Berita Internasional

Wanita Lompat dari Lantai 28 karena Tak Tahan dengan Kelakuan Mertua, Sikap Sang Suami Disorot

Aksi wanita nekat lompat dari lantai 28 setelah cekcok dengan mertua itu dilakukan wanita yang tinggal di Tiongkok.

TRIBUN MEDAN/HO
Wanita nekat akhiri hidupnya seusai cekcok dengan mertua. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Ketika sudah tak tahan lagi dengan suatu masalah dan merasa tak mampu menyelesaikannya, tak jarang seseorang malah memilih jalan yang tak seharusnya seperti yang dilakukan wanita nekat bunuh diri seusai cekcok dengan mertua.

Kabar wanita nekat mengakhiri hidupnya seusai cekcok dengan mertua itu pun seketika membuat warganet geger.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn, aksi wanita nekat bunuh diri usai cekcok dengan mertua itu dilakukan oleh Ibu Khuong.

Ibu Khuong adalah istri dari Pak Truong, mereka tinggal di provinsi Sichuan, Tiongkok.

Pasutri tersebut memiliki awal pernikahan yang sangat baik dan bahagia, namun semuanya berubah setelah Khuong melahirkan putra pertama mereka.

Agar istri dan anak-anaknya dapat terurus dengan lebih baik, Truong memutuskan untuk menjemput ibunya dari pedesaan.

Di luar dugaan, selama hidup bersama, hubungan Khuong dan ibu mertuanya malah menjadi tidak harmonis, terutama karena perbedaan gaya hidup dan cara pandang.

Selain itu,Truong juga tak tahu bagaimana menyeimbangkan dan menangani situasi dengan baik sehingga menyebabkan konflik yang semakin sengit antara ibu mertua dan menantu perempuan itu.

Khuong terbiasa dengan kehidupan yang nyaman di kota, jadi ia tidak ragu untuk menghabiskan terlalu banyak uang.

Sebaliknya, ibu mertuanya berasal dari pedesaan miskin, berhemat sudah menjadi naluri, sehingga ia selalu menganggap menantu perempuannya adalah orang yang boros, bahkan setiap kali Khuong membeli sesuatu untuk dibawa pulang, ia malah kena omelan sang mertua.

Khuong sangat menghormati ibu mertuanya sehingga ia tidak berani membantah, namun seiring berjalannya waktu, ia menjadi semakin kesal.

Setiap kali terjadi konflik antara ibu mertua dan menantu itu, Truong tam pernah berani memutuskan dengan jelas siapa yang benar dan siapa yang salah.

Meskipun ia yang berada di tengah-tengah, Truong selalu memaksa istrinya untuk meminta maaf kepada ibu mertuanya karena berpikir bahwa ini adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah.

Truong percaya bahwa ibunya sudah tua, semua yang dikatakannya hanya demi kebaikan anak-anak. Ia hanya dapat menasehati istrinya untuk meminta maaf agar situasi tak semakin runyam.

Cara penanganan Pak Truong seperti ini tentu saja tak membuat istrinya menjadi tenang. Namun sebaliknya, ia menjadi semakin tidak nyaman dan tertekan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved