Berita Viral

Gempa Donggala 6.3 Kemarin Ungkit Memori Kelam Gempa dan Tsunami 2018, Pemicu Jalur Sesar Palu-Koro

Pada 2018, Indonesia sempat dikejutkan dengan gempa dahsyat di Donggala dan Palu Sulawesi Tengah. 

|
HO
Gempa Bumi di Maroko 

Selanjutnya, setelah rekaman data gempa hasil monitoring 146 seismometer teranalisis, kekuatan gempa dimutakhirkan menjadi berkekuatan M=7,4 dengan kedalaman 11 km.

Rangkaian gempa kuat yang melanda Donggala dan Palu ini telah merusak ribuan rumah dan menelan korban jiwa ratusan orang meninggal dunia.

Di kalangan para ahli, gempa merusak yang terjadi di Donggala dan Palu ini bukan hal yang aneh.

Secara tektonik wilayah Donggala dan Palu memang terletak pada perlintasan jalur Sesar Palu-Koro.

Berdasarkan catatan sejarah, jalur sesar ini sudah beberapa kali memicu terjadinya gempa besar yang merusak dan sebagian memicu tsunami destruktif di Teluk Palu dan sekitarnya.

Sebagai generator dari serangkaian gempa yang mengguncang Donggala dan Palu, tampaknya kita perlu lebih dalam mengenal struktur geologi Sesar Palu-Koro ini.

Sesar Mendatar

Tataan geologi-tektonik Sulawesi dikenal sangat kompleks. Pola tektonik Sulawesi dikenal sangat rumit. Kompleksitas tektonik ini juga tampak dari beberapa zona subduksi dan banyaknya sebaran sesar aktif di Sulawesi, tidak terkecuali Sesar Palu Koro.

Palu Koro merupakan struktur geologi dengan mekanisme pergerakan mendatar mengiri (sinistral strike-slip). Sesar ini membelah Pulau Sulawesi dari Teluk Palu hingga Teluk Bone menjadi 2 bagian, yaitu blok barat dan blok timur.

Hasil kajian yang dilakukan oleh Peneliti LIPI Mudrik R. Daryono memperlihatkan adanya beberapa segmentasi Sesar Palu Koro dengan panjang 15 hingga 59 km.

Adapun nama beberapa segmen tersebut diantaranya adalah segmen Palu di utara, Segmen Saluki. Segmen Moa, dan segmen Meloi di selatan.

Di selatan ujung sesar ini bertemu dengan jalur Sesar Matano yang melintasi wilayah Soroako dan selanjutnya menerus ke laut.

Sedangkan di utara, sesar Palu Koro melintasi Teluk Palu dan menerus ke Selat Makasar hingga diperkirakan bertemu Palung Sulawesi Utara (north Sulawesi Trench).

Menurut hasil kajian Socquet dan tim pada 2006 yang dimuat di Journal of Geophysical Research, zona sesar ini memiliki laju pergesaran sangat cepat sekitar 4 cm per tahun.

Sesar Palu Koro dikenal sebagai salah satu sesar paling aktif. Jika dibandingkan dengan sesar regional lain di Indonesia, tampak laju pergeseran Sesar Palu Koro setara dengan 4 kalinya laju Sesar Besar Sumatra.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved