Tren positif di gim pertama sayang tidak berlanjut di gim kedua, mengingat permainan Deswanti menurun sehingga wakil Negeri Matahari Terbit itu mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Pada gim penentuan, Deswanti terlihat semakin menurun sehingga akhirnya harus menyerah rubber game dalam tempo 62 menit.
“Pada pertandingan ini saya kurang bisa mengantisipasi gaya bermain lawan yang bermain cepat di depan net. Saya melihat hal tersebut tidak terlihat di lawan pada gim pertama karena masih meraba-raba strategi yang ingin dimainkan,” kata Deswanti usai pertandingan, Kamis (7/9/2023).
Dengan kekalahan ini, kata Deswanti, ke depannya akan mencoba melakukan pembenahan diri,khususnya di fisik dan kecepatannya. “Postur saya tidak begitu istimewa untuk tunggal putri dan saya harus meningkatkan fisik saya khususnya ketahanan dan kecepatan di lapangan,” tutup Deswanti. (cr29/tribun-Medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.