di Pekan Sialang Buah pada 11 Desember 1982.

Ia memiliki ciri-ciri tinggi badan 165 sentimeter, kulit sawo matang, wajah lonjong dan rambut ikal.

Dalam selebaran DPO itu, Marubah Sitanggang juga disebut hanya melanggar Pasal 170 saja.

Padahal, Marubah Sitanggang patut diduga sudah merencanakan pembunuhan terhadap korbannya Andika Pratama dan Muhamad Alfatih Sinaga. 

Kasat Reskrim Polres Sergai, AKP Made Yoga mengatakan selebaran DPO ini diterbitkan untuk memudahkan penangkapan terhadap kedua tersangka yang masih buron.

Harapannya, masyarakat bisa segera melapor jika melihat keberadaan kedua tersangka.

Kasus Iwan Penger

Sampai detik ini, Iwan Penger masih bebas berkeliaran.

Patut diduga, Iwan Penger masih menjalankan bisnis haramnya berjualan sabu, dengan cara mengendalikannya lewat 'kaki tangan' dan anak buahnya.

Baca juga: Gembong Narkoba Iwan Penger Dalangi Percobaan Pembunuhan Terhadap Juliadi, Terkuak saat Rekonstruksi

Saat polisi menggelar rekontruksi kasus percobaan pembunuhan terhadap Juliadi alias Ego, terungkap bahwa Iwan Penger si gembong sabu ini punya banyak pengikut dan anak buah. 

Dari pengakuan sejumlah tersangka, mereka menjalankan bisnis sabu di Dusun Gardu, Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai. 

Para tersangka mengakui jika percobaan pembunuhan terhadap Ego atas dasar perintah Iwan Penger

Selain itu, para tersangka mengakui jika selama ini mereka bekerja pada Iwan Penger untuk mengelola bisnis sabu dan punya kaki tangan lainya. 

Baca juga: Kendalikan Peredaran Narkoba di Sergai, Iwan Penger Punya Puluhan Pengikut, Tiap Pekan Diberi Gaji

Mereka bertugas mulai dari menjual sabu, hingga petugas yang menjaga keamanan di sekitar lokasi. 

Dari bisnis tersebut, Iwan Penger memberi gaji kepada anggotanya seminggu sekali. 

"Saya pada saat lagi piket, lagi jaga. Jaga untuk lihat keamanan. Jadi setelah kasus itu kami pergi ke Desa Bingkat atas perintah Iwan Penger. Itu pas hari Sabtu. Karena memang setiap hari Sabtu kami gajian," kata Ipo Hasibuan, satu diantara tersangka anak buah Iwan Penger.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved